Dinasti Abbasiyah, yang berkuasa dari tahun 750 hingga 1258 M, merupakan salah satu dinasti Islam terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah. Dinasti ini menggantikan Dinasti Umayyah dan mendirikan kekhalifahan yang berpusat di Baghdad. Di bawah pemerintahan Abbasiyah, peradaban Islam mengalami masa kejayaan, dengan kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan, seni, dan budaya.
Dinasti Abbasiyah didirikan oleh keturunan Abbas ibn Abd al-Muttalib, paman Nabi Muhammad. Revolusi Abbasiyah dimulai pada tahun 747 M, dipimpin oleh Abu al-Abbas al-Saffah. Setelah mengalahkan Dinasti Umayyah, al-Saffah menjadi khalifah pertama Abbasiyah pada tahun 750 M. Ibu kota kekhalifahan dipindahkan dari Damaskus ke kota baru, Baghdad, yang segera menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia Islam.
Masa Kejayaan
Masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah sering disebut sebagai "Zaman Keemasan Islam". Pada periode ini, Baghdad menjadi pusat intelektual dunia, menarik ilmuwan, filsuf, dan cendekiawan dari berbagai belahan dunia. Khalifah Harun al-Rashid (786-809 M) dan putranya al-Ma'mun (813-833 M) adalah dua penguasa terkenal yang sangat mendukung perkembangan ilmu pengetahuan.
1. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dinasti Abbasiyah terkenal karena kontribusinya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Bayt al-Hikmah (Rumah Kebijaksanaan) didirikan di Baghdad sebagai perpustakaan dan pusat penerjemahan karya-karya klasik Yunani, Persia, dan India ke dalam bahasa Arab. Ilmuwan seperti Al-Khwarizmi (bapak aljabar), Al-Razi (dokter terkemuka), dan Ibn al-Haytham (pelopor optik) menghasilkan karya-karya monumental yang menjadi dasar bagi ilmu pengetahuan modern.
2. Seni dan Budaya
Di bawah pemerintahan Abbasiyah, seni dan budaya berkembang pesat. Seni kaligrafi dan arsitektur Islam mencapai puncak kejayaannya, dengan pembangunan masjid-masjid megah dan istana yang indah. Literatur juga mengalami perkembangan pesat, dengan karya-karya sastra seperti "Seribu Satu Malam" (Alf Layla wa Layla) yang menjadi sangat populer.
3. Ekonomi dan Perdagangan
Ekonomi kekhalifahan Abbasiyah sangat maju, dengan Baghdad menjadi pusat perdagangan internasional. Jalur perdagangan yang menghubungkan Timur dan Barat memfasilitasi pertukaran barang dan ide, memperkaya peradaban Islam dan membawa kemakmuran bagi kekhalifahan.