Mohon tunggu...
Andre Christoga
Andre Christoga Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Harga Vaksin Ketiga (Booster) dan Kapan?

22 September 2021   17:30 Diperbarui: 22 September 2021   17:33 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian kalangan yang sudah divaksin kedua pada Februari - Maret - April 2021,  sekarang sedang bingung: 

  • Apakah harus mendapat vaksin ketiga atau sering disebut booster.  
  • Dimana bisa memperoleh vaksin ketiga dan prosesnya bagaimana? 
  • Apa harus membayar, berapa? 
  • Apa plus minusnya booster, mengingat sekarang ada Virus MU yang kebal dari semua vaksin yang sudah ada di dunia.  

Vaksin ketiga sebenarnya sudah masuk Indonesia sejak Agustus 2021 dan hanya untuk para tenaga kesehatan. Namun berita hari ini terungkap ternyata selain nakes, ada ribuan orang yang mengaku sudah mendapat vaksin ketiga, padahal secara hati nurani dan aturan, mereka sama sekali tidak berhak.  

Vaksin ketiga yang dibeli Pemerintah Indonesia adalah Moderna buatan Amerika. Vaksin berbasis messenger RNA (mRNA). Vaksin Moderna ini memiliki efikasi mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. 

Ternyata selain nakes, Vaksin ketiga ini  juga ditujukan bagi kelompok masyarakat yang berhak, dengan kriteria ketat yakni 

  • ibu hamil
  • masyarakat yang memiliki komorbid dan pengidap autoimun
  • Belum pernah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis 1 dan 2 
  • Tidak dapat menggunakan vaksin AstraZeneca dan Sinovac berdasarkan surat keterangan dokter; 
  • Ber-KTP DKI Jakarta atau berdomisili di DKI Jakarta dengan surat resmi minimal dari RT setempat 

Di luar kelompok itu,  Pemerintah baru membuka  vaksin ketiga untuk masyarakat pada 2022.  Vaksin ketiga yang dibeli Pemerintah Indonesia adalah Moderna buatan Amerika. Vaksin berbasis messenger RNA (mRNA). Vaksin Moderna ini memiliki efikasi mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun. 

Perlu Tidak Vaksin Ketiga? 

Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto menilai vaksin dosis ketiga atau booster Covid-19 dibutuhkan jika herd immunity tak tercapai.  Herd immunity tercapai  ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit MENULAR tertentu.

Misalnya, jika 80% populasi kebal terhadap suatu virus, empat dari setiap lima orang yang bertemu seseorang dengan penyakit tersebut tidak akan sakit dan tidak akan menularkan  virus tersebut lebih jauh. Dengan cara ini, penyebaran penyakit tersebut dapat dikendalikan. Bergantung pada seberapa menular suatu infeksi, biasanya 70% hingga 90% populasi membutuhkan kekebalan untuk mencapai kekebalan kelompok.

Wakil Ikatan Dokter Indonesia itu juga menyatakan Indonesia dengan vaksin Sinovac baru menghasilkan efikasi 65% dari jumlah penduduk,  sedangkan standar Herd Immunity minimal 80% dari total penduduk. 

Problem lain kata Dr Slamet adalah, penduduk Indonesia yang sudah vaksin kedua sekitar Februari dan Maret 2021. Pada September 2021 mereka sudah mengalami penurunan antibodi, bahkan sudah habis untuk mengantisipasi virus covid yang makin mengganas.

Karena itulah IDI merekomendasikan booster atau vaksin ketiga untuk menambah kekebalan tubuh orang yang sudah divaksin dua dosis. Kabarnya vaksin booster itu bisa meningkatkan imunitas berkali-kali lipat, sehingga jika tertular, dia tidak akan mengalami gejala yang parah.

Booster ketiga tersebut kabarnya mampu melawan virus covid varian Beta, Delta, Gamma. Namun belum ada bukti bisa menanggulangi virus covid terbaru, varian MU. yang terakhir muncul di luar negeri. Kabarnya varian virus MU belum masuk ke Indonesia.

Negara Mana yang telah vaksin booster?

Dilaporkan negara yang sudah menyediakan vaksin ketiga booster untuk warganya adalah Austria, Belgia, Prancis, Jerman, Lithuania, Luxembourg, Malta, Slovenia, Swedia, Inggris, Amerika, Israel, Serbia, Tiongkok,Thailand, dan Singapura.

Indonesia sendiri merencanakan akan membooster rakyatnya mulai Tahun 2020. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, Pemerintah menyiapkan 93 juta booster bagi masyarakat, yang ternyata tidak semuanya gratis, sebagaimana vaksin 1 dan vaksin 2.

Perkiraan Harga Vaksin Booster Indonesia  

Booster tersebut gratis untuk masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS dengan biaya APBN dan Pekerja Bukan Penerima Upah PBPU yang ditanggung APBD provinsi dan kabupaten.

Vaksin ketiga untuk masyarakat di luar kelompok itu, menurut Menteri Kesehatan, wajib membayar sendiri.  

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran harga booster Kimia Farma Rp 321.660 per dosisnya (berisi 2 kali vaksin) ditambah biaya pelayanan vaksinasi Rp 117.910 per sekali suntik. Total biaya booster sekitar Rp 879.140 perorang.

Mengapa tunggu Tahun 2022 baru penduduk Indonesia mendapatkan vaksin ketiga itu? Mungkin selain mengejar target 100 juta penduduk usia 12 tahun ke atas untuk mencapai herd immunity  skala nasional,kabarnya  Pemerintah sedang menyiapkan 4,4 juta dosis vaksin untuk anak usia 12 tahun ke bawah yang biayanya ditanggung oleh APBN.

Semoga Bermanfaat.

Salam Indonesia

#Andre Christoga

#Pendiri startup Coding Smart School, sekolah coding intensive 6 bulan dan dijamin  berpenghasilan mulai Rp 5 juta/bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun