Agak berbeda dengan sedan atau SUV mewah asal eropa semisal BMW dan Mercedes-Benz terkini yang sudah mengusung banyak piranti keselamatan dan ukuran Ban yang berbeda antara depan dan belakang. Jika sudah begini maka faktor ekonomis yang dapat diperoleh dari merotasi Ban sudah tidak relevan lagi.
Untuk Sedan dan beberapa jenis MPV di Indonesia, sistem penggerak kebanyakan menganut Front Wheel Drive atau Penggerak Roda depan. Ini berarti kedua Ban depan menanggung berat mesin, Transmisi, melakukan perubahan arah, berakselerasi dan mengerem. Jika demikian maka akan lebih cepat habis dari dua Ban yang posisinya ada di belakang.
Ban Asymmetric mempunyai pattern yang berbeda antara sisi kiri dan kanan, design berbeda pada bagian dalam maupun luar nya. Bahan karet pada bagian luar diperkuat (reinforced) agar mampu hadapi beban saat terjadi gaya sentripetal saat mobil menikung.
Bagian dalam berguna untuk mengevakuasi air sebanyak-banyaknya saat melewati permukaan jalan basah. Maka pada dinding Ban ini ada panduan "inside" dan "outside". Rotasi depan, belakang ataupun berseberangan juga dapat dilakukan pada Ban dengan jenis pattern ini namun tetap sesuai rules inside dan outside.
1. Forward cross - untuk mobil berpenggerak roda depan/ Front Wheel Drive (FWD)
Ban depan pindah secara sejajar ke belakang dan Ban belakang pindah ke depan dengan bersilangan
2. Cross pattern - untuk mobil berpenggerak roda depan/ Front Wheel Drive (FWD)
Ban depan pindah ke belakang dengan bersilangan dan Ban belakang pindah ke depan juga dengan bersilangan.
3. Rearward cross -- untuk mobil berpenggerak roda belakang/ Rear Wheel Drive (RWD) dan penggerak empat roda/ Four Wheel Drive (4WD)