Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Evolusi Microvan dan Kei Truck di Indonesia: Mulai dari Truntung hingga Minivan EV

3 Mei 2023   00:36 Diperbarui: 3 Mei 2023   17:08 2394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suzuki Every (drivingline.com)

Kendaraan komersial mempunya peranan penting dalam kehidupan kita, karena kendaraan-kendaraan tersebut digunakan untuk mengangkut sandang, pangan, papan dan juga ada yang digunakan sebagai transporter untuk manusia. 

Salah satu type kendaraan komersial yang hadir sejak puluhan tahun lalu hingga sekarang adalah Microvan dan Kei Truck.

Microvan adalah van kecil atau minivan yang termasuk dalam klasifikasi kei cars, dan lebih kecil dari mini MPV. Di Indonesia, biasa disebut minibus karena atapnya yang tinggi dan menyerupai miniatur bus. 

Sebagian besar microvan memiliki dua pintu di depan dan dua sliding door di tengah, dan pintu bagasi yang besar. Selain itu konfigurasi tempat duduknya disesuaikan dengan kebutuhan; tiga baris tempat duduk jika digunakan untuk mobil penumpang. 

Kursi biasanya berbahan sangat tipis dan cenderung tegak demi mengoptimalkan ruangan. Atau konfigurasi dua kursi yang hanya di depan, jika mobil digunakan untuk tujuan komersial seperti angkut barang atau dagang makanan. 

Jendela samping dalam versi komersial diganti dengan panel metal hingga diberi nama Blind Van. Untuk urusan mesin; microvan di Jepang memiliki displacement 660 cc. Sementara yang non-JDM (Japan Domestic Market) memiliki displacement bervariasi mulai dari 850 cc hingga 1.6 L.

Suzuki Every (drivingline.com)
Suzuki Every (drivingline.com)

Sementara Kei Truck adalah pick-up kecil yang di negara asalnya, diatur dalam undang-undang tahun 1998 untuk memiliki panjang maksimum 3.4 m, lebar maksimum 1.48 m dan tinggi maksimum 2.0 m, dengan displacement 660 cc. Beratnya sekitar 700 kg dengan kecepatan maksimum hingga 120 km/jam tanpa beban angkutan. 

Demi memaksimalkan kemampuan angkut beban Kei Truck maupun microvan menganut body style "hidung pesek" dan "cab over" yang artinya posisi mesin berada di bawah cabin.

Kei Truck di Jepang memiliki kapasitas muatan hampir 350 kg. Untuk pasar ekspor, Kei Truck biasanya dilengkapi dengan mesin yang lebih besar agar punya kemampuan angkut lebih besar. Suzuki Carry yang awalnya punya kapasitas mesin 543 cc, hadir di Indonesia dengan kapasitas 1.6 L, hampir tiga kali lebih besar.

Daihatsu Hijet S65 Pick-Up (pinterest.com, account Chris Almon)
Daihatsu Hijet S65 Pick-Up (pinterest.com, account Chris Almon)

Dari berbagai brand mobil Jepang yang banyak hadir di Indonesia; Mitsubishi, Daihatsu dan Suzuki lah yang mendominasi populasi microvan dan pick-up.

Microvan pertama yang hadir di Indonesia adalah Daihatsu Hijet Gen-4 (chassis S38/ S40) pada tahun 1972. Pernah dengar kelakar orang-orang tentang Daihatsu "Truntung"? 

Nah ini dia mobilnya! Lantas kenapa truntung? Karena dapur pacunya masih mengandalkan mesin 2 tak dengan kapasitas 356 cc berkode ZM 2-stroke I2. 

Jadi bunyinya mirip mesin motor dengan suara khas Truuung tung tung tung..... Bernama asli Daihatsu Haizetto, Hijet awalnya diimpor langsung dari Jepang oleh Astra Internasional selaku Sole Distributor di Indonesia. 

Barulah mulai dirakit sendiri tahun 1977 oleh PT. Daihatsu Indonesia (sebelum berubah menjadi Astra Daihatsu Motor pada tahun 1992) mulai dari Gen 6 (S65/S66/S75/S76) yaitu Hijet 1000 di tahun 1982, hingga Gen 7 (S80-S89) yaitu Daihatsu Zebra pada tahun 1992 dan Daihatsu Espass (S90) pada tahun 1995 hingga tahun 2007. 

Kemudian pada segment ini Daihatsu fokus memproduksi Grand Max yang masuk dalam kategori MiniVan. Dan Kei Truck-nya kembali lagi diproduksi tahun 2016 dengan nama Daihatsi HiMax.

Daihatsu Hijet (briangatrailer.com)
Daihatsu Hijet (briangatrailer.com)

PT. Indomobil Suzuki International juga meng-import Kei Truck andalan mereka pada tahun 1976; Suzuki Carry (disebut Suzuki Kyari di Jepang). Di Indonesia Suzuki Carry Generasi ke-5 (ST10) itu diberi nama Suzuki Pick Up. 

Gelar "Truntung" tak pelak juga didapat Suzuki Pick Up ST10, lantaran juga menggunakan mesin 2 tak 359 cc L50 I2. 

Barulah pada tahun 1977 mereka merakit Suzuki Super Carry ST20 (Gen 6) hingga 1983. ST20 hanya tersedia dalam bentuk pick-up karena peraturan pemerintah saat itu yang tidak memperbolehkan pabrikan untuk menjual Microvan dengan ladder frame chassis, hal ini guna memajukan industri karoseri mobil pada saat itu, sehingga muncul beberapa varian dari ST20 yang dibuat oleh karoseri-karoseri dalam negeri seperti Adiputro atau Liling Putra. 

Regulasi pemerintah Indonesia juga menyentuh aturan kapasitas mesin, di mana mobil-mobil yang diproduksi di Indonesia harus memakai mesin dengan displacement (setidaknya mendekati) 1.0 L. 

Maka diproduksilah Carry Gen-7; ST100 yang dipersenjatai dengan mesin 970 cc di tahun 1983 dengan julukan "Bagong" karena lampu dan grill yang menyerupai wajah salah satu tokoh terkenal dalam dunia Pewayangan itu. 

Kehadiran ST100 bersamaan dengan diproduksinya saudaranya, yaitu Suzuki Every di Jepang, untuk memenuhi kebutuhan microvan dengan mesin lebih besar dan fokus untuk angkut penumpang. 

Selanjutnya ST100 terus diproduksi hingga tahun 2009. Selama perjalanannya Carry Gen-7 tersebut mengalami peningkatan ukuran dimensi body dengan nama Super Carry Extra dan juga upgrade sistem bahan bakar menjadi Multi Point Injection sebagai implementasi regulasi EURO 2 pada tahun 2007.

Suzuki Carry ST100 (Pinterest.com, account Darfi Rizkavirwan)
Suzuki Carry ST100 (Pinterest.com, account Darfi Rizkavirwan)

Mitsubishi Minicab dibuat dan dijual oleh Mitsubishi Motors sejak 1966. Dan hadir melalui impor ke Indonesia setelah Generasi ke-3 nya -yaitu L100- yang dibuat pada tahun 1976. 

Sayangnya Mitsubishi Krama Yudha Motors lebih fokus memperkenalkan dan menjual minibus Delica yang pakai platform "Colt" disini, dan memang terbukti Colt menjadi andalan Mitsubishi di Indonesia. 

Minicab Gen-4 dibuat dari tahun 1987 hingga 1990, dan versi yang lebih lebar dengan bagian belakang yang lebih panjang dibuat dan dijual di Indonesia sebagai "Jetstar". Konon nama "Jetstar" berasal dari kombinasi "jet" (Daihatsu Hijet) dan "star" (lambang tiga berlian Mitsubishi yang terlihat seperti bintang). 

Jetstar ditenagai oleh mesin tiga silinder (CB20) berkapasitas 993 cc dari Daihatsu Hijet, karena kala itu belum punya mesin yang sesuai dengan regulasi pemerintah terkait displacement 1.0 L atau mendekati. 

Pada tahun 1991 Jetstar digantikan oleh Mitsubishi Colt T120SS, berdasarkan Suzuki Carry Gen-8. T120SS berjaya di market dan diproduksi hingga 2019.

Mitsubishi Jetstar (MJI_center.com)
Mitsubishi Jetstar (MJI_center.com)

Microvan dan Kei Trucks juga mengalami sentuhan elektrifikasi, seiring dengan komitmen zero emission yang digaungi Uni Eropa di tahun 2050. 

Mitsubishi Minicab MIEV dari perpaduan dua platform Minicab dan i-MIEV; mobil listrik Mitsubishi yang diproduksi pada tahun 2010 oleh Mitsubishi Motors, siap beroperasi di Indonesia tahun 2024. MiEV adalah singkatan untuk Mitsubishi Innovative Electric Vehicle.

Drivetrain dan komponen utamanya dipinjam dari i-MiEV, dengan Electric Motor Y4F1 yang disetel ulang guna meningkatkan torsi low-end untuk penggunaan kendaraan komersial. 

Minicab MiEV memiliki output 30 kW atau setara dengan 40 hp. Waktu pengisian daya berkisar antara 15 hingga 35 menit saja untuk mencapai 80% status pengisian daya.


Microvan maupun Kei Truck tersedia dalam versi Rear Wheel Drive (RWD) maupun Four Wheel Drive (4WD). Di Jepang, Korea, Australia, dan Eropa Microvan yang imut-imut ini juga diajak bertualang jadi camper atau naik gunung. 

Seperti halnya saudara-saudara mereka yang berukuran lebih besar dengan body style minibus atau van. Namun untuk di Indonesia hanya RWD saja, karena kebanyakan untuk kebutuhan komersial (intercity) dan peruntukan pasar family car yang middle-low, jadi banyak downgrade-nya.

Suzuki Every Camper style (trendhunter.com via Pinterest.com/Andre Lolong)
Suzuki Every Camper style (trendhunter.com via Pinterest.com/Andre Lolong)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun