Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Jakarta E-Prix, Balapan Hari Ini demi Mobilitas Masa Depan

9 Juni 2022   20:00 Diperbarui: 9 Juni 2022   20:04 5439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel sengit Mitch Evans VS Jean Eric Vergne

Pertama kali membalap di Jakarta, semua pembalap Formula E kompakan menjawab bahwa panas merupakan tantangan terberat yang harus mereka taklukkan. Jakarta E-Prix 2022 sukses digelar pada Sabtu, 4 Juni lalu di Jakarta International E-Prix Circuit, Jakarta Utara.

Dengan duduk di dalam kokpit mobil balap yang sempit khas single seater serta tertutup dengan racing suit, mengharuskan pembalap untuk terus hydrate dan berkonsentrasi. Tak hanya bagi pembalap, para official yang rata-rata berasal dari Inggris, Italia, Spanyol juga berjuang melawan suhu tropis Pantai Ancol.

Sejak pukul 9 pagi, kurang lebih hampir 50% penonton sudah datang memasuki kawasan Ancol untuk menonton balap Formula E. Panitia telah memberdayakan 150 unit bus ukuran sedang dan ukuran besar untuk membawa para penonton dari JIExpo di Kemayoran menuju Kawasan Taman Impian Jaya Ancol.  Terkecuali bagi para official dan para VVIP yang dapat parkir di Kawasan Ancol.

Namun para penonton dengan tiket Grandstand, Tribun, dan juga Circuit kudu parkirkan mobil ataupun motornya di JIExpo, lalu membeli atau redeem tiket di Ticket Box yang tersedia di sayap barat dan timur kawasan Kemayoran tersebut, kemudian naik Bus menuju Ancol. Tiket berupa tag seukuran ID card dengan QR code bisa dikalungkan untuk para penonton Grandstand, dan gelang bergambar QR code untuk penonton Tribun.

Bersiap naik Bus dari JIEXPO menuju JIEC
Bersiap naik Bus dari JIEXPO menuju JIEC

Berbagai informasi terkait flow, jadwal shuttle, denah sirkuit, dan sebagainya tertuang lengkap pada website serta akun media sosial (Instagram dan Facebook) resmi Jakarta E-Prix yang dikelola oleh JAKPRO. Hingga memudahkan para penonton dan juga panitia untuk memberi arahan.

Perjalanan dengan bus terbilang singkat, hanya 10 menit. Selanjutnya saya sudah memasuki area E-Village lewat jalan di pinggir sirkuit. Suara desingan mobil listrik Formula-E mulai terdengar ketika mereka sedang melakukan Free Practice sebelum babak kualifikasi pukul 10.00 WIB.

Saya kembali teringat saat nonton Formula E di Hong Kong pada Desember 2017. Biarpun saat itu masih mengandalkan mobil generasi pendahulu, namun suara khas EV Street Racer yang seperti bersiul, persis seperti mobil generasi yang sekarang.

Mercedes EQ salah satu Team yang berlaga di Formula E Prix (mercedes-benz.com)
Mercedes EQ salah satu Team yang berlaga di Formula E Prix (mercedes-benz.com)

E-Village berlokasi persis di depan Ancol Beach City. Diserta dengan pantai yang indah, menjadikan Jakarta E-Prix bak sebuah festival tropikal yang keren banget.

Ada standee para pembalap mengenakan racing suit mereka masing-masing berukuran hampir sama dengan ukuran asli orangnya. Para pengunjung bisa pilih pembalap favorit dan foto dengan standee-standee tersebut. Juga ada booth 360 degree camera dengan latar belakang para pembalap Formula-E bagi mereka yang ingin post video di media sosial.

Pantai Ancol yang indah di pinggir Circuit
Pantai Ancol yang indah di pinggir Circuit

Saya sudah ingin buru-buru lihat Free Practice, tapi mumpung masih di E-Village maka explore lebih lanjut. Ada Fan Store yang menyediakan merchandise Jakarta E-Prix seperti polo shirt, t-shirt, topi dengan desain yang keren banget! Selain itu juga merchandise lain seperti payung yang dapat melipat sendiri.

Kemudian sebelum meninggalkan E-Village ada counter bendera sebagai pendukung team. Saya ambil bendera Mercedes EQ dan Dragon Penske.

Dengan bendera Team yang diduking dari Grandstand 2E
Dengan bendera Team yang diduking dari Grandstand 2E

Lalu saya melanjutkan langkah menuju Grandstand. Saya rencanakan explore E-Village lebih lanjut setelah babak kualifikasi selesai.

Menyeberangi sirkuit lewat jembatan, saya pun memasuki area Grandstand. Namun alih-alih menuju Grandstand 2E tempat saya duduk, saya malah tergoda untuk mencoba naik Racing Simulator Formula E. Lakukan registrasi sebentar agar nama saya ada di leaderboard.

Staff-staff di sana sangat ramah dan helpful. Mereka memandu saya bagaimana cara duduk di bucket seat merk Playseat yang posisinya identik dengan standar balap single seater, kemudian memposisikan steering wheel dan pedals.

Saya diberi kesempatan menjajal 3 lap, secara virtual. Grafis dan tingkat kesulitan sungguh dibuat mirip aslinya. Ternyata mengemudi sebuah Formula E tidaklah mudah.


Setelah puas balap di simulator, saya berjalan menuju Grandstand 2E. Warna hijau pada ID tag saya memudahkan para staff mengidentifikasi saya sebagai penonton di 2E.

Saya duduk di deretan bangku lipat berwarna-warni yang dapat di-knockdown assembling itu. Sungguh pas posisi duduk di 2E itu memang. Persis di depan Turn 16, dekat area Attack Mode. Di mana ketika memasuki Apex (ujung titik pengereman dan kembali berakselerasi), mobil-mobil Formula E menimbulkan suara gesekan antara buritan bawah mereka dengan karet pembatas jalan, serta decitan ban ketika mereka menikung ke kiri. Seru banget!

Selfie dulu di saat Free practice. Grandstand 2G masih agak sepi. Masih terlalu pagi
Selfie dulu di saat Free practice. Grandstand 2G masih agak sepi. Masih terlalu pagi

Pukul 10.00 WIB babak kualifikasi dimulai. Sedikit berbeda dengan kualifikasi di Formula Satu; kualifikasi Formula E dibagi dalam dua grup, sesuai peringkat klasemen.

Grup A berisi 11 pembalap pada posisi klasemen ganjil dan Grup B berisi 11 pembalap pada posisi klasemen genap. Masing-masing pembalap pada setiap grup akan mencoba mencetak fastest lap dengan power output 220kW.

Empat besar dari Grup A akan diadu melawan empat besar Grup B, dengan berduel satu lawan satu dari masing-masing grup dan mencoba mencetak fastest lap dengan power output 250kW.

Masing-masing pemenang akan bertemu di semifinal dan final, hingga ditentukan siapa yang tercepat sebagai pemegang pole position, kemudian posisi ke-2, ke-3, dan seterusnya. Sementara yang tercepat dari para pembalap di luar delapan besar akan menempati urutan 9, dan teman-teman grupnya di urutan ganjil 11, 13, dan seterusnya.

Grup lawannya menempati urutan genap mulai dari 10 dan seterusnya. Jean Eric Vergne dari DS Techeetah menempati pole position dengan teammate-nya Antonio Felix Da Costa membayangi di posisi ke-2. Mitch Evans dari Jaguar TCS Racing di urutan ke-3, Edoardo Mortara dari Venturi Racing di urutan ke-4, Jake Dennis dari Avalanche di urutan ke-5.

Sementara pemimpin klasemen Stoffel Vandoorne dari Mercedes-EQ FE harus puas di urutan ke-6, biarpun sempat mendominasi di kualifikasi Grup A. Sementara teammate-nya; Nyck de Vries, sang juara dunia 2021 bertengger di urutan ke-8.

Start Formula E (fiaformulae.com)
Start Formula E (fiaformulae.com)

Layout sirkuit cukup unik, mengingat sirkuit Formula E itu umumnya tidak sepanjang sirkuit lain seperti Sepang, Buriram, Suzuka, dan lainnya. Dengan panjang 2.4 km saja, balapan Formula E di Jakarta memakan waktu 45 menit dengan tambahan 1 putaran.

Salah satu daya tarik Formula E adalah balapan diadakan di sirkuit tengah kota, seperti di Hong Kong, Berlin, Seoul, Diriyah, Monaco, dan sebagainya. Wacana Jakarta E-Prix 2020 sebelumnya juga hendak diadakan di seputaran Monas dan Jalan Merdeka Utara namun dibatalkan. Akhirnya di Ancol.

Namun ini juga luar biasa. Ketika menyaksikan highlights Jakarta E-Prix di Youtube, istri saya juga tidak sangka balapan itu diadakan di Ancol.

