Dan saat memasuki Anthony Noghes, terjadilah. Villeneuve mengambil sisi kanan, kecepatannya tak terbendung lagi. Williams itu tak mampu menahannya. Raungan mesin V6 Turbo itu menggelegar saat Ferrari 126CK milik Villeneuve melewati Williams FW07 milik Jones. Â
Inilah kemenangan manis Ferrari setelah "puasa" kemenangan selama 1980, serta untuk Villeneuve sendiri setelah kemenangannya di Watkins Glen, NYÂ setahun lebih sebelumnya.Â
Tidak sampai disitu saja, kemenangan Ferrari di Monaco 1981 merupakan kemenangan pertama mobil Turbo milik Ferrari dan juga kemenangan mobil turbo perdana di Monaco.
Tiga minggu kemudian, di Jarama, Spanyol, Villeneuve Bersama Ferrari Kembali mencicipi manisnya Champagne di podium tertinggi. Start di posisi ke-7, kemudian merangsek ke posisi-3 di Lap pertama, Villeneuve memaksimalkan tenaga Ferrari 126CK yang memang unggul di straight.
 Itulah dua kemenangan seri pertama oleh Ferrari 126CK dengan mesin Turbo, yang selanjutnya menorehkan juara constructor di 1982 dan 1983.
Dua tahun kemudian hadir Ferrari GTO, hingga Ferrari F40 yang legendaris di 1987. Para lineup Ferrari dengan Turbo tersebut membuka era Turbo bagi pencinta Ferrari di seluruh dunia. Hingga biarpun setelahnya Ferrari berfokus untuk mengembangkan Ferrari dengan mesin-mesin N/A, Turbo Kembali lagi di tahun 2014 yaitu dengan Ferrari California T, 488 Spider, hingga Pista di 2018, Stradale, Roma dan Portofino di 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H