Kebijakan-kebijakan ini tidak dapat di terapkan tanpa adanya dukungan dari DPR dan Senat Amerika Serikat. Untungnya disenat partai demokrat memegang mayoritas tipis yang didapatkan dari kemenangan dua senator dari negara bagian Georgia pada tanggal 5 januari 2021, kemenangan ini didapatkan saat pemilu susulan mengalahkan kedua senator republikan.Â
Dengan kemenangan di Georgia ini senet imbang dengan total 50 senator dari partai demokrat, dan 50 senator dari partai republikan. Tapi dengan kemenangan Biden, senat dapat di kontrol oleh demokrat karena wakil presiden menjadi penentu di kala suara di senet imbang.Â
Di DPR partai democrat juga memegang mayoritas dengan jumlah 222 kursi dari total 435. Dari kontrol dikedua badan legislasi ini Biden Harris dapat menjadikan kebijakan-kebjiakan nya menjadi kenyataan.
Dengan terpilih nya Biden kita dapat berspekulasi terhadapat berubahan yang dapat di bawa ke Indonesia. Dalam perang dagang, pemerintah Amerika Serikat mungkin tidak akan membantu dengan insentif keuangan, tetapi akan memfasilitasi melalui saluran diplomatik dengan perusakan AS yang ingin relokasi dari Tiongkok karena alasan bisnis dan keamanan.Â
Dalam aspek Lingkungan dan buruh, untuk eksport minyak sawit Indonesia isu minyak sawit yang sustainable bisa menerima sorotan yang lebih serius dari pada masa Trump. Administrasi Biden juga akan melonggarkan kebijakan terkait dengan imigrasi dari masa Trump, termasuk visa bagi pelajar dari luar negri.Â
Bagi Indonesia ini dapat menjadi peluang untuk merevitalisasi eksport industry manufaktur, terutama yang bersifar intensif buruh atau semi intensif buruh. Namun posisi Indonesia sebagai negara yang bebas aktif membutukan strategi penyeimbangan dengan negara lain, khususnya Tiongkok yang merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H