Mohon tunggu...
Christo Andre
Christo Andre Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Lulus SD di usia 10 tahun Sekolah formal sambil Homeschooling selama 5 tahun, akhirnya memutuskan untuk menikmati pendidikan yang merdeka dan mencerdaskan di MERCYSMART HOMESCHOOLING Kelapa Gading Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sumpah Pemuda dan Google Translate di Mata Anak Homeschooling

28 Oktober 2014   18:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:26 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat pagi homeschooler.  Hari ini 28 Oktober 2014. Ada yang tahu Hari ini perayaan apa ?

Begitu pertanyaan yang disampaikan Tutor menyambut semua siswa MercySmart Homeschooling di Apartment Grand Emerald Kelapa Gading Jakarta Utara.

Homeschoolers yang masih TK dan SD kelas 1, terlihat bingung, tetapi homeschooler SD SMP dan SMA terlihat percaya diri dan menjawab,  "Hari Sumpah Pemuda".

Jawaban itu langsung disambut dengan pertanyaan Tutor berikutnya.  Apa artinya hari Sumpah Pemuda untuk kamu?

Sejenak hening suasana karena mereka saling melihat. Hm, artinya Sumpah Pemuda, apa ya?

Seorang Homeschooler yang SMP , anak biasa yang memilih homeschooling karena tidak mau waktunya habis untuk bikin PR, duluan menjawab, Persatuan Indonesia.  Kita berbeda bangsa, agama, tetapi menjadi satu karena Indonesia.

Homeschooler yang SMA tidak mau kalah, Sumpah Pemuda saat ini merupakan kesempatan mempersatukan anak-anak muda untuk lebih perduli pada persatuan. Supaya nggak gampang disusupi aliran pemecah, sekalipun atas nama suku dan agama.

Memang kalian merasa anak muda Indonesia kurang bersatu?

Tergantung dari sudut pandang mana.  celetuk homeschooler  yang kelas 2 SMA dan sedang aksel untuk ujian nasional kelas 3 SMA, April 2015.

Selain ada yang sudah merasa bersatu, pasti masih ada yang merasa belum bersatu, karena ingin menonjolkan agamanya atau kekayaannya. Saya melihat pendidikan justru terkadang memecah persatuan. Lihat saja, sekolah mahal jelas untuk anak orang kaya. sekolah negeri yang gratis untuk anak miskin. Anak orang kaya tidak mau bergaul dengan anak miskin.  Kelihatannya tantangan sekarang adalah persatuan antar anak muda, yang beda tingkat pendidikan dan tingkat kekayaannya.  Secara nyata, tidak mudah mempersatukan anak kaya dengan anak miskin.

Menarik, kata Tutor Homeschooling. Gimana pendapat yang lain?

Seorang homeschoolers SMP yang hobi main game di internet menjawab,

Menurut aku,  terlepas dari agama atau kekayaan,  sekarang anak muda lebih bersatu karena adanya kesamaan minat, hobi, dan jejaring sosial. Tapi itu mungkin anak-anak muda yang punya akses internet. Jadi bukan lagi masalah pemuda di desa atau di kota. Bisa saja tinggal di desa tetapi melek internet. Sebaliknya bisa saja tinggal di kota tetapi buta internet.

Aku punya teman dari berbagai tempat, di desa, di kota, dengan agama dan suku yang berbeda. Tapi itu tidak membuat kita gamang atau sungkan berteman, karena kita lebih fokus untuk main aplikasi di internet, hehehe.

Seorang Homeschoolers SMP menjawab,  Betul, untung ada internet, aku jadi bisa ngobrol dengan teman homeschoolers di belahan dunia lain, bahkan dengan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya .... hehehhe thanks to google translate, ucapnya sambil nyengir.

Jadi anak muda Indonesia paling sedikit ada dua kelompok ya? Kelompok pemakai internet dan kelompok yang tidak memakai internet?

Kelihatannya begitu, celetuk homeschooler lain yang SMP. Kalau pakai internet, kita punya kelompok yang aktif berkomunikasi, berjejaring, dan bisa ngobrol kapan saja. Tapi kalau tidak pakai internet, mungkin kita bertemu di kegiatan langsung seperti bertemu di pengajian, di koor gereja, di latihan karate, di latihan sepak bola dan lain-lain.

Lalu gimana cara mempersatukan pemuda yang beda agama? Misalnya pemuda yang ikut pesantren dengan pemuda Hindu, Budha, Kristen, Katholik, Kong Hu Cu?

Pertanyaan ini ditanggapi  Homeschooler kelas 5 yang memang artis musik (dia drummer di kelompok musik Little Giant, bentukan manajemen Coboy Junior)  "Biasanya nggak sulit, cukup dengan mengundang   artis lelaki dan perempuan yang lagi ngetop. Atau waktu Pesta Rakyat menyambut Presiden Jokowi, itu kan melebur semua. Nggak nanya, situ agama apa, suku apa?  Hm ... fans aku juga berbagai suku, agama, tempat tinggal, dan umur.

OK, hebat semua, homeschoolers MercySmart ternyata mengerti dan memahami Sumpah Pemuda.

Nah sekarang ayo kita sama-sama ucapkan isi Sumpah Pemuda, bisa ? tantang Sang tutor. Ikuti yaaa.

1. Kami putra putri Indonesia mengaku Bertanah air satu, Tanah Air Indonesia

2. Kami putra putri Indonesia mengaku Berbangsa satu, Bangsa Indonesia

3. Kami putra putri Indonesia, berbahasa satu, Bahasa Indonesia

Jadi, hari ini saya belajar tentang Sumpah Pemuda bersama belasan siswa MercySmart homeschooling. Kelompok Homeschooling, yang mungkin masih dianggap kelompok yang elite yang tidak mampu bersosialisasi, dan tidak sensitif terhadap isu sosial.

Selamat mengingat dan merayakan Hari Sumpah Pemuda, semoga nilai-nilai Sumpah Pemuda masih bisa diteruskan bagi anak-anak muda Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun