Mohon tunggu...
Andreas Hery Saputro
Andreas Hery Saputro Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Don't grow up. It's a trap!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Earth Hour, Satu Jam Saja?

1 April 2012   14:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:09 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini Aksiku! Mana Aksimu? Mengingatkan saya pada tagline sebuah iklan mie instan. Tapi ini adalah motto Earth Hour 2012 di Indonesia. Aksi memadamkan lampu selama satu jam, jatuh pada hari Sabtu, 31 Maret 2012 dari jam 20.30 – 21.30 WIB. Kebetulan tahun ini saya ikut sebagai volunteer. Maka setelah ber-aksi, ijinkan saya berbagi cerita.

Di Yogyakarta, beberapa landmark terkenal seperti Kraton, Tugu Jogja, dan Prambanan dipadamkan lampunya. Saya dan teman-teman bertugas di kilometer nol, perempatan sibuk di ujung jalan Malioboro. Beberapa menit sebelum lampu taman dimatikan, kami menyalakan lilin yang sudah dibentuk dalam formasi 60+.

Dengan latar belakang Bank Indonesia yang tidak dimatikan, formasi lilin yang kami nyalakan di malam minggu ini berkesan romantis sekaligus kontras. Mengapa gedung BI tidak sekalian dimatikan? Tapi kemudian justru muncul pertanyaan yang lebih mendasar, untuk apa kami menyalakan lilin?

Mematikan lampu bertujuan untuk berhemat. Berapa harga lilin yang kami beli justru untuk dinyalakan dalam aksi ini? Berapa emisi karbon yang kami lepaskan untuk melakukan seremoni Earth Hour ini? Apakah ini bentuk penghematan atau justru pemakluman atas nama selebrasi.

Rangkaian acara Earth Hour di Kraton berakhir tengah malam. Setelah bersepeda sampai ke rumah, saya segera beranjak ke tempat tidur. Hal yang selalu saya lakukan sebelumnya adalah mematikan lampu kamar. Inilah aksiku setiap hari. Semoga Earth Hour menjadi gaya hidup, bukan sekedar gaya-gayaan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun