Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Mana yang Lebih Unggul: Ban Original Equipment atau Ban Aftermarket?

4 Juli 2021   20:54 Diperbarui: 5 Juli 2021   15:55 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jonathan Benson dari @tyre_reviews, carthrottle.co.uk

Ban seperti spare part mobil pada umumnya juga ada OE (Original Equipment) ataupun Aftermarket (atau Replacement Tire) nya. Ban OE adalah yang dipasangkan pada saat perakitan mobil/ motor di pabrik, dan Ban Aftermarket adalah Ban yang dibeli di Toko pada saat pergantian.

Ban OE memiliki spesifikasi (dimensi, design serta Speed dan load Index) sesuai permintaan dari pabrikan mobil. Contohnya Toyota New Altis punya Ban OE berukuran 215/45 ZR17 91Y Michelin Pilot Sport 4.

Sudah disepakati oleh Toyota dan Michelin bahwa Ban Pilot Sport 4 yang punya karakter Sporty sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh New Altis, agar performanya maksimal dari sisi Handling, mileage, grip dan comfort.

Jika suatu saat sang pemilik Altis ingin menggantinya dengan Michelin Primacy 4 yang berkarakter comfort drive, itu sah-sah saja. Size Ban sama. Namun design tapak, teknologi compound dan speed index berbeda.

Secara teori; Pilot Sport 4 dengan Speed index Y memungkinkan dipacu lebih kencang daripada Primacy 4 dengan Speed index W. Konstruksi lebih rigid memberikan handling dan Grip yang lebih maksimal.

Nah, sekarang tergantung kebutuhan sang pemilik kendaraan, suka yang mana; sport atau comfort?

Sementara Ban aftermarket diadakan untuk memenuhi kebutuhan market secara general. Contoh; mobil sejuta umat; Toyota Avanza memakai Ban OE; 185/70R14 Bridgestone B250. Saat tiba waktu pergantian Ban, B250 masih bisa dijumpai di toko-toko. Namun untuk Aftermarket-nya juga tersedia type EP150.

Ada beberapa driver yang mengatakan lebih senang pakai B250 karena lebih senyap dan awet. Sebenarnya hal ini seperti ini boleh saja jadi input, namun tidak bisa jadi acuan. Karena faktor terkait dalam penggunaan Ban itu berbeda-beda; driver's behaviour, kondisi jalan, perawatan dan sebagainya punya peranan dalam keawetan sebuah ban.

Di kalangan Ban OE juga ada Ban-Ban yang dibuat secara khusus untuk pabrikan-pabrikan mobil tertentu seperti Mercedes-Benz, BMW, Ferrari, Porsche, Volvo dan lainnya. Ban OE itu dibuat demi memaksimalkan performa kendaraan tersebut. Maka itu dibuat dan di-tuned khusus sesuai requirement dari pabrikan mobil yang bersangkutan.

Begitu seriusnya Mercedes-Benz dalam memaksimalkan performa mobil-mobil mereka demi memberikan pengalaman berkendara yang exceptional kepada para customer mereka, maka nan-ban pada setiap unitnya harus didesain sesuai standard Mercedes-Benz.

Mercedes-Benz meminta kepada para mitra pabrikan Ban mereka untuk membuat Ban yang sesuai dengan spec Mercedes-Benz, yaitu MO (Mercedes Original). MOE (MOExtended) untuk Run Flat Tire, MO1 untuk lineup AMG, MO+S untuk flagship S-Class, MOV untuk Mercedes Van seperti V-Class dan Sprinter

Contoh lain; Ban untuk Porsche punya remark N0, N1, N2, sesuai dengan tingkat inovasi atau fiturnya, Ferrari punya remark K1, K2, Alfa Romeo punya remark AR, Tesla punya remark T0, T1, Audi punya remark A0, A1 dan BMW punya tanda bintang (star-marked).

