Mohon tunggu...
Andre Ramadhani
Andre Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Andre Lala Ramadani

Nama Andre Lala Ramadani Ttl 25 desember 2000

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kaligrafi pada Masa Kekhalifahan Islam

3 Juli 2024   20:10 Diperbarui: 3 Juli 2024   20:10 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kaligrafi pada pemerintahan Bani Umayyah 

Dinasti Umayyah merupakan kekhalifahan kedua setelah masa Khulafauir Rasyidin yang berkuasa pada tahun 661M hingga 750M di wilayah Arab dengan menjadikan Damaskus sebagai ibu kotanya. Dinasti Umayyah berdidri selam sembilan puluh tahun lamanya, sultan yang berhasil menjalankan nahkoda pemerintahan hanya lima orang pemimpin yaitu, Muawiyah bin abi sufyan, Abdul Malik bin Marwan, Al-Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz, dan Hisyam bin Abdul Malik. 

sejarah mencatat, pada masa ini di tangan Al-Hajjaj bin Yusuf Al-Tsaqifi (Gubenur bawahan Raja Abdul Malik bin Marwan. menginstrusikan Nashr bin Ashlm (wafat 707 M) dan Yahya bin Ya'mur (wafat 708 M) untuk mendokumentasikan sistem baruu terhadap tanda baca yang memiliki kemiripan dengan yang telah dirumuskan Abu Al-Aswad. Kedua murid Abu Al-Aswad ini menyempurnakan usaha yang dirintis olehnya yaitu perumusan tanda baca.

rumusan yang diciptakan oleh Nashr dan Yahya ini membedakan huruf yang sama cirinya, dengan cara menandainya dengan garis pendek yang terletak diats atau di bawah huruf. Tulisan Ba dengan satu sudut pendek dibawahnya (), tulisan ta, dengan dua garis kecil di atasnya (), dan tulisam tsa' diberi tanda tiga garis kecil di atasnya ().

Jika dilihat denga yang sekarang, tanda baca yang dirumuskan oleh Nashr dan Yahya adalah bentuk syakl atau harakat pada tulisan arab yanng kita ketahui sekarang. Namun pada waktu itu, cara seperti ini dianggap cara yang lebih mudah dan praktis. Rumusan yang telah berhasil dikodifikasikan oleh Nashr dan Yahya digunakan sepanjang kepemimpinan daulah Umayyah hingga pada kepemimpinan daulah Abbasiyah awal kalinya.

Demikian, Perkembangan kaligrafi di masa ini dipicu dengan mulai timbulnya ketidak puasan kaum muslimin khususnya para ahli khat pada kufi yang dinilai terlalu sulit kaku untuk dituliskan. kemudian muncullah inovasi gaya tulisan kaligrafi yang lembut. Hal ini tidak lepas dari peran Muawiyah bin Abi Sufyan Khalifah pertama Umayyah (661-680 M)[1]yang menjadi pelopor akan dorongan dalam pencarian gaya baru oleh Qutbah Al-Muharrir (tokoh kaligrafer pada masa pemerintahan Umayyah) dalam penulisan Arab sehingga munculah Beberapa gaya tulisan yang berekembang pada masa ini yaitu ;  jenis khat Tumar, Nisf, Jalil, Sulusain, dan sulus.

Kaligrafi pada pemerintahan Bani Abbasiyah  

Pada pemerintahan Abbasiyah Kaligrafi mengalami kejayaannya pada masa ini, hal ini dipicu akan motifasi dari perdana mentri dan para khalifah Abbasiyah yang mendorong lahirnya para kelompok kaligrafi yang jenius.

Kaligrafer pada masa ini yang ditetapkan sebagai  kaligrfer terbesar ialah Ibnu muqlah, Ibnu Al-Bawwab dan Yaqut Almusta'simi beliau sangat berjasa terhadap penemuan tulisan miring atau Kursif, dan Ibnu Muqlah sukses meneyempurnakan project terbesar dan suci tiada khattat manapun yang dapat menadinginya baik sesudahnya maupun sebelumnya. Berkat jasa beliau sebagai penemu rumus geometerikal pada kaligrafi. Adapun temuannya yaitu ada tiga unsur: thuruf alif, titik dan Llngkaran. Ibnu muqlah menjadikan 3 unsur ini sebagai standar kepenulisan. Dan Ia juga memplopori pemakian enam jenis tulisan (Aqlamu al-sittah) antara lain :  Sulust, Muhaqqaq, Naskhi, Riqa' Raihani dan Tauqi' .

Adapun Ibnu Al-Bawwab, merupakan seorang yang menambah hakikat makna pada pekerjaan yang dirintis oleh Ibnu Muqlah, tanpa menyalahi dari rumus-rumus yang dirancang Ibnu Muqlah. Al-Bawwab mengembangkan jiwa seninya dengan membuat tata terib yang tersusun rapi dan elok menurutu ukuran yang dirancang oleh Ibnu Muqlah. dengan ini nilai artistik Ibnu Al-Bawaab mempunyai nilai yang tinggi dan memper elok seluruh tulisan yang enam (al-aqlam as-sittah) terlebih pada Naskhi dan Muhaqqaq.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun