Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Haruskah Kita Memakai Ban Produksi Terbaru?

9 Juli 2021   23:46 Diperbarui: 10 Juli 2021   23:08 4955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebuah Honda HRV masuk ke suatu toko Ban di bilangan Jakarta Selatan. Sebelum pengemudi turun, Sales counter toko yang cekatan sudah mendekat ke crossover tersebut. 

Kaca terbuka, Sales Counter bernama Amanda itu segera menyapa dan si pengemudi menjelaskan tujuannya datang, "Mau ganti Ban, Mbak." Kata pria berumur 40-an tersebut. 

Amanda  mengalihkan pandangannya sebentar ke Ban bawaan pabrik yang masih terpasang pada HRV tersebut, lalu ia Kembali bertanya, "mau pakai Ban (merk) yang sama Pak?". 

Pria bernama Dodo itu berpikir sejenak, lalu menjawab, "Hmm boleh. Atau kalau ada yang lebih murah juga boleh.". Amanda langsung mengiyakan, kemudian meminta Dodo pilih Ban di Counter. Dodo turun, dan Mekanik segera memarkirkan mobil Dodo. 

Di dalam Counter, Dodo sudah pilih beberapa merk Ban yang sesuai dengan keinginan. Dan tak lama seorang mekanik datang menggelindingkan dua buah Ban. Dodo hampir memilih sebuah Ban dengan pattern sporty yang cukup keren. 

Namun ketika ia melihat informasi minggu produksi yang ada pada dinding Ban, Dodo jadi agak ragu. "Ban nya enggak ada yang lebih baru, Mbak? Ini saya lihat produksinya awal tahun. 

Kalau ada, pengennya yang bulan ini atau bulan lalu lah". Amanda coba koordinasi dengan bagian gudangnya. Agak lama, kemudian mekanik yang sama datang dengan bawa Ban merk, model, berukuran sama dan angka produksi "1221" yang berarti Ban tersebut diproduksi pada minggu ke-12 tahun 2021. Dodo tidak terlalu puas. Ia tampak Kembali berpikir. "Enggak ada yang bulan Juni ya?" tanyanya ke Amanda. 

Amanda lihat-lihatan sama si Mekanik yang sudah dua kali naik turun tadi. Wajah si mekanik tampak galauw, memikirkan dirinya masih harus naik lagi untuk periksa tumpukan-tumpukan Ban di Gudang atas. Akhirnya dengan agak berat hati Dodo setuju membeli Ban tersebut.

Kode Produksi Ban/Dokpri
Kode Produksi Ban/Dokpri
Kisah di atas bukan cerita baru lagi bagi Sebagian besar toko Ban di Kota besar maupun daerah di Indonesia. Bukan tentang si mekanik yag harus naik turun, tetapi tentang Customer yang datang dan ingin sekali mendapatkan Ban dengan minggu produksi terbaru. Bahkan kalau bisa pada bulan yang sama.

Saya pernah dengar sebuah cerita dari seorang pemilik Toko Ban bernama Anton di daerah Cimone, Tangerang mengenai seorang pelanggan yang sudah memesan Ban berdiameter 19", namun setelah ia datang dan melihat bahwa Ban itu diproduksi enam bulan sebelumnya, maka ia pun membatalkan. 

"Saya bilang aja ke si Bapak, kalau mau yang baru, tunggu aja di depan Pabriknya." Kelakar Anton. Seperti Anton, para pemilik Toko Ban dan juga Pabrikan Ban sungguh merasakan tuntutan Customer dalam memiliki Ban dengan minggu produksi terbaru.  

Bilamanakah pelanggan menganggap Ban terhitung masih baru? Apakah bila memiliki rentang waktu 3 bulan antara minggu produksi dan waktu pembelian? 5 bulan? 6 bulan?

Dan rentang waktu berapa lamakah yang membuat pelanggan mengindikasikan bahwa Ban itu termasuk produksi lama? Apakah setahun? Dua tahun?

Banyak pabrikan mobil seperti Ford, Nissan dan Mercedes-Benz, menghimbau para Customer nya untuk mengganti Ban enam tahun setelah tanggal produksi mereka, biarpun tapak masih tebal.

Lantas apakah kita memang harus memakai Ban produksi terbaru? Berbagai opini mengalir deras di masyarakat. Viral bertahun-tahun hingga hari ini. Ada yang bilang, kalau bukan Ban produksi terbaru, bisa-bisa karetnya sudah mengeras. 