Denah Circuit (https://www.instagram.com/jakartaeprixofficial/)
Denah Circuit (https://www.instagram.com/jakartaeprixofficial/)

Panggung yang berisikan podium untuk para juara terletak di tengah "kantong" antara turn 14 sampai turn 18. Para penonton juga bisa nongkrong menyaksikan jalannya balap dari situ.

Pukul 11.30 WIB ada sesi meet and greet dengan para pembalap. Kalau beruntung Anda bisa foto bareng sekaligus mendapatkan tanda tangan.

Selain itu ada pitwalk yang memperbolehkan para penonton untuk meyaksikan secara langsung bagaimana para pit crew dari masing-masing tim bekerja mempersiapkan mobil-mobil mereka. Para penonton antre panjang dengan tertib di siang hari yang terik itu.

Saya berjalan kembali ke E-Village, masuk ke area "Girls On Track" yang merupakan kegiatan CRM dari FIA untuk menggalakkan safety driving dan memperkenalkan motorsport bagi kaum wanita. Selain itu juga ada beberapa tenant sponsor utama yang mengajak kita untuk main permainan edukasi dan memberikan goodies.

Kondisi ramai, hawa panas, dan jalan kaki ribuan langkah sudah saya antisipasi dengan membawa perbekalan makanan, minuman, baju ganti, sunglasses, dan power bank.

Namun karena banyak keluarkan energi, bekal sudah saya habiskan pada saat babak kualifikasi tadi. Jadilah saya cari-cari makanan di situ. Saya makan nasi bakar dan minum jus di Caf Walking Drums yang ada di E-Village. Lalu jalan lagi untuk explore E-Village.

Tumpah ruahnya penonton sudah diantisipasi oleh panitia dengan menghadirkan banyak portable toilet yang bersih. Pokoknya tidak perlu ragu untuk buang air. Selain itu counter hydration berisi dispenser untuk refill botol minum tersedia di banyak titik.

Tempat buang sampah juga ada di mana-mana. Lengkap dengan petunjuk kategori sampah (plastik, kertas, basah, beling) dan warna yang dibedakan. Sungguh manajemen pengolahan sampah yang baik.

Tempat Sampah dengan pembeda kategori sampah
Tempat Sampah dengan pembeda kategori sampah

Saya beli Kopi di Kawaki, salah satu UMKM yang berjualan di sana. Tidak ada yang lebih menyegarkan dari sebotol kecil latte dingin racikan lokal. Kawaki punya houseblend yang dibuat dari biji Arabica, Robusta asal Toraja, Sidikalang, Temanggung, Ciwidey dan sebagainya.

Kenyang makan dan ngopi, saya berjalan kembali menuju Grandstand 2E untuk menyaksikan balapan.

Di UMKM Kopi Kawaki 
Di UMKM Kopi Kawaki 

Keramaian Grandstand dan area seputaran sirkuit nampaknya kini jauh lebih penuh ketimbang pada saat babak kualifikasi tadi. Penonton riuh bersuka cita menyaksikan start.

Sirkuit Ancol memiliki tikungan dan straight yang variatif dan memberikan kombinasi low -- medium -high speed corner hingga sarat akan aksi overtaking. Kehadiran safety car mewarnai jalannya lomba akibat kontak antara dua pembalap Mahindra.

Aksi attack mode pada paruh kedua lomba dan Fan Boost membuat jalan lomba sulit diterka dan seru. Di baris depan Mitch Evans dan jean Eric Vergne berduel sengit memperebutkan posisi terdepan. Edoardo Mortara mengintai dari belakang, menunggu salah satu dari mereka berbuat kesalahan.

Pada menit-menit terakhir Evans berhasil overtake Vergne dan mengukuhkan dirinya sebagai juara Jakarta E-Prix 2022. Vergne di posisi ke-2 dan Motara di posisi ke-3.

Duel sengit Mitch Evans VS Jean Eric Vergne
Duel sengit Mitch Evans VS Jean Eric Vergne

Bapak Presiden Jokowi dan Bapak Anies Baswedan memberikan trofi untuk para pemenang. Gemuruh penonton membahana di seluruh bagian sirkuit Ancol. GIGI dan KOTAK mempersembahkan lagu-lagu kerennya untuk menghibur semua orang di sana.

Jakarta E-Prix 2022 adalah lembar baru bagi bangsa Indonesia yang bukan hanya sukses menggelar suatu event balap mobil elektrik berskala internasional, tapi juga merupakan langkah maju untuk ciptakan masa depan yang lebih sustainable. Balapan hari ini, untuk mobilitas lebih baik di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun