Mohon tunggu...
Andre Lolong
Andre Lolong Mohon Tunggu... Insinyur - Follow me @andre_gemala

Husband of a caring wife, father of two, car enthusiast, motorsport freak, Life learner..

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

Pierre Gasly Memenangkan Italian GP di Monza! Duo Ferrari Gagal Finish di Home Grand Prix

7 September 2020   02:52 Diperbarui: 7 September 2020   02:55 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang berbeda di Italian GP F1 di Monza pada ahad lalu. Bukan Grandstand yang tidak dipenuhi para Tifosi. Melainkan Podium yang didominasi oleh warna putih, orange dan pink! Yes. Pierre Gasly dengan Alphatauri AT01 bernomor 10 memenangkan balapan sepanjang lima puluh tiga lap itu dengan selisih 0,4 detik dari pembalap McLaren; Carlos Sainz Jr. Disusul kemudian oleh Lance Stroll dari Racing Point F1. Lalu dimana sang juara dunia enam kali Lewis Hamilton? Ia harus cukup puas dengan finish di urutan ke-7. Bagaimana ini bisa terjadi?

Diawali free Practice session hari Jumat tanggal 4 September 2020 di sirkuit legendaris; Autodromo Nazionale di Monza yang terletak sebelah utara Milan, Italia yang sudah berumur lebih dari 100 tahun itu, Lewis Hamilton dengan Mercedes AMG F1 W11 nya telah menunjukkan supremasi dengan mencetak waktu fastest lap terbaik sepanjang sejarah di Monza dan tentu saja; Pole Position. Tak ada yang meragukan bahwa Hamilton tengah berada di tahun-tahun terbaiknya. Sementara Valtteri Bottas, teammate Hamilton berada di pole ke-2. 

Autodromo Nazionale di Monza
Autodromo Nazionale di Monza

Sementara Max Verstappen dari Red Bull Racing gagal start di posisi ke-3 dan harus puas di posisi ke-5. Ia bersama team mengalami kesulitan untuk menemukan setting Rear Wing mereka yang baru. Hingga di menit-menit terakhir babak kualifikasi Q3, Sainz dan Sergio Perez dari Racing Point mencatat waktu lebih cepat dan memperoleh posisi start di depan Verstappen. Melihat McLaren dan Racing Point bisa lebih cepat dari dirinya, membuat Verstappen frustrasi dan berharap agar Team nya segera mampu mengatasi masalah aerodinamika ini. 

Lando Norris dari McLaren start di urutan ke-6, merasa kesal karena terpaut lumayan jauh dari Sainz Jr., namun sadar bahwa McLaren telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan Race demi Race. Daniel Ricciardo yang sempat mengalami trouble pada Renault R1 nya start dari posisi ke-7.  Selanjutnya Lance Stroll dari Racing Point, Alex Albon dari Red Bull dan Pierre Gasly start di posisi ke-10. Sungguh menarik berdasarkan pantauan penulis; prakiraan Gasly naik podium di formula1.com hanyalah 18% :D

Gasly mengalami akhir pekan yang sulit di Race sebelumnya di Spa Francochamps, dengan peringatan meninggalnya teman baik Gasly; Anthoine Hubert. Jika tidak ada kejadian luar biasa atau bukan karena Safety Car, Gasly diperkirakan akan pulang dengan finish di urutan sekitar keempat atau kelima.

Lalu bagaimana dengan Duo Ferrari? Pertama kalinya di Monza sejak tahun 1984, hari ini kedua Ferrari start diluar sepuluh besar. Setelah minggu lalu di Spa, banyak yang pesimis akan performa Cavalino Rampante. Ironisnya, bahwa ini adalah balapan di Monza yang merupakan Home Grand Prix mereka. Karakter Monza yang high speed menuntut performa mobil yang punya speed dan low downforce. Jangankan bertarung dengan Mercedes AMG F1 atau Red Bull, Ferrari SF1000 dikhawatirkan tidak punya cukup horsepower untuk bertarung dengan para team papan tengah. 

Start di Italian GP 2020 di Monza
Start di Italian GP 2020 di Monza


Carlos Sainz melakukan start dengan sangat baik hingga melewati Bottas untuk merebut posisi kedua di Variante. Di belakangnya, Lando Norris menyerang Bottas melewati chicane pertama. 

Saat Start bukan awal yang baik untuk Red Bull, Verstappen turun ke posisi ke-7 dan bahkan sempat tertinggal sebentar di belakang  Racing Point milik Stroll. Sementara Alex Albon juga turun hingga posisi ke-15.

Sementara Bottas tampak sulit naik dari urutan ke-6. Ia mengeluhkan engine mode setting yang dipilih oleh para engineer.
Pada Lap 20, Hamilton merentangkan jarak hingga selisih waktu 13 detik antara dirinya dengan Sainz, yang juga berjarak 4 detik dari Norris. Duo McLaren tampak nyaman dan balapan di posisi tiga besar untuk pertama kalinya sejak 2014. 