Ada yang bilang kalau bukan Ban produksi terbaru, dindingnya cepat retak atau getas. Ada lagi yang berpendapat bahwa Ban yang bukan produksi terbaru bisa mengalami perubahan bentuk. 

Sebagian ada yang bilang Ban yang bukan produksi terbaru sudah tidak bergaransi lagi. Dan yang paling sering terdengar adalah; jika bukan Ban produksi terbaru, takut Ban nya keburu expired!

Retak pada dinding atau tapak Ban akan terjadi seiring berjalannya waktu. Belum tampak pada Ban baru. Ban-Ban Energy save yang didaulat dapat menempuh mileage lama sesungguhnya "diaduk" dengan tambahan aditif agar Compound nya mampu bertahan lebih lama terhadap abrasi. Namun itu hanya akan memperlambat. Setelah sekian tahun dipakai jalan di iklim tropis, keretakan akan mulai tampak.

michelin.com
michelin.com
Sesungguhnya, Ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang sarat dengan teknologi tinggi. Masyarakat hanya melihat Ban itu sebagai komoditi; Karet bundar, hitam, asal bisa gelinding. Padahal membuat sebuah Ban perlu riset bertahun-tahun dan melibatkan para engineer handal. Proses pembuatannya menggunakan alat berteknologi tinggi dan menggunakan bahan-bahan dengan komposisi yang ditakar dengan sangat presisi. 

Semuanya demi menghadirkan Ban dengan kerangka serta lapisan yang kuat (satu Ban dapat menopang beban hingga 800 kg), struktur compound yang dapat menahan panas ekstrim, dan design tapak yang memungkinkan Ban punya daya cengkeram terhadap permukaan jalan hingga bisa menghentikan laju kendaraan yang berat dalam keadaan kencang sekalipun.

Jadi, apakah Ban produksi terbaru, menjamin bahwa Ban tersebut punya performa yang maksimal berupa Daya cengkeram tinggi ataupun Jarak tempuh Panjang? 

Apakah Ban dengan tahun produksi 2020 pasti akan jauh berbeda performanya dibandingkan dengan Ban dengan tahun produksi 2021? Jawabannya TIDAK. Karena sesungguhnya yang mempengaruhi performa dan keawetan Ban bukanlah tahun produksi, melainkan beberapa faktor dibawah ini:

Brand dan reputasi yang sudah teruji

Ini penting. Sama halnya dengan kenapa anda memilih Handphone Samsung, Running Shoes Nike atau  celana jeans Levi's. Demikian juga dengan Ban. Pilihlah Ban dengan Brand yang jelas dan sudah teruji reputasinya. 

Di era digital ini, segala informasi mudah didapat, termasuk untuk pemilihan Ban. Jika anda sering menonton Youtube dan Instagram, coba tengok laman @tyre_reviews di Instagram atau TyreReviews di Youtube untuk lihat review tentang Ban-Ban terbaik.

Tyre Reviews di Youtube/tangkap layar pribadi
Tyre Reviews di Youtube/tangkap layar pribadi

Contoh: Sebuah Ban untuk Toyota Avanza ada yang harganya IDR 350,000/ buah, sementara ada Ban merk lain yang harganya IDR 650,000. Pilih yang mana? 

Ban yang murah tadi punya daya tempuh (mileage) 40,000 KM (dengan penggunaan sehari-hari rata-rata commuter Jakarta, jarak ini kurang lebih ditempuh selama dua hingga tiga tahun), sementara yang mahal punya mileage 120,000 KM. Apa yang bikin beda? 

Material, Compound dan design tapaknya. Merk dan harga tidak bisa bohong. Namun bukan hanya sekedar harga, terpenting yaitu value yang terkandung didalamnya yang akan menentukan hasil akhirnya. Baca artikel Kompasiana saya yang berjudul "Memilih Ban yang benar"

Penyimpanan

Ban yang baru selesai diproduksi akan mengalami beberapa kali penyimpanan; di Gudang pabrik, kemudian container saat shipment (eksport/ import), ke Gudang Distributor, kemudian ke Gudang Toko dan terakhir ke tangan pembeli. 

