Mohon tunggu...
Andre Christoga
Andre Christoga Mohon Tunggu... -

sedang berjuang melawan takut

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

RIP Pahlawan Teknologi Indonesia, Frans Thamura

20 Juni 2017   22:13 Diperbarui: 22 Juni 2017   16:23 4225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia Teknologi Indonesia dirundung duka. Mentor terbaik, terutama untuk ratusan programmer muda, bernama Frans Thamura hari ini 20 Juni 2017 dalam usia 42 tahun,  menghadap Tuhan setelah berjuang menghadapi serangan stroke sekitar 20 hari lalu.

Buat kalangan dunia IT, Frans Thamura adalah sosok yang nyentrik. Gaya bicaranya ceplas ceplos, tetapi itulah fakta yang sebenarnya. Ucapannya terkadang membuat panas kuping, tetapi memang yang diucapkan sesuai kenyataan.

Begitulah kesan awal saya bertemu dengan Om Frans Thamura. Sekitar tiga tahun lalu, saat aku cuma anak SD yang penasaran dengan kerjaan Om Om di depan komputer. Tuhan mempertemukanku dengan sosok berbadan gempal, berkulit putih, dan awalnya berkesan galak. Namun ketika diminta tolong untuk memberi bimbingan programmer, Om Frans tanpa banyak omong langsung menolong. "Kapan mau mulai belajar?" 

Saya dan mama sampai terkejut. Di antara puluhan programmer yang susah banget mau berbagi, justru Om Frans Thamura yang dikenal sebagai Bapak Java Indonesia langsung memberi bantuan. "Wow, terima kasih banyak Om Frans."

Itulah kesan mendalam dan tak mungkin saya lupakan dari sosok Frans Thamura.

Sudah Mendidik Langsung Ratusan Programmer

Frans Thamura yang selalu aku sapa dengan Om Frans adalah mentor, guru, pendidik ratusan bahkan mungkin ribuan programmer muda, termasuk saya. Dan hari ini, mentor yang cerdas dan baik hati sudah meninggalkan kami, yang sebenarnya masih membutuhkan Om Frans.

Kembali saya mengenang Om Frans, yang dari awal belajar mengatakan, kalau mau belajar, yang serius, jangan main-main, jangan ngantuk, karena Om juga membagi ilmu dengan serius untuk kamu. 

Jadi setiap saya dapat jadwal untuk  belajar ke rumah Om Frans,  mama sudah wanti-wanti agar saya sudah cukup tidur, cukup makan, dan sehat. Namun beberapa kejadian, saya kecapean melihat coding-an komputer dan membuat mata mengantuk sehingga ketiduran di depan komputer. Om Frans dengan sabar menggendong dan memindahkan saya ke sofa membiarkan saya tertidur di sofa.

Satu lagi kejadian yang akan saya kenang dari sosok Frans Thamura, yang tidak banyak diketahui orang. 

Mama terlambat menjemput sehingga saya sampai malam di rumah Om Frans, dan saya lapar.  Mama memang sudah menitipkan saya uang untuk membeli makanan. Namun Om Frans mengatakan, simpan uangmu. Om Frans mau masak mie untuk kita berdua. Sebenarnya ada pembantu Om Frans, tetapi entah kenapa aku mendapat kehormatan dimasaki  makanan oleh Mentor yang sangat kuhormati.  Dan malam itu, aku menikmati mie paling lezat buatan Om Frans, pakar teknologi Indonesia. 

Ah, banyak sekali budi baik Om Frans padaku, dan pastinya pada ratusan programmer muda lainnya.

Begitulah sekitar dua tahun lalu, nostalgia indah belajar programming langsung dengan Sang Pakar yang cerdas, baik hati, dan pemurah.

Kenangan Terakhir 

Seminggu lalu, aku, mama, dan kakak menjenguk Om Frans yang dalam perawatan ICU di RS Gading Pluit Kelapa Gading. Saat kamu masuk, Tante Frans mengantar kami dan menyapa Om Frans. Selang pengobatan menempel di tubuh dan wajah Om Frans. 

Sedih sekali aku melihat kondisi Om Frans, tidak bisa melihat, tidak bisa bicara, tubuhnya penuh dengan selang termasuk di mulutnya. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
"Bangun Frans, ini muridmu Andre, datang."

Lalu Om Frans menggerak-gerakkan jari tangannya. Dan Tante Frans langsung tahu, Oh mau nulis ya.

Buru-buru perawat mengambil kertas dan spidol yang diatur sehingga Om Frans bisa menulis.

Dan tertulislah namaku di kertas itu, Andre. 

Ya Tuhan, om Frans masih mengingatku, padahal sudah dua tahun berlalu ketika terakhir aku belajar di rumah Om Frans.

Kemudian Mama, aku, kakak, dan Tante Frans sempat bercakap-cakap membangkitkan semangat Om Frans. 

Ayo kuatkan diri Om Frans. Pengalaman dan Pendidikan Om Frans masih sangat dibutuhkan ratusan bahkan ribuan anak Indonesia yang bercita-cita menjadi programmer. 

Siapapun tidak bisa menyangkali kenyataan bahwa Om Frans adalah programmer yang paling perduli pada pendidikan programmer bagi anak-anak muda di Indonesia saat ini. 

Jadi, ayo Om Frans bangkit, kami menunggu Om Frans untuk membagikan ilmu kepada siswa  pilihan dari berbagai  SMA Negeri di Jakarta,  peserta Coding Smart School.

Bahkan mama sempat bercerita kepada Tante Frans (yang yakin bahwa Om Frans ikut mendengarkan juga). Bahwa Coding Smart adalah terobosan pendidikan programmer untuk anak-anak Indonesia yang baru masuk SMA, sehingga Indonesia sangat membutuhkan Om Frans. Diakui atau tidak, Frans Thamura adalah sosok paling banyak mendidik programmer muda . Om Frans, sebagai konsultan di World Bank melaui Yayasan Meruvian sudah belasan tahun  membimbing lulusan SMK sampai menjadi programmer andalan di berbagai perusahaan teknologi.

Om Frans. dalam pengalamanku,  adalah orang yang paling murah hati untuk berbagi ilmu. 

Ia tidak pernah hitung-hitungan dalam berbagi ilmu. Itu adalah teladan yang luar biasa, apalagi di dunia programming yang begitu tinggi persaingan dan intrik. Namun justru karena Om Frans murah hati maka semua programmer Indonesia hormat dan salut pada alumni Universitas Trisakti itu. 

Sebagai bukti, silakan buka facebook atau instagram para programmer dan blogger papan atas Indonesia hari ini. 

Ucapan RIP Frans Thamura diposting dalam berbagai versi dan bentuk yang semuanya menyatakan duka mendalam, kehilangan sosok pahlawan teknologi Indonesia. 

Foto Facebook ucapan duka cita Programmer Terkemuka Om Romi Satrio Wahono, yang aku posting di tulisan ini merupakan satu dari ratusan Facebook para programmer Indonesia dan luar negeri yang menyatakan betapa duka cita kehilangan rekan programmer  yang layak dihormati. Beberapa media dalam dan luar negeri sudah memberitakan kepergian Frans Thamura. 

Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Pak Rudiantara segera mengirim bunga duka cita atas kepergian lelaki yang sudah banyak berjasa membimbing ratusan bahkan ribuan programmer muda. 

Selamat jalan Om Frans. You are my Hero, our Hero, Indonesia's Hero.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun