Mohon tunggu...
R. ANDRY DANOESUBROTO
R. ANDRY DANOESUBROTO Mohon Tunggu... Wiraswasta - Antivirus Analyts

Tinggal di Lampung, CEO sebuah perusahaan Internasional Freight Forwading

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Para Wanita Menjadi Penguji Alat Bantu Seks

22 Oktober 2014   15:43 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 20488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketika Para Wanita Menjadi Penguji Alat Bantu Seks

Bukan berita yang tabu ataupun berita yang aneh tentang alat bantu seks yang semakin diminati oleh banyak wanita dan pria di seluruh dunia.

Di Inggris saja, sekitar 4 juta sex toy yang diproduksi dan dijual secara umum setiap tahunnya, jumlah penjualan yang terus meningkat. Peningkatan diperkirakan secara  global lebih dari 7 kali lipat dalam setiap tahunnya.

Data tersebut belum ditambah dengan produksi dari negara Jepang sebagai salah satu produsen sek toys dunia, kemudian Cina penghasil alat bantu seks terbesar saat ini, dan Amerika Serikat pastinya.

Bahkan nyaris hampir disetiap negara-negara besar dan berkembang di dunia, terdapat pabrik yang memproduksi seks toys untuk wanita dan juga pria. Brasil saja, selain seks toys model-model yang umum, mereka juga memproduksi model seperti pemain-pemain bola mereka.

Di Jakarta pun, kita dapat melihat juga jumlah para penjual alat bantu seks ini baik yang terang-terangan menjualnya ataupun yang secara senyam-senyum.

Menurut salah seorang penjual, sehari terkadang ia dapat pembeli sekitar 5 hingga 10 orang, yang rata-rata adalah wanita muda. Jika satu alat yang dijual berkisar sekitar 350 ribu rupiah, maka dapat dibayangkan jika ada 10 pembeli, maka lumayanlah hasil yang didapatnya dalam sehari.

Nah, dibalik alat-alat bantu yang diproduksi dan dijual diseluruh penjuru dunia tersebut, kita tentu tidak dapat melupakan peran para tester. Sebaik dan sebagus apapun sebuah hasil produksi, tanpa diuji cobakan terlebih dahulu, tentu hasilnya akan mengecewakan para konsumen.

Inilah cerita mereka para penguji alat bantu seks sebelum alat tersebut diproduksi masal dan dipasarkan.
Mereka adalah para wanita yang menjadi kelinci percobaan alat untuk mereka sendiri. Nantinya setelah mereka uji cobakan sendiri, mereka diwajibkan untuk segera melakukan review dan komentar atas produk tersebut.

Mereka bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan penggunaan alat tersebut pada konsumen, mereka pula yang mereview apakah alat tersebut dapat memuaskan, termasuk apa kelemahan dari alat-alat tersebut.

Pertama wanita single nan cantik bernama Nat Garvey yang masih berumur 24 tahun, gadis ini menjadi salah satu penguji alat bantu seks pada salah satu perusahaan seks toys.

Nat Garvey telah menguji lebih dari 1.000 model mainan seks sejak ia bekerja sebagai sex toy tester di toko dewasa online 2 tahun yang lalu.

Dengan gaji sebesar 25.000 poundsterling atau sekitar Rp 360 juta setahun, ia dengan senang dan juga sangat menikmati pekerjaannya dengan alat-alat aneh tersebut.

“Saya bukan pecandu seks, saya hanya perempuan normal yang juga perlu membeli sex toy,” ujar Nat Garvey, yang tinggal di Truro, Cornwall, seperti dilansir dari Thesun.

“Sex toy tidak tabu, wanita tanpa atau dengan pasangan harus tahu berapa banyak mainan seks yang dapat memperkaya kehidupan mereka. Tugas saya adalah menemukan alat yang baik digunakan untuk orang-orang dari segala usia. Saya menilai sex toy dan mengajukan laporan secara mingguan,” ujar Nat Garvey.

Kedua Saucy Emma Richards (20 tahun) menceritakan, bahwa ia menjadi tester seks toys dikarenakan tidak sengaja dan di tambah dengan masalah pribadi.

Tugasnya sebagai penguji sex toys bermula ketika menjelang Hari Valentine tahun lalu ia berniat membeli beberapa pakaian mewah.

Namun ternyata bukan pakaian yang ia bawa pulang melainkan alat bantu seks atau sex toys.
Pekerjaan yang dijalaninya tidak menuntut Emma harus pergi ke kantor,tetapi ia dapat bekerja  di rumah ketika kiriman paket dari alat bantu seks tersebut sudah diterimanya.

Berbagai jenis mainan seks yang diterima Emma bisa membuatnya merasakan 3 kali orgasme setiap minggunya. Namun tidak disebutkan berapa jumlah model alat yang telah ia lakukan test hingga saat ini.

Walau begitu, Emma mengaku kerap menyembunyikan paket yang diterimanya dari orang tuanya karena malu dan takut. Meski begitu ia bersumpah akan tetap melakukan pekerjaannya, walau beberapa orang menganggapnya sebagai tugas cabul dan aneh.

Ketiga adalah wanita nama cantik yang telah menikah bernama  Cara Houiellebecq berumur 34 tahun.
Dia menggunakan alat bantu seks sejak umur 17 tahun, dengan alat bantu seks nya yang pertama berbentuk makanan kelinci yakni wortel.

Cara mengatakan bahwa sampai dengan saat ini sejak menjadi tester alat bantu seks, ia telah melakukan uji alat sebanyak 2000 model alat bantu seks untuk wanita.

Sebelumnya Cara bekerja di sebuah bank, rutinitas dan kebutuhan hidup adalah yang membuat dirinya merasa bosan dan jenuh. Kemudian dalam blog pribadinya, dia menuliskan review mengenai seks toys yang digunakannya, berawal dari sanalah, dia dilirik oleh perusahaan mainan "ajaib" tersebut, dengan berujung mendapatkan gaji kurang lebih setara dengan 300 juta pertahun.

Berbeda dengan para tester lainnya, Cara bekerja tidak sendiri, dia dibantu oleh sang suami, yang mendukung penuh pekerjaan aneh sang istri. Bahkan suaminya lah yang membantu mengujikan alat tersebut kepada dirinya.

Tentu masih banyak lagi para wanita tester sektoys di seluruh penjuru dunia ini, namun sedikit saja yang dapat penulis dapatkan, kemungkinan lain waktu dapat kita tuliskan kembali. Salam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun