Gemuruh sorak suara penonton membahana di Circuit Ricardo Tormo, Valencia di Minggu sore tanggal 17 November 2019, saat Marc Marquez turun dari Honda RC213V miliknya yang baru saja membawanya melintasi garis finish dan menjadi juara dunia MotoGP 2019.
Moment itu semakin seru ketika sebuah sosok mahluk lucu berwarna putih ikut bergabung dan berbagi sukacita dengan para pembalap yang meraih podium di Pitlane. Dialah Bibendum, atau yang akrab dikenal sebagai Michelin Man; Maskot dari Ban merk Michelin, Official tire untuk MotoGP
Tahukah anda apa persamaan tunggangan para rider MotoGP dengan mobil para pembalap mobil elektrik; Formula E, dengan mobil balap ketahanan; World Endurance Championship (WEC), dan juga mobil World Rally Championship (WRC)?
Jawabannya adalah semua menggunakan Ban Michelin Pilot, yang dibuat Michelin. Michelin telah lama berkontribusi di dunia motorsport dan ikut andil dalam melahirkan juara-juara dunia serta juara kontruktor.
Dari banyak prestasi yang ditorehkan pada berbagai ajang balap dunia kemudian diturunkan ke jalan raya; Michelin terus berinovasi dalam menciptakan Ban yang safety, robust dan dependable dengan mengedepankan penghijauan lingkungan dalam pembuatan setiap Ban nya.
Suatu hari Edouard membantu memperbaiki Ban sepeda milik seseorang yang melewati halaman bengkelnya dan berkat spesialisasi nya di bidang industry karet, terciptalah Ban pneumatic Michelin pertama yang dapat dipasang ataupun dilepas dengan mudah. Hak patennya pun diberikan pada musim panas 1891.
Perjalanan itu sungguh melelahkan dan benar-benar menguji batas kemampuan manusia. Bahkan para lawan pun tidak segan untuk menebarkan paku demi menghambat yang lain.Â
Hingga setengah perjalanan, waktu tiba di Paris, Terront berada di posisi kedua setelah saingannya; Joseph Jiel-Laval yang memakai Ban pneumatic Dunlop -ciptaan seorang ahli bedah bernama John Boyd Dunlop-.Â
Namun Terront yang unggul dalam ketahanan fisik, berhasil membalikkan keadaan di malam ketiga Ketika Jiel-Laval berisitirahat karena kelelahan sementara dirinya terus mengayuh menuju finish hingga unggul delapan jam lebih atas Jiel Laval. Total 99 dari 207 peserta berhasil finish. Ajang marathon sepeda itu terus dilangsungkan hingga 1951 dengan rute yang sama. Â