SUV (Sport Utility Vehicle) merupakan segment kendaraan roda empat yang makin diminati dari tahun ke tahun. Jika zaman dulu di Indonesia masih didominasi oleh Jeep (CJ dan Willys) dan Toyota (FJ, BJ) dengan berpenggerak 4WD (Four Wheel Drive), kini pasar SUV telah berkembang sangat pesat.Â
Hampir semua ATPM punya SUV andalan untuk merebut hati para penyuka mobil bongsor itu. Namun tidak semua SUV berbadan besar. Ada kategori Crossover dan Low-SUV (LSUV) yang lebih compact dengan feature lebih minimalis.
Roda penggerak juga tidak melulu 4WD. Beberapa SUV yang banyak dijumpai di Indonesia menganut 4X2 dengan penggerak roda belakang saja (Rear Wheel Drive).
Mengendarai SUV seperti Toyota Land Cruiser, Jeep JK, Mercedes-Benz G Wagon sangat asik karena memiliki ground clearance tinggi, body bongsor, tongkrongan gagah yang membuat driver percaya diri melibas banjir, menembus macet dan juga buat naik gunung. Bukan hanya yang besar, kini yang kecil seperti Suzuki Jimny JB74Â pun juga sangat digandrungi.
Untuk Ban SUV kita kerap lihat marking pada dinding Ban (sidewall) maupun tertera pada nama Ban tersebut; type AT, MT atau HT. AT = All Terrain, MT = Mud Terrain dan HT = Highway Terrain. Namun ada juga beberapa Brand yang tidak mencantumkannya pada Ban SUV kategori High Performance (sport) mereka.
BF Goodrich atau yang sering disebut dengan singkatan BFG (diucapkan bi ef ji) merupakan salah satu merk Ban yang punya reputasi sangat baik di kalangan pemakai SUV di seluruh dunia, khususnya para Off Road Enthusiasts. Seratus lima puluh tahun lalu Dr. Benjamin Franklin Goodrich memulai usahanya di Akron, Ohio, U.S setelah membeli Hudson River Rubber Company.Â
Goodrich memproduksi Ban sepeda dan menciptakan struktur Ban fleksibel menyerap benturan, yang dapat dikembungkan (pneumatic) dengan diisi oleh gas (oksigen, helium atau Nitrogen). BFG pun dipilih oleh Henry Ford untuk dipasangkan pada Ford Model A mereka pada tahun 1903, hingga terus berinovasi menjadi Ban tubeless dan Radial pertama di Amerika Serikat.Â
BFG menjadi bagian dari kemajuan kultur otomotif di Amerika Serikat dengan tampil sebagai Ban nya Batmobile, DeLorean dari film Back To The Future, Dodge Charger-nya Dukes of Hazard, Jeep Wrangler-nya Jurassic Park hingga dipasangkan pada Pesawat ulang alik Columbia.Â
Semuanya beriringan dengan kiprahnya di dunia Motorsport Amerika; Baja 500, Indianapolis 500Â hingga menang di 24 hrs LeMans, dua puluh depalan kali di Baja 1000 dan tiga belas kali di Paris-Dakar Rally.
Selain berjodoh dengan American Muscle Cars seperti Ford Mustang, Dodge Charger, Plymouth Barracuda dan Daytona, salah satu merk yang paling nempel sama BFG tentu saja adalah SUV kebanggaan Amerika sendiri yaitu Jeep. Dan terlepas dari sudah banyaknya kontribusi BFG pada dunia Motorsport seperti SCCA, IMSAÂ di negara Paman Sam, image Off Road sangat lekat pada BFG.Â
Andalan BFG di segment SUV adalah flagship mereka, mulai dari type KO untuk penggunaan ON dan OFF-road, hingga type KR dan KM untuk Off Road serius. Semuanya merupakan Ban-Ban SUV yang paling dicari di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Bila dalam aktivitas sehari-hari anda mengendarai Mitsubishi Pajero, Toyota Fortuner ataupun Jeep JK, baik di area perkotaan, mungkin rutin sesekali ke sub-urban area atau bahkan ke area pedalaman; pasangkan Ban BF Goodrich All Terrain T/A KO2 pada SUV kesayangan anda.Â
Dengan teknologi Coregard, seperti yang dimiliki BFG Baja KR2 yang sudah teruji bertahun-tahun di Balapan ganas BAJA, KO2 punya karet dinding samping yang kuat dan tahan benturan. Selain itu design baru pada tapak dan bahu KO2 membuatnya lebih awet dalam menghadapi jalan kerikil dan punya traksi lebih baik di jalan berlumpur.Â
Dalam pemakaian di jalan, tol dengan durasi Panjang, misalnya pergi ke luar kota melewati Tol Cipularang atau bahkan Tol Trans Jawa, BFG KO2 juga mumpuni karena punya compound yang diformulasikan secara khusus hingga optimal di jalan aspal.Â
Namun tentu saja jika menghendaki Ban SUV yang sangat rendah kebisingan dalam perjalanan On road dengan high speed, anda dapat menggunakan Ban yang berprofil HT (Highway Terrain).
