Sehari-hari dijalan sekarang ini, saya bisa mendapati rata-rata satu hingga dua mobil listrik (Electric Vehicle/ EV) per perjalanan per hari. Bagaimana dengan para daily drivers di kota-kota besar lain? Apakah kerap menjumpai EV di jalan?
EV kini makin mendunia. Berdasarkan data yang dihimpun Kantor berita Reuters; terdapat 1 Unit Plug-in Electric Vehicle (PEV) dari setiap 250 Unit kendaraan (0,40%) di jalan-jalan di seluruh dunia pada akhir tahun 2018. Tesla Model 3 adalah salah satu EV terlaris di dunia dari 2018 hingga 2019 dan memiliki jangkauan listrik maksimum 500 km (310 mil) menurut Environmental Protection Agency (EPA).
Pabrikan-pabrikan mobil besar lainya juga berlomba mengeluarkan contender andalannya masing-masing untuk bersaing di next generation level of Passenger cars ini; Audi e-Tron, BMW i3, Mercedes-Benz EQ, Jaguar i-pace, Peugeot e-208, Renault Zoe dan masih banyak lagi.
Dengan makin menipisnya lapisan fossil yang menjadi bahan utama untuk bensin kendaraan kita, maka mobil listrik adalah alternative dan masa depan dunia transportasi. Namun ada alasan yang lebih besar daripada efisiensi bahan bakar saja.
Dikarenakan pembakaran bahan bakar fosil, batu bara, gas alam, penggundulan hutan (deforestasi) dan sebagainya, dan semua itu meningkatkan efek rumah kaca hingga menyebabkan Global Warming.
Mobil listrik sebenarnya bukan barang baru. Mobil listrik digerakkan oleh Motor listrik. Dan Motor listrik  pertama kali diciptakan di Hungaria  pada tahun 1827, dan setahun kemudian terciptalah mobil berpenggerak motor listrik. Selanjutnya terus dikembangkan di Belanda, Inggris hingga kiprahnya di Detroit, U.S pada era awal tahun 1900-an sebagai mobil yang dikomersialkan.
Namun dengan berkembangnya infrastruktur, dan juga ditemukannya sumber minyak di beberapa negara bagian U.S mobil listrik jadi kalah pamor dengan mobil berpenggerak motor bakar yang ditenagai bensin.
Harga bensin menjadi lebih terjangkau, kondisi jalanan yang memungkinkan untuk perjalanan-perjalanan Panjang serta banyaknya inovasi membuat mobil bensin lebih mudah dioperasikan.
Pada tahun 1917 Ford pun lahir sebagai mobil komersil pertama di U.S. Mobil listrik pun makin jauh ditinggalkan. Mobil bensin mendominasi populasi passenger car di dunia.
Namun bukannya lenyap ditelan bumi, berbagai penemu, ilmuwan, designer mobil dari Eropa, Jepang dan Amerika juga terus mengembangkan mobil listrik.
Pada tahun 1990 General Motor memperkenalkan EV1. Namun terjegal politik yang melibatkan perusahaan-perusahaan minyak. Belum lagi ketersediaan suku cadang kendaraan yang masih dipertanyakan.Â
Selanjutnya ada Ford Ecostar, Toyota RAV EV dari Japang, Citroen Berlingo yang berhasil melewati tahap testing maupun sampai dijual komersil. Namun lagi kembali ditarik dari peredaran.
Tahun 2000 Toyota Prius; mobil hybrid pertama yang diproduksi secara massal, diperkenalkan ke dunia dan mendapatkan respon sangat positif.Â
Angka penjualannya naik terus hingga terjual mencapai empat juta unit di tahun 2017 dan menjadi mobil hybrid dengan penjualan Unit terbanyak saat itu. Keluarga muda hingga para Mahasiswi Amerika banyak yang mengendarai Prius.
Prinsip teknologi hybrid pada mobil adalah dua motor yang bekerja optimal untuk menghasilkan kecepatan yang berbeda. Motor listrik lebih efisien dalam menghasilkan torsi, sementara Internal combustion engine berguna untuk mempertahankan kecepatan tinggi.
Ada beberapa type Mobil Hybrid dikategorikan berdasarkan konfigurasi powertrain. Namun yang paling familiar adalah Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Yaitu Hibrida Internal Combustion Engine dengan motor listrik, dimana meningkatkan kapasitas penyimpanan energi, biasanya melalui baterai lithium-ion, yang memungkinkan kendaraan untuk melaju pada mode all-electric.
Pada Desember 2018 pertumbuhan mobil Hybrid di seluruh dunia sudah sampai 5,3 juta mobil.
MOBIL LISTRIK MULAI DIGEMARI
Dengan meningkatnya antusiasme di market akan mobil Hybrid, seolah mendobrak EV untuk mencuat ke permukaan.
Tahun 2008 Tesla Roadster pertama kali dikirim ke customer. Roadster adalah mobil All-electric Street Legal pertama yang menggunakan sel baterai lithium-ion, dan mobil all-electric produksi pertama yang melakukan perjalanan lebih dari 320 km (200 miles) per pengisian daya.
Berdasarkan data dari majalah otomotif di U.S, Motor Trend; Penjualan global Tesla model S dan Nissan Leaf masing-masing telah melewati 400.000 unit pada September 2019. Keduanya merupakan dua type EV terlaris di dunia saat ini.
Saat mobil sedang tidak dipakai, dapat diparkir dan "plug-in" di berbagai stasiun pengisian daya yang telah terpasang di rumah, Mall, Perkantoran maupun tempat umum lainnya.
Dibandingkan dengan mobil berbahanbakar bensin, mobil listrik lebih senyap, tidak memiliki gas buang dan emisi yang lebih rendah.
Pengertiannya begini; Kendaraan yang menggunakan motor listrik dan Internal Combustion Engine (ICE) adalah contoh mobil Hybrid, dan tidak dianggap all-electric karena tidak dapat diisikan daya dari luar (external/ Plug-in).Â
Sebaliknya mobil itu terus diisi ulang dengan daya dari ICE dan pengereman regenerative (sistem pengereman yang dapat menyimpan energi dari momentum pengereman).
Mobil yang beroperasi all electric dinamakan BEV. PEV sudah pasti BEV. Ketika sebuah PHEV sedang beroperasi menggunakan motor listriknya, maka saat itu disebut juga dengan BEV. Jika PHEV sedang mengoperasikan ICE maka kembali lagi disebut PHEV
Jadi mobil dengan sistem pengisian daya listrik "plug-in" namanya PEV untuk mobil listrik dan PHEV untuk Mobil Hybrid.
Di Indonesia sendiri Peraturan Presiden  No. 55 Tahun 2019 sudah ditandatangani Presiden Jokowi dan beredar di publik. Pasal 17 membahas insentif dan Bab IV membahas infrastruktur pengisian listrik.
Hydrogen Trains (Kereta dengan Fuel Cell Electric -- Electrik dan hidrogen) sudah beroperasi menggantikan sebagian Diesel-Electric Trains di Jerman. Tidak ketinggalan Taxi online Grab sudah mengoperasikan Hyundai Ioniq serta Taxi Bluebird sudah duluan juga mengoperasikan Tesla model X.
Pada 2019, mobil listrik lebih murah untuk dijalankan daripada mobil dengan mesin pembakaran internal (yang sama bandingnya/Â apple to apple) karena biaya pemeliharaan dan energi yang lebih rendah. Namun biaya membeli yang baru cukup mahal. Apalagi di Indonesia.
Semakin banyak kilometer yang ditempuh EV dalam satu tahun, semakin besar kemungkinan total biaya kepemilikannya lebih kecil daripada total biaya mobil ICE yang setara.
Namun, ini hanya dapat dicapai untuk EV dengan regulasi suhu baterai yang memadai. Suhu baterai sangat penting karena akan mempengaruhi umur panjang baterai. Hal ini diatur di regulasi setiap negara tergantung pada pajak dan subsidi pada berbagai jenis energi dan mobil.
Berdasarkan data dari Wikipedia; pada sebuah studi tahun 2018, biaya bahan bakar rata-rata dari kendaraan listrik di U.S Â adalah $ 485 per tahun, dibandingkan dengan mesin pembakaran internal $ 1.117 per tahun.
Di dunia Motorsport; Formula-e alias Mobil Balap Formula elektrik juga menjadi ajang balap bergengsi yang banyak digemari. Mudah-mudahan bisa segera terealisasi di Jakarta bulan Juni 2020 nanti. Baca juga artikel saya di menyambut balap formula-e di jakarta 2020.
Bagaimana kelanjutan trend mobil elektrik maupun Hybrid ke depan? Pasar mobil plug-in bergeser dari Hybrid ke arah All Electric, karena rasio global antara penjualan tahunan BEV dan PHEV naik dari 56:44 pada 2012, menjadi 60:40 pada 2015, dan 69:31 pada 2018. Melihat trend nya, siapa yang tahu nanti di tahun 2025? 2030? 2040?
Dengan makin berkembangnya teknologi otomotif dan kesiapan regulasi serta infrastruktur untuk mobil listrik dari para pemerintah di dunia terutama di Indonesia, besar harapan agar mobil listrik bisa makin banyak mengakomodir kebutuhan mobilitas kita semua. Agar terciptanya sustainable mobility serta penggunaan sumber energi yang lebih efisien dan bumi yang lebih hijau untuk diwariskan pada anak dan cucu kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H