Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ISIS Sebagai Tanda Akan Terjadi Perang Dunia Ketiga

4 Juli 2014   14:51 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:31 23039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru-baru ini kita dikejutkan oleh sebuah organisasi militan timur tengah yang menamakan diri mereka dengan Daulah Islam Irak Dan Syam atau Daulah al Islamiyah Fil Iraq Wa Asy Syam atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic state of Iraq and the Levant (ISIL) dan sekarang resmi bernama Islamic State.

Mereka bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, menguasai kota-kota besar Irak  seperti Mosul, Tikrit dan hampir menyeluruh menguasai perbatasan Irak-Suriah.

Bahkan saat ini mereka juga telah mendeklarasikan sebuah ke Khalifahan di wilayah yang mereka kuasai. Sedang Khalifah yang mereka tunjuk adalah seorang ulama keturunan suku Qurais bernama Syeh Abu Bakr Al-Baghdadi.

Lalu siapa dan apakah ISIS itu.? Ada banyak versi yang berkembang mengenai keberadaan ISIS. Dalam versi pertama,mengatakan bahwa organisasi ini adalah sebagai kekuatan militer dan politik, guna menyempurnakan organisasi militan yang sudah ada sebelumnya.

Organisasi militan yang ada diberbagai wilayah khususnya di timur tengah dianggap tidak mempunyai kekuatan politik, hanya bertumpu kepada kekuatan militer semata, sehingga dianggap tidak mempunyai arah yang jelas ketika suatu tujuan telah tercapai.

Masih dalam versi pertama mengenai ISIS, ISIS terbentuk dalam neraka peperangan di Suriah. Dimana disana terdapat begitu banyak organisasi militan namun antara satu dengan yang lainnya cenderung berbeda ideologi, bahkan nyaris bermusuhan, walaupun mereka berperang dalam tujuan menggulingkan Bashar Assad.

Dari dalam neraka perang Suriah inilah, para mujahidin-mujahidin yang merasa perjuangan mereka tidak pernah menemukan titik utamanya, yang merasa dibuang dan dilecehkan antar organisasi, tercetus ide dan pemikiran membentuk suatu kekuatan dimana mempersatukan seluruh kekuatan-kekuatan yang ada guna membuat sebuahnegara islam di dunia.

Urgensi tentang pembentukan ISIS ini sebagaimana penulis kutip dari Refleksi Jihad Aceh, dalam pernyataan Hazim al-Madani dalam terjemahan bebas ke dalam bahasa Indonesia dan telah penulis edit, menuliskan bahwa ; kita asik dengan pertarungan militer, namun kita lalai memikirkan politik sebab kita tak sepenuh hati, sebab kita masih memandang politik itu najis..

Versi kedua mengenai ISIS adalah,terbentuknya wadah para militan sunni ini berdasarkan atas terpecahnya Al-Qaeda. Akar dari gerakan ini adalah kesemrawutan di Irak, setelah habisnya rezim Saddam Husein, dan Irak menjadi negara kacau.

Terbentuknya ISIS tidak jauh setelah tewasnya Syeh Zarqawi, sekitar tahun 2010 dan setelah itu kelompoknya mengganti nama menjadi ISI atau Islamic State of Iraq dengan tujuan utama adalah menasionalisasikan kelompok ini di Irak.

Pada tahun 2012, ISI memperluas wilayah operasi mereka, dengan melebarkan gerakan militansi mereka kedalam kancah politik di Suriah. Sedang di Suriah sendiri, telah ada organisasi besar yang memang bergerak dalam operasi militer, yakni Front Nusra yang juga merupakan perpanjangan Al-Qaeda.

Karena itu kedua pimpinan organisasi tersebut sepakat untuk menyatukan diri dalam wadah yang bernama ISIS - Islamic State of Iraq and Syria.

Lalu ada versi ketiga mengenai ISIS ini, yakni organisasi ini dibentuk guna meneruskan kekhalifahan Islam yang telah lama hilang di dunia ini. Mereka bertujuan menyatukan seluruh dunia dalam satu negara Islam dibawah kendali satu Khalifah.

Saat ini selain operasi militer, kekuatan ISIS juga melakukan serangan politik ke berbagai negara kawasan teluk, termasuk propaganda di media-media sosial.

Setelah melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap hakim yang memvonis mati Saddam Hussein, pasukan ISIS juga membunuh mereka yang dianggap tidak patuh terhadap kendali dan komando mereka.

Jangan harap lolos dari pasukan ISIS, sekali tertangkap oleh pasukan ini, maka kecil kemungkinan untuk dapat hidup. Inilah menjadikan ISIS semakin ditakuti dan semakin banyak pengikutnya.

Arab Saudi, Uni Emirat, Turki termasuk Israel dan beberapa negara yang berbatasan langsung dengan Irak dan Suriah, juga telah menyiagakan pasukan organik mereka, guna mencegah serangan yang mungkin datang dari ISIS.

Dari hasil serangan dan kekuatan yang mereka miliki, banyak orang yang berpendapat bahwa ISIS adalah sebagai tanda gejolak dimana perang dunia ketiga akan dimulai.

Bruce Riedel bahkan menyebut, saat ini Al-Qaedah sudah masuk dalam versi 3.0 dan makin sulit untuk dilawan.  Opini riedel tersebut bukan tanpa data atau fakta, meski para tokoh bahkan pimpinan mereka tewas, kenyataannya organisasi-organisasi sayap mereka terus tumbuh dan berkembang termasuk ISIS ini.

Riedel pun menyatakan bahwa konflik Irak, Suriah kini akan dibawa ke Libanon dan akan terus melintasi semenanjung teluk persia, hingga kemungkinan akan terjadi gejolak yang hebat, dan kemungkinan itulah yang akan menjadi tanda timbulnya perang dunia ke 3 nanti.

Walau didalamnya para militan dan organisasi para militer di timur tengah sendiri, terjadi perdebatan mengenai keberadaan dan pengaruh ISIS, bahkan ada yang menyebut bahwa ISIS ini termasuk kaum Khawarij. Dimana arti dari kaum Khawarij adalah kaum muslim yang tersesat.

Terlepas dari siapa itu ISIS dan mengenai sejarah ISIS itu sendiri, kenyataan yang dihadapi timur tengah saat ini, khususnya wilayah-wilayah yang telah dikuasai dan dikendalikan oleh ISIS, terus bertambah.

Konflik berkepanjangan dan yang pasti menyengsarakan para rakyat dan mereka yang tidak mengetahui apa-apa, termasuk anak-anak, akan terus bertambah panjang.

Korban jiwa akan pasti terus mengalir, nyawa seperti tidak ada artinya. Penderitaan bagi sebagian besar korban tidak akan mudah untuk dipulihkan.

Walaupun Washington berkata, bahwa deklarasi Khalifah ISIS tidak penting, namun kenyataannya militer semenanjung Arab telah berada dalam kondisi siaga penuh. Rusiapun sepertinya tidak mau ketinggalan, mereka telah mengirimkan jet-jet tempur mereka ke Irak gunan membantu memerangi ISIS.

Dari gambaran kecil tersebut, dapat dibayangkan, seluruh semenanjung arab, ditambah kekuatan Eropa dan Amerika, memerangi ISIS, yang kekuatannya diperkirakan memasuki fase yang cukup kuat, dengan beberapa jenis rudal, bahkan Scud dengan hulu ledak nuklirpun mereka miliki, ini akan menjadi perang yang panjang bagi timur tengah.

Ingat separuh lebih pasokan minyak da gas dunia berasal dari timur tengah, sedikit gejolak disana, beberapa komoditas termasuk minyak akan mengalami perubahan yang signifikan, apalagi peperangan panjang yang akan menghantui mereka. Dapatkah kita bayangkan apa yang terjadi pada sisi belahan dunia lain.?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun