Hujan lebat menggujur straight selepas start, dan terjadilah. Norris tergelincir di Turn 2. Hamilton yang hanya terpaut 4 detik dibelakangnya segera memimpin lomba.Â
Dengan susah payah Norris mengendalikan MCL35M nya menuju Pit. Saat itu Norris tahu, kemenangan itu telah direnggut darinya.
Dua lap kemudian, chequered flag dikibarkan, Hamilton menjuarai Grand Prix untuk ke 100 kalinya. Max Verstappen juara ke-2 dan Carlos Sainz Jr juara ke-3. Bagaimana dengan Norris? Ia harus puas finish di urutan ke 7, dibelakang Alonso.
Dalam sebuah balapan, banyak situasi yang bisa terjadi. Keadaan yang berubah-ubah menuntut Team untuk bisa dengan cepat melakukan improvisasi. Driver boleh saja yakin dengan keputusannya karena ia yang berada diatas lintasan, yang paling mengerti kondisinya.Â
Namun Driver juga harus mempertimbangkan dari perspektif yang berbeda, tangguh, serta cepat beradaptasi didukung dengan Strategi Team yang tepat.
Dalam beberapa kali wawancara, Hamilton menceritakan akan kekagumannya pada Norris yang gigih bertarung dan ia yakin Norris akan banyak memenangkan Grand Prix di masa yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H