Duo Mercedes AMG F1 W11
Duo Mercedes AMG F1 W11

Insiden Kevin Magnussen saat Race berlangsung 20 lap menyebabkan Safety Car keluar. Hamilton sang Race leader segera masuk Pit untuk ganti Ban ke medium compound. Sainz tetap di lintasan dan memimpin. Namun sayangnya Pitlane masih ditutup. Hal ini mengganjarnya penalty selama 10 detik. Nasib sama juga menimpa Antonia Giovinazzi dari Alfa Romeo.

Beberapa saat setelah restart dari Safety Car masuk kembali ke Pit, Charles Leclerc kehilangan kendali saat mengitari curve berkecepatan tinggi; Parabolica dan menghantam tumpukan Ban pengaman. Ia mengatakan telah berjuang dengan keseimbangan mobil. Leclerc sudah berusaha untuk sampai di posisi ke-4 saat itu. Tentu ia masih teringat kenangan manis tahun lalu saat dirinya menang di Monza di depan para Tifosi pada musim pertamanya sebagai pembalap Ferrari. Seiring dengan kegagalannya hari ini, kenangan itu seolah menjauh, karena rasanya sulit untuk diulang. Akhir pekan yang menyedihkan bagi Ferrari, karena Sebastian Vettel juga gagal finish setelah mengalami Brakepad failure di awal balapan. Ironisnya, terakhir kali duo Ferrari mengalami DNF di Monza adalah pada tahun 1995.

Charles Leclerc kehilangan kendali di Parabolica
Charles Leclerc kehilangan kendali di Parabolica

Dengan dua balapan yang akan datang di tanah air Ferrari di Italia, termasuk kejuaraan dunia Formula 1 ke-1000 Grand Prix pekan depan di Mugello, dapatkah Scuderia Ferrari membalikkan keadaan? Demi memuaskan dahaga para Tifosi akan kemenangan..

Beberapa lap menjelang finish, Sainz mengejar Gasly, memberi tahu sang Engineer; Tom Stallard via radia "Saya ingin kemenangan ini." Namun, pada akhirnya, ia belum dapat mewujudkannya. Sainz menyentuh garis finish dengan selisih 0,415 detik dari Gasly, yang tertegun setelah kemenangan pertamanya; 13 bulan setelah ia didepak dari Red Bull. Itu juga merupakan kemenangan pertama pembalap Perancis sejak 1996 yang juga merupakan kemenangan kedua tim AlphaTauri di Monza, setelah Vettel menang untuk Toro Rosso pada tahun 2008.

Pierre Gasly dengan Alphatauri AT01
Pierre Gasly dengan Alphatauri AT01


Untuk Lance Stroll; kemenangan mungkin lepas dari genggamannya kali ini, namun tidak perlu kecewa dengan podiumnya yang kedua selama kariernya, yaitu juara ke-3, hari ini. 

Sementara Lando Norris telah sukses menahan gempuran Bottas yang notabene mengemudikan salah satu mobil terkencang di lintasan hari ini. Norris menutup hasil yang fantastis untuk McLaren. Sebaliknya hasil yang cukup buruk untuk Bottas, yang kalah bersaing dengan Norris dan McLaren.

Daniel Ricciardo yang digadang-gadang sebagai pembalap F1 dengan attitude easy going, mungkin kecewa karena belum berhasil naik podium, sementara teman-temannya ada disana. Ia mampu bertahan di urutan keenam, di depan Hamilton. Esteban Ocon dari Renault, Danii Kvyat dari Alphatauri dan Perez melengkapi finish 10 besar.

Bagi Williams F1, ini adalah race terakhir mereka sebagai Williams team, setelah empat puluh empat tahun berkontribusi di olahraga Formula 1. Mereka telah mendpatkan hari-hari terbaiknya. Ayrton Senna, Nigel Mansell dan Damon Hill pernah balapan dan mejadi juara bersama Williams. Selanjutnya di race berikutnya akan berubah menjadi Dorilton Capital, investor yang telah membeli perusahaan ini. Sayang sekali Nicholas Latifi hanya finis di urutan ke-11 dan tidak mendapatkan point. 

infonews-5f553cbdd541df74e51c50c2.jpg
infonews-5f553cbdd541df74e51c50c2.jpg

Jadi, Balapan di Monza 2020 tidak bagus untuk Mercedes, tidak bagus untuk Red Bull dan benar-benar buruk untuk Ferrari. Tapi saat lagu kebangsaan Italia; Il Canto degli Italiani dikumandangkan, ketika para mekanik AlphaTauri terharu, ketika Carlos Sainz; calon pembalap Ferrari, menempati posisi kedua terbaik dalam karirnya dan Pierre Gasly yang masih tidak percaya hingga duduk sendirian di podium, meneguk sampanye dan merenungkan kemenangan perdana F1 di akhir 18 bulan yang penuh gejolak, tidak diragukan lagi bahwa hari ini di Monza, mereka telah menjadi bagian dari sejarah yang istimewa bagi olahraga ini.

Pierre Gasly masih tidak percaya bisa berdiri di podium tertinggi di Monza
Pierre Gasly masih tidak percaya bisa berdiri di podium tertinggi di Monza

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun