Didorong gegap gempita iklan MatahariMall yang SuperSeptember diskon sampai 90% saya bertamu ke website mataharimall.com
Benar juga, website yang keren memamerkan ribuan item barang yang bisa kita beli, dan lengkap dengan iming-iming diskon sekian persen. Diskonnya ternyata berbeda-beda pada setiap barang. Buat saya menarik banget beli pulsa Rp 100.000 cuma bayar Rp 80.000.
Lalu mama saya buru-buru beli selai coklat karena diskonnya menggiurkan sekali. Ternyata cara membeli barang juga keren, bisa diantar tanpa ada biaya antar, atau bisa ambil di gerai matahari dekat rumah. Kebetulan kami tinggal di Kelapa Gading, jadi ada pilihan ambil barang di Hypermart Kelapa Gading.
Ada ratusan ribu barang yang bisa kita beli di mataharimall.com, termasuk kambing kurban. Hahahaha, saya tergelak-gelak menemukan info tersebut. Tapi beneran loh, di mataharimall.com dijual kambing kurban harga Rp 2jutaan, eh ada diskon pula. Bener-bener kreatif orang-orang mataharimall.com
Siapa dibalik Layar Mataharimall.com
Menikmati website yang keren dan kreatif membuat saya kepo, mencari tahu. Siapa orang-orang di balik layar Mataharimall.com. Oh, ternyata oh ternyata. Mereka yang menggawangi website yang konon Credit Suisse dan Bank of Amerika Merril Lynch dengan total pendanaan babak pertama sebesar US$200 juta.
Di bawah bendera Lippo Group, mataharimall.com sanggup membajak orang-orang IT papan atas untuk membidani dan akhirnya melahirkan situs yang konon terbesar di Indonesia. John Riady yang merupakan CEO dengan berani menyebutkan target menjadi e-commerce terbesar di Indonesia. Artinya, Mataharimall bisa menjadi situs e-commerce 5 besar dunia, karena pengguna internet Indonesia adalah nomor 4 atau nomor 5 terbanyak di dunia.
Untuk mewujudkan target itu, ada Hadi Wenas. Buat pemerhati IT dan e-commerce, nama Hadi Wenas sebelumnya dikenal sebagai CEO Zalora, e-commerce yang menguasai pangsa pasar fashion online Indonesia.
Selanjutnya ada Arnold Sebastian Egg yang namanya tidak bisa lepas dari tokobagus.com. Situs yang sempat menjadi e-commerce terbesar di Indonesia itu menjadi pembuktian Arnold, Bule Belanda yang sudah WNI ini. Arnold yang dipanggil Arno ternyata sangat fasih berbahasa Indonesia ini sekarang menjadi CTO di Lippo Group yang otomatis mengelola mataharimall.com
Dicari-cari Hadi Wenas dan Arnold Sebastian Egg
Beberapa waktu lalu, Hadi Wenas mengirim pesan ke saya. Terus terang, saya sebelumnya nggak terlalu kenal nama besar seorang Hadi Wenas.
Saya pikir Hadi Wenas adalah seorang penggila IT senior, seperti beberapa om yang baik dan sudah saya kenal : Sofian Hadiwijaya, Imanzah Nurhidayat, Hendrik Tandabrata, Ainun Najib, Sidiq Permana, Frans Thamura, Iman “Mbah” Pribadi, Anand Mulani, dan lain-lain,
Jadi saya chatting dengan santai . Lalu om Hadi Wenas mengirim info kalau nanti temannya bernama Arno akan menemui saya untuk “ngobrol-ngobrol.”
Singkat cerita, beneran loh, Arno mencari saya, yang saat itu sedang ikut Hackathon@Istana.
http://www.kompasiana.com/andrechristoga/hackathon-di-istana-siapa-mau-ikut_55ca1549799373c5114b21d6
Di tengah kesibukan membuat website, sesuai arahan Kantor Staf Kepresidenan Jend Luhut Panjaitan, tiba-tiba panitia Hackathon mendatangi meja Tim MercySmart Homeschooling dan mengatakan ada yang mencari saya. Ternyata Arno yang datang mencari saya. Saya cukup kaget get get dan tidak menyangka kalau Om Arno itu bercasing bule, dan bernama lengkap Arnold Sebastian Egg.
Terus terang, selama ini saya ngobrol dengan Om Arno yang bahasa Indonesianya gaul banget deh. hahahaha. Nah, di tengah kesibukan Hackathon@Istana, Arno meminta ijin panitia untuk mengajak saya ngobrol, bahkan meminta saya mengenalkannya dengan mama saya yang ikut hadir di acara itu. Akhirnya malah Arno mengobrol panjang lebar dengan mama.
Apa yang dibicarakan? ternyata tentang Mataharimall.com.
Semoga mataharimall.com menjadi e-commerce kebanggaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