Penyimpanan Ban yang benar adalah dengan memposisikan Ban berdiri di rak dalam suhu ruang dan kondisi kering, serta bebas dari chemical. Dalam situasi penyimpanan di Toko, menyimpan Ban dengan cara ditumpuk tidak dilarang. Namun perlu dipastikan tumpukan terdiri dari maksimal delapan buah Ban yang berukuran sama, dan jangan terlalu lama ditumpuknya. 

Beberapa hari saja, jangan sampai seminggu dua minggu. Ban yang sering ditumpuk-tumpuk dengan serampangan, di dalam Gudang yang tidak memadai pula, akan berpotensi mengalami deformasi (perubahan bentuk).

Ban mengalami deformasi (perubahan bentuk)/Dokpri
Ban mengalami deformasi (perubahan bentuk)/Dokpri

Maintenance (Perawatan)

Nah kini saatnya peran si pembeli Ban. Ban terbaik tidak akan ada artinya jika tidak dirawat dengan Baik. Artinya, tekanan angin (air pressure) harus tetap dijaga, tidak boleh kelebihan atau kekurangan.  kudu dilakukan Balancing dan Spooring secara rutin, bisa setiap 20,000 KM sekali. 

Rotasi Ban juga dilakukan berkala. Ini semata-mata agar keempat buah Ban yang terpasang mengalami kondisi yang sama, hingga mengurangi resiko "uneven wear" yaitu kondisi dimana satu atau dua Ban dari total empat menipis secara tidak normal dan tidak seimbang.  

Semua yang disebutkan tadi kudu dilakukan oleh mekanik di Toko Ban. Nah yang satu ini bisa dilakukan sendiri, yaitu; visual check berkala untuk memastikan tidak ada sobek maupun luka tusukan (nail puncture). Baca artikel Kompasiana saya yang berjudul "Periksa Ban secara rutin demi kenyamanan berkendara"

tyreplus.com
tyreplus.com
Warranty yang benar

Penting diingat; warranty adalah Garansi, bukan asuransi. Garansi menjamin Ban dapat melakukan performa maksimal dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Syarat dan ketentuan itu membedakan apa yang di-cover garansi dan apa yang tidak. 

Garansi meng-cover apabila terjadi Product Defect (cacat produksi), dan tidak meng-cover bila terjadi accidental; yaitu kerusakan Ban yang disebabkan operasional, misalnya tertusuk, robek, kena benturan, misalignment, modifikasi yang tidak proper dan lain-lain. 

Minta penjelasan lebih lanjut perihal Warranty kepada pihak Toko Ban. Pihak Pabrikan Ban ternama; MICHELIN menyediakan web link dan QR code yang dapat diakses dengan mudah oleh para Customer nya. 

Dalam website tersebut Customer dapat melakukan registrasi product MICHELIN yang dibelinya serta mendapat penjelasan dan klausul-klausul terperinci perihal Garansi 6 tahun MICHELIN. 

Garansi 6 Tahun MICHELIN diakses melalui Handphone/tangkapan layar dokpri
Garansi 6 Tahun MICHELIN diakses melalui Handphone/tangkapan layar dokpri

Ban bukan Pisang. Pisang bisa busuk. Kalau Ban, tidak. Kata orang Ban bisa expired. Sebenarnya lebih tepatnya, masa garansi nya yang expired. Ban yang berkualitas punya umur hingga 9 tahun sejak tahun produksinya. Sekali lagi; Ban yang berkualitas, bukan Ban ecek-ecek. 

Ban lebih mirip Roti. Ketika keluar dari Oven, panas-panas dan harum. Apakah lantas langsung dimakan? Tentu tidak. Masih terlalu panas. Tunggu sebentar hingga mencapai suhu dan tingkat keempukan yang pas. Barulah kita santap. Enaaaaak...

Jadi haruskah beli Ban dengan minggu produksi terbaru? Tidak perlu ngoyo dapatkan minggu produksi terbaru. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan bila anda membeli Ban mobil dengan rentang waktu hingga sekalipun 1 tahun sejak tahun produksi, bahkan dua atau tiga tahun. 

Pastikan Ban yang bersangkutan punya Brand dan reputasi yang jelas, punya fitur-fitur yang mengedepankan safety, serta disimpan dengan baik oleh pihak Toko dan punya warranty yang jelas. Jika semua itu terpenuhi, maka anda akan baik baik saja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun