Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ban Ki Moon Tetap Menjadi Boneka PBB

22 Juni 2011   05:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ban Ki Moon Tetap Menjadi Boneka PBB.

Ban Ki Moon yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Korea Selatan, pada 13 Oktober 2006 lalu, terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kedelapan pada Sidang Umum PBB dan dilantik pada 14 Desember 2006, dia menggantikan Kofi Annan. Dunia memang telah lama mengenal sosok diplomat senior Korea Selatan tersebut.

Kedekatannya dengan Amerika Serikat dan kemanutanya, menjadikannya sebagai boneka terhebat di dunia saat ini.Terlahir di Eumseong di sebuah desa kecil di Chungcheong Utara pada tahun 1944 di akhir masa Penjajahan Jepang di Korea. Pada Februari 2006, Ban menyatakan pencalonannya untuk menggantikan Kofi Annan sebagai Sekretaris Jenderal PBB pada akhir 2006. Ini adalah kali pertama seorang Korea Selatan mencalonkan diri dalam pemilihan jabatan tersebut.

Ban populer di Washington dengan kebijakan mengirimkan pasukan Korea Selatan ke Irak. Tetapi Ban juga melawan beberapa kebijakan AS. Dia memberikan dukungannya kepada Mahkamah Pidana Internasional dan meminta agar tidak terjadi pendekatan secara konfrontasi dengan Korea Utara.

23 Januari 2007 Ban Ki Moon  mulai bekerja sebagai Sekjen PBB kedelapan. Masa jabatannya sebagai Sekretaris-Jenderal dimulai dengan beberapa kejutan. Salah satunya adalah ia menolak menjatuhkan hukuman mati kepada Saddam Hussein yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Irak, walau akhirnya dia menyetujuinya juga. Pernyataannya pun bertolak belakang dengan kesepakatan jangka panjang dari PBB mengenai penolakan pinalti hukuman mati sebagai sebuah kepentingan hak asasi manusia. Klarifikasi pernyataannya dalam kasus Barzan al-Tikriti dan Awad al-Bandar, dua petinggi utama yang dinyatakan bersalah atas meninggalnya 148 kaum Muslim Syiah di desa Dujail, Irak pada dekade 1980an yang memperbolehkan hukuman mati.

Walau dia berhasil menduduki jabatan terhormat di badan dunia itu, namun semua masyarakat dunia sangsi terhadap segala keputusan yang diambilnya. karena kita semua mengetahui, bahwa seorang sekjen di PBB adalah hanyalah jabatan formalitas, tidak mempunyai kekuatan, tidak mempunyai hak veto dan lainnya. Bahkan dapat saja, seorang sekjen bila terlihat selalu membela yang benar dan tidak mau berpihak kepada yang salah, umurnya mungkin tidak lama.

Banyak media barat yang mengatakan figur seorang Ki Moon adalah low profile, ramah dan dingin, namun kesemuanya itu atas instruksi dan perintah bos besarnya yang berada di Washington. Kedekatan Ki Moon dan Washington memang telah terbaca pada saat pencalonan diri pertamanya. Hampir semua analis memprediksi bahwa Ki Moon tidak akan terpilih, namun karena lobi negaranya dan juga lobi politiknya dengan Washington, menjadikan Amerika Serikat, mendukung penuh Ki Moon sebagai sekjen PBB, hingga periode ke dua ini, sebagaimana kita ketahui, tidak ada gerakan, tindakan dan komentar Ki Moon yang terdengar, adem ayemnya Ki Moon menjadikannya terpilih kembali menjadi boneka menarik dari Korea.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun