Sementara versi USDM (United States Domestic Market) nya dikenal dengan AE86 SR5 punya spec yang sedikit lebih rendah -demi menyesuaikan dengan regulasi setempat- yaitu dapur pacu 1.6 L Â SOHC 4A-C Â yang bertenaga hanya 113 HP.
AE86 punya saudara kandung yaitu AE85 yang punya nama; "Levin", artinya dalam Bahasa Inggris lama; "Kilat". Hachi Go punya body style mirip dengan Abangnya; coupe dan liftback. Namun liftback yang pakai Tilt Headlight Cuma AE86 saja.
Perbedaan signifikan ada pada dapur pacu. Dimana standard nya; AE85 menggunakan 1.5 L SOHC Carburetor Engine type 3A-U, tanpa LSD, tanpa Disc brake belakang.
Seperti layaknya Toyota Celica yang menjadi Rally Legend, atau Supra jadi jagoan Touring dan Street Legal, figure AE86 tidak akan pernah bisa dipisahkan dari Drifting.
Adalah Keiichi Tsuchiya, seorang Professional Race Driver yang mengemudi AE86 dengan membawanya Touge (mountain pass) Driving, dan merekam aksinya dalam Video.
Video yang diberi nama "Plupsy" tersebut menjadi inspirasi bagi para Car enthusiast dan Street Racer di Jepang. Keiichi terus mempopulerkan Drifting hingga di sah kan menjadi sebuah category di Motorsport. Keiichi dijuluki sebagai Drift King dan reputasi Hachi Roku sebagai Mobil jagoan Drift pun makin menjadi-jadi.
Sementara salah satu insan motorsport Indonesia yang juga berkontribusi dalam mendongkrak popularitas AE86 dan olahraga balap Drifting itu sendiri adalah Rifat Sungkar, professional Rally Driver kebanggaan Indonesia yaitu dengan mensosialisasikan (termasuk membuat acara coaching clinic) Drift, menjadi Promotor Balap Drift hingga menghadirkan AE86.
Spirit dan antusiasme AE86 diteruskan oleh Toyota 86 (GT86 atau FT86 tergantung peruntukkan negara mana) hasil kerjasama dengan Subaru -dengan itu tersedia juga kembarannya; Subaru BRZ- pada tahun 2017, dengan body style fastback coupe dengan N/A engine Boxer 4U-GSE Â yang mampu menyemburkan tenaga 206 HP hingga berakselerasi ke 100 kph dalam 7.6 s dan kecepatan maksimum 233 kph.