"Pengen baca!" Niken mengagetkan Boni "Kisahnya tentang apa Mas?"
"Tentang pria bernama Gibran, yang membentuk team terdiri dari pria dan wanita hebat, demi membasmi sebuah sindikat human trafficking." Boni menjawabnya dengan sedikit berbinar. Selain Saba dan Rami, tidak ada orang yang pernah peduli untuk menanyakan apa yang sedang menjadi passion project nya sekarang. Bahkan seorang Lyra.
"Aku pengen baca komiknya Mas Boni!" Niken makin berapi-api.
"Belum jadi komik Ken. Masih sketsa semua." Jawab Boni agak malu
"Aku mau lihat sketsanya!" Niken mendekatkan wajahnya ke Boni. Boni kini bisa melihat jelas bola mata Niken yang sangat besar.
"Hmm boleh. Tapi setelahnya aku dengan sangat terpaksa membunuhmu Ken. Karena itu masih sangat rahasia." Canda Boni.
"Setidaknya ceritakan plot nya Mas" Niken tidak mau menyerah.Â
Dan selanjutnya keduanya menghabiskan 15 menit kedepan mendengarkan kisah fiksi karya Boni; Gibran. Boni yang semula letih lesu karena kepikiran Lyra, mulai terhibur dengan keingintahuan Niken akan proyek terpendamnya yang membuat dirinya seolah sedang presentasi mengenai Gibran kepada Warner Bros. Pembicaraan itu terus berkembang seiring pertanyaan-pertanyaan nyeleneh yang diluncurkan oleh Niken. Seperti mengapa Gibran tidak pernah terlibat cinta lokasi dengan anak buah perempuan yang direkrutnya. Atau mengapa Gibran tidak membuat sendiri serum untuk menjadikan dirinya kuat seperti Superhero lain. Keduanya pun sampai harus berpindah-pindah tempat untuk berdiskusi. Rami dan Saba yang sempat curi dengar langsung paham bahwa Niken ternyata sudah menjadi orang ketiga yang diceritakan Gibran oleh Boni.
Kehangatan diantara kedua insan tersebut tentu saja mendapat sambutan positif dari sahabat-sahabat mereka. Namun juga perhatian khusus dari seorang perempuan cantik yang duduk di kejauhan yang sedang bersama-sama dengan kawanan berbeda. Perempuan itu memandang dari jauh keakraban Boni dan Niken dan membuatnya berpikir. Dirinya tidak sengaja bertemu dengan Boni dan Niken dua jam yang lalu. Dan sesungguhnya tidak menyangka akan bertemu Boni di tempat yang ramai seperti ini, di malam minggu. Waktu-waktunya bersama Boni kerap dihabiskan di sebuah tempat makan atau nongkrong yang jauh dari kesan glamour. Dan biasanya berakhir di Apartment nya, atau Hotel mewah. Boni yang sederhana selalu tahu tempat kuliner pinggiran yang seru dan sedang jadi hits. Cocok sekali dengan Lyra yang suka makan makanan berkolesterol.Â