OE marking, goodyear.eu
OE marking, goodyear.eu
Pabrikan Mobil dengan OE markings, goodyear.eu
Pabrikan Mobil dengan OE markings, goodyear.eu
Teman saya; @jonathan__benson, seorang Professional Driver, founder dari @tyre_reviews, belum lama ini melakukan tes Ban Michelin Pilot Sport 4 S (PS4S) di Test Track Michelin di Ladoux, Perancis, dengan mengendarai sebuah BMW G80.

Pengetesan tersebut memperlihatkan experience dan feel yang dirasakan driver pada saat G80 dipakaikan Ban Michelin PS4S OE BMW (Star-marked), ataupun saat memakai Ban Michelin PS4S aftermarket. Sesi tesnya dilakukan pada Dry surface dan Wet surface. Dengan Jonathan melahap tiga Lap per Ban per surface.

BMW G80 M3 dengan Ban OE Michelin Pilot Sport 4 S, bimmerclub.online.com
BMW G80 M3 dengan Ban OE Michelin Pilot Sport 4 S, bimmerclub.online.com
Jonathan Benson dari @tyre_reviews, carthrottle.co.uk
Jonathan Benson dari @tyre_reviews, carthrottle.co.uk
Michelin Test Track di Ladoux, Perancis, michelin.com
Michelin Test Track di Ladoux, Perancis, michelin.com
Hasilnya adalah Ban PS4S OE unggul 2 detik dari aftermarket dari segi catatan waktu pada saat lintasan kering. PS4S OE lebih responsive ketika masuk hairpin. Artinya lebih sedikit gejala understeer. Grip lebih baik, kontrol pun lebih baik. Special tuning pada PS4S OE untuk G80 salah satunya mencakup lebih banyak komposisi beberapa jenis compound hingga membuatnya superior di jalan kering.

Beda cerita ketika di jalan basah. Giliran PS4S aftermarket yang unggul dua detik dari PS4S OE. Untuk bisa jadi yang terbaik di jalan kering, tentu mengorbankan sedikit kemampuan di jalan basah. Ban PS4S aftermarket biar pun cuma memiliki dua jenis compound di sisi dalam dan luar, juga berkat groove-nya yang lebih lebar maka membuatnya dapat mengevakuasi air lebih banyak, hingga meminimalisasi terjadinya hydroplaning.

Perbandingan komposisi Compound pada Michelin Pilot Sport 4 S OE dan aftermarket, twitter.com/tyre_reviews
Perbandingan komposisi Compound pada Michelin Pilot Sport 4 S OE dan aftermarket, twitter.com/tyre_reviews

Adapun test yang dilakukan oleh Jonathan itu, adalah untuk mengetahui performa maksimal Ban OE dan aftermarket. Kelebihan dan kekurangan keduanya akan lebih terasa saat mobil dipacu secara maksimal, yaitu diatas lintasan balap.

BMW G80 yang dipakai Jonathan merupakan salah satu lineup BMW M yang memang diciptakan, di design untuk memberikan sensasi exceptional driving. Maka memang seyogyanya G80 memakai Ban Ultra High Performance yang di tuned secara khusus, demi memaksimalkan performanya.

Jadi apakah Ban OE lebih baik daripada Ban aftermarket? Sebenarnya tergantung purpose nya. Apa yang ingin diraih? Mau seperti apa aplikasinya?

Apabila anda memiliki mobil Sport seperti BMW M, Mercedes-AMG, Honda Civic Type R, Toyota GR, track-oriented dan selalu punya Hasrat untuk membawa mobil itu ke potensi terbaiknya, maka sudah tentu anda patut mempertimbangkan Ban yang dapat mewujudkan catatan waktu Lap terbaik. Ban OE bagi masing-masing mobil yang disebutkan diatas sudah pasti yang terbaik.

Namun mau naik mobil apapun, apabila aplikasinya hanya untuk sekedar jalan-jalan di dalam kota, dengan kecepatan normal, tujuan ke mall bersama keluarga atau ke kantor saja sehari-hari, maka untuk ngotot pakai Ban kompetisi sudah tidak relevan lagi.

Perbedaan handling dan grip antara Ban OE dengan aftermarket seperti yang dirasakan Jonathan tadi, tidak akan kita rasakan sama sekali ketika kita berkendara sehari-hari..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun