Catalunya GP, tahun 2009, tiga lap menjelang finish, duo pembalap Team Yamaha bertempur memperebutkan posisi pertama. Mereka telah meninggalkan lawan-lawan mereka di baris terdepan beberapa lap lalu.Â
Yamaha YZR-M1 bernomor 46 ditunggangi Valentino Rossi berada di depan, sementara motor satunya bernomor 99 ditunggangi Jorge Lorenzo, hanya berjarak dengan selisih 0,2 detik di belakang. Musim 2009 sudah berlangsung lima seri dan Casey Stoner, pembalap Ducati tengah memimpin klasemen dengan selisih 5 point dari Lorenzo.Â
Rossi bertengger dibawahnya diikuti Dani Pedrosa dari Team Repsol Honda. Keempatnya merupakan para kandidat kuat perebut tahta juara MotoGP 2009. Rossi baru juara satu kali di Jerez.Â
Sementara Stoner sudah juara di Losail dan Mugello, dan Lorenzo di Motegi dan Le Mans. Catalunya GP merupakan home grand prix Lorenzo.Â
Seratus lima puluh ribu orang yang memadati Circuit de Barcelona -- Catalunya riuh ketika Lorenzo merebut posisi pertama saat mereka berdua melewati garis start dan memasuki Lap ke 24. Namun hal itu hanya berlangsung beberapa detik.Â
Menjelang braking zone pada bagian akhir straight, Rossi melakukan late braking dan kembali di depan Lorenzo. Ia menyalip dari sisi luar untuk memasuki turn 1.Â
Sebenarnya Lorenzo menunjukkan bahwa ia mampu lebih cepat di straight maupun hairpin. Memasuki turn 10 di La Caixa, Lorenzo menyerang dari sisi luar namun belum berhasil hingga memasuki turn 16, Lorenzo kembali mendapatkan momentum untuk overtaking di straight. Memasuki turn 1 pada final lap, Rossi melakukan late braking kembali, namun gerakan itu sudah diantisipasi oleh Lorenzo.Â
Ketika memasuki La Caixa, Lorenzo menoleh sedikit ke belakang, memastikan jaraknya dengan Rossi. Lalu masuk turn 10, left-hand hairpin, masuk gigi 2, Rossi menyerang dari sisi luar.Â
Lorenzo mempertahankan racing line, sementara Rossi mempertahankan jarak agar tidak kehilangan momentum. Di turn 14, right-hander, Rossi berusaha menyusup di sisi dalam, Lorenzo bertahan dengan sempurna, dan selepas turn 15 Rossi melakukan overtaking yang tidak disangka di sisi dalam memasuki turn 16, hingga finish.Â
Suara Guido Meda sang commentator membahana di siaran TV Italy; "Ce la fa! entrato, non ci credo! Non ci posso credere... cos'ha fatto, non ci posso credere, grande! Bravo! Rossi c'! Che gara, che sorpasso! Rossi c'! Che cavolo gli volete dire, bravo!" Kepalan tangan Rossi meninju ke angkasa. Ia baru saja mempercundangi rekan setimnya di home circuit nya sendiri.Â