Hilangnya Boing 777 milik Malaysia Airlines ternyata juga mempunyai dampak bagi 2 negara raksasa, yakni Amerika Serikat dan China. Selain melibatkan banyak negara didunia, sebanyak 26 negara turut serta dalam operasi pencarian ini, dan nampaknya menjadi operasi terbesar didunia dalam operasi non militer dipertengahan tahun 2014 ini.
Setelah pihak Malaysia membagi operasi pencarian menjadi 2 koridor yakni koridor utara, meliputi asia tengah , Kazakhtan hingga Thailand Utara, dan koridor selatan meliputi Indonesia menuju Samudera Hindia bagian Selatan.
Untuk koridor Selatan pencarian dipimpin indonesia dan Australia, sedang Koridor utara dipimpin oleh china dan Kazakhtan.
Muncul hal unik dalam misi besar yang melibatkan banyak negara ini, beberapa waktu lalu, sempat muncul ketegangan antara China dan Amerika Serikat, yang notabene, mereka juga tergabung dalam misi pencarian, dengan melibatkan kapal-kapal dan pesawat-pesawat canggih, ditambah teknologi satelit milik mereka masing-masing.
Mau tidak mau, sebagai dua negara yang mempunyai hak veto di PBB, dua negara yang mempunyai uang banyak, serta dua negara yang mempunyai militer yang besar, ditambah teknologi yang mumpuni, tampaknya memang terjadi gesekan diantara kedua negara, guna menunjukan kemampuan SAR dan militer mereka masing-masing.
Tidak tanggung-tanggung, Beijing mengerahkan 4 kapal perang, 5 kapal penjaga pantai, 5 kapal patroli sipil, yang hampir kesemuanya dilengkapi oleh helikopter dan pesawat.
Bahkan diantaranya terdapat 2 kapal ukuran 20.000 ton yang memuat lebih dari 10 helikopter, serta mengangkut lebih dari 4 buah hovercraft.
Itu belum lagi ditambah dengan pengerahan fasilitas satelit milik militer danjuga satelit sipil negara tersebut sebanyak 20 buah satelit.
Bagaimana dengan Amerika Serikat?, tidak main-main, Amerika serikat mengerahkan bantuan baik sipil dan militer yang juga tidak kalah dengan China.
Selain bantuan kapal-kapal perang dan induk mereka seperti USS KID dan USS PINCKEY, Amerika Serikat juga mengerahkan pesawat-pesawat canggih milik mereka dalam misi pencarian tersebut, termasuk dukungan penuh satelit-satelit milik NASA, FBI, bahkan kabarnya satelit khusus milik NSA pun turut dilibatkan.
Belum lagi berapa puluh bahkan ratusan tenaga SDM terlatih dan khusus yang mereka gunakan untuk menjadi operator dan pelaksana operasional misi pencarian ini. Serta hebatnya lagi, berapa jumlah biaya operasional peralatan dan pasukan yang diterjunkan dalam misi ini. Patut diingat, adalah seluruh biaya operasi bersama ini, tetap ditanggung oleh negara masing-masing.