Mohon tunggu...
Andre wahyusetyawan
Andre wahyusetyawan Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar/Ketua tim basket dan anggota band sekolah/No urut 2 "Cipta lagu" di Flsn2n tingkat kabupaten/Sekolah SMAN 1 Cerme

Saya suka bermain basket,membuat lirik lagu terkadang bermain musik,saya punya hobi juga menulis artikel di blog pribadi tentang pertandingan NBA dan terakhir saya terkadang suka melihat puisi

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Langkah Tak Terduga dari Hacker yang Merasa Iba dengan Kominfo?!

3 Juli 2024   19:05 Diperbarui: 3 Juli 2024   19:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : tangkap layar Tweet @stealthmole_int

Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan oleh serangan ransomware yang bikin geger seluruh data center negeri ini. Serangan yang terjadi pada 20 Juni 2024 itu telah mengacaukan layanan-layanan yang terhubung dengan server tersebut. 

Dari 282 database pemerintahan pusat dan daerah, baru lima yang berhasil dipulihkan sampai 1 Juli 2024. Cuma lima, bro!
Ransomware yang dipakai itu bukan kaleng-kaleng, namanya LockBit 3.0 Brain Chiper. 

Serangan ini bikin pusing kepala pemerintah Indonesia, nggak cuma karena layanan-layanan jadi amburadul, tapi juga karena keamanan data negara jadi tanda tanya besar.

Nah, yang paling seru nih, para hacker di balik serangan ini tiba-tiba mutusin buat ngasih kunci dekripsi ke pihak yang kena serang. Alasan mereka? Iba, bro! Iba, you know, iba! Keputusan ini bikin banyak orang lega campur curiga. Ya, siapa sih yang nggak curiga? Motif di balik keputusan hacker ini masih misteri, cuy.

Serangan ransomware ini diduga dilakukan oleh sekelompok hacker yang dapet akses ke sistem data center lewat celah di perangkat lunak BitLocker. Setelah masuk, mereka pakai malware itu buat enkripsi data, terus nuntut tebusan buat ngasih kunci dekripsinya.

Imbas dari serangan ini gede banget buat pemerintah Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informatika sampai minta maaf segala dan janji buat ambil langkah pencegahan biar kejadian kayak gini nggak terulang lagi. Mereka juga udah mulai investigasi soal serangan ini. Ada dugaan kalau motivasi hacker bukan cuma duit, tapi lebih ke arah ngerusak operasi negara. Gila kan?

Keputusan hacker buat ngasih kunci dekripsi ini dipandang sebagai perkembangan positif. Banyak ahli yang mikir ini bisa bantu mencegah serangan-serangan berikutnya dan ngurangin risiko kebocoran data. Tapi ya, motif asli di balik keputusan hacker ini masih nggak jelas. Belum tentu juga kelompok ini bakal terus-terusan baik hati kasih kunci di masa depan.

Jadi kesimpulannya, serangan ransomware di Indonesia ini jadi tantangan berat buat pemerintah. Keamanan data jadi sorotan utama. Keputusan hacker buat ngasih kunci dekripsi emang positif, tapi motif di balik keputusan itu masih misterius. Sambil negara ini berusaha pulih dari serangan dan mencegah kejadian serupa di masa depan, jelas banget kalau ancaman ransomware masih bakal jadi kekhawatiran besar buat pemerintah dan organisasi-organisasi di seluruh dunia.

Biar aman, jangan lupa update terus software kamu, jangan klik link aneh-aneh, dan pastikan backup data secara rutin. Siapa tau, kali aja serangan berikutnya datang lebih cepet dari yang kita kira.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun