Lalu apa sih yang dimaksud dengan EURO 4? Adalah indeks dalam ketentuan tingkat emisi yang diizinkan. Euro adalah singkatan dari European Emission Standard (Standar emisi Eropa) yang merupakan standar emisi kendaraan untuk emisi gas buang kendaraan baru dan didefinisikan dalam serangkaian arahan Uni Eropa yang menetapkan pengenalan progresif dari standar yang semakin ketat.Â
Semakin tinggi indeks Euro-nya, maka semakin rendah tingkat emisinya. Pada akhir tahun ini, Uni Eropa akan menerapkan standar EURO 7 dan direncanakan mulai berlaku pada tahun 2025.
Sebagai informasi; EURO 7 (untuk mesin bensin dan Diesel) bagi mobil penumpang/pribadi, mempunyai ketentuan tingkat emisi (dengan satuan gram per kilometer) untuk Karbon Monoksida 0.3 dan Nitrogen Oksida 0.03.
Sementara EURO 4 (untuk mesin Diesel) bagi mobil penumpang/pribadi, mempunyai ketentuan tingkat emisi (dengan satuan gram per kilometer) untuk Karbon Monoksida 0.5, Nitrogen Oksida 0.25, Hidrokarbon + Nitrogen Oksida 0.3, dan particulate standar 0.025. Â
Tujuan jangka panjang dari dibuatnya regulasi seperti ini tentu sudah jelas, untuk menghapus kendaraan berbahan bakar fosil (bensin dan minyak) demi memperlambat perubahan iklim dan mengurangi polusi udara.
Di Indonesia, peraturan Standar Emisi Euro 4 dituangkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3//2017 mengenai aturan Nilai Baku Mutu Emisi Gas buang untuk mobil pribadi, mobil penumpang, hingga truk besar dan bus, dan diberlakukan pada tahun 2018.Â
Tentu saja Peraturan Pemerintah yang mewajibkan pemberlakuan EURO 4 pada mobil atau truk baru pada bulan April 2022 merupakan tantangan bagi para perusahaan pabrikan mobil dan truk serta perusahaan atau perorangan pemilik usaha angkutan atau transportir.
Sebagai salah satu pabrikan pencipta mesin Diesel dan lineup kendaraan komersial yang tangguh, nama Isuzu punya reputasi tinggi di dunia otomotif. Berawal sebagai perusahaan pembuat kapal di tahun 1916, Isuzu ikut berkontribusi pada kemajuan dunia transportasi di Jepang termasuk juga dalam perjalanan suka dukanya; gempa bumi Kanto tahun 1923 hingga mendukung Tentara Kekaisaran Jepang selama Perang Pasifik di 1945. Setelah itu Isuzu Kembali berkonsentrasi dalam membuat kendaraan komersial, termasuk memperkenalkan Isuzu Elf di tahun 1959 sebagai truk medium duty dan Isuzu GIGA di tahun 1994, di Jepang.
Isuzu hadir di Indonesia pada tahun 1974 dan banyak menghadirkan Commercial Vehicle yang tangguh. Mulai dari Isuzu Borneo pada 1989 serta Isuzu ELF yang merupakan legenda Microbus hingga sekarang dan sudah mulai mengadopsi Diesel direct injection di masanya. Kemudian Isuzu menjadi PT. Isuzu Astra Motor Indonesia di tahun 2008 dan menghadirkan Isuzu GIGA, yang memakai Mesin 6HK1 yang sudah mengadopsi teknologi Common Rail sejak tahun 2011.
Berpengalaman dan terdepan dalam inovasi, Isuzu jelas siap untuk maju ke era berikutnya. Seperti cerita perjalanan saya bersama Ko Atjong naik Isuzu D-Max LS di awal artikel ini, memperlihatkan bahwa Isuzu sudah menghadirkan mesin Diesel dengan Common Rail Direct injection di Indonesia sejak aturan EURO 4 dijalankan di Eropa pada tahun 2006.