Yang Namanya Daily drivers ada dua; orang yang mengendarai mobil karena pekerjaan, dan orang yang mengendarai mobil karena senang mengemudi. Keduanya adalah daily drivers. Namun hasilnya output nya tentu akan berbeda. Dilihat darimana? Dari caranya mengemudi hingga kondisi kendaraan, pasti berbeda.
Tak ubahnya dengan Ban lain, BFG sebagai Ban SUV kelas wahid juga punya lineup untuk memenuhi kebutuhan para Car Enthusiasts atau driver yang senang bertualang Off Road. Apakah itu Adventure Off Road yang cenderung ringan, hingga yang agak berat seperti rock crawling atau bahkan menembus ganasnya hutan Kalimantan dengan variasi tanah basah bahkan sungai besar.Â
BFG Mud-Terrain KM3 didesain untuk menaklukkan semua itu. Dengan design Traction-Armor pada tapak dan dinding Ban, maka meningkatkan traction dalam melewati lumpur. Sementara compound Crawl-Tek terbaru meningkatkan grip saat melewati jalan berbatu.
Dalam mengemudi SUV yang memakai Ban MT di jalan raya, driver kudu lebih focus memperhatikan jalan karena berbeda dibandingkan menggunakan Ban HT maupun AT.Â
Ban MT memiliki design dengan banyak tread block yang dalam dan tidak terlalu rapat, agar bisa menggali lumpur dan tanah sebanyak mungkin demi mendapatkan traksi. Hingga ketika digunakan pada jalan aspal -apalagi ketika kondisi basah- akan cenderung lebih licin, karena design blok tapak yang tidak rapat hingga tidak banyak kontak karet dengan permukaan jalan.Â
Ketika dipacu pada kecepatan sedang hingga tinggi Ban MT juga akan mengeluarkan suara mendengung karena udara yang masuk melalui selah-selah tread block hingga menyebabkan kurang nyaman. Tentu saja hal-hal diatas dapat jadi factor kecil atau besar, tergantung SUV apa yang kita kendarai. Jika sedari awal tujuanya adalah kecintaan pada mobil dan off road, maka semua penghambat akan menjadi tidak berarti.
Kini dengan terus bertumbuhnya pasar SUV, serta upaya menciptakan mobilitas lebih baik di Indonesia, BF Goodrich yang baru saja berulangtahun ke-150 terus hadir demi memenuhi hasrat para Off Road Enthusiasts untuk menjelajahi alam Indonesia yang permai.
"Ulang tahun ke-150 ini adalah saat untuk melihat kembali ke belakang dan merasa bangga atas apa yang BFGoodrich kontribusikan dalam berkendara dan Motorsport. Terlebih lagi untuk membawa para pengemudi dalam mencapai tujuan mereka, baik hanya sekedar ke toko swalayan hingga ke jalur off-road," ucap Harold Phillips, General Manager Global BFGoodrich.Â
"Ini juga merupakan saat untuk melihat ke depan, membangun dari pencapaian kami selama 150 tahun terakhir dan terus berinovasi serta memungkinkan mobilitas dalam penggunaan sehari-hari maupun dalam jalur ekstrem."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H