LATAR BELAKANG MASALAH. Â
Permasalahan sampah plastik di dunia dan di Indonesia sudah bukan masalah faktual yang asing, melainkan menjadi sebuah permasalahan besar yang perlu dicari jalan keluarnya. Berdasarkan hasil penelitian dari ScienceMag, jumlah produksi sampah plastik dunia sejak tahun 1950 hingga 2018 selalu menunjukkan peningkatan seiring bertambahnya jumlah penduduk dunia. Dimulai dari angka 2 juta ton sampah plastik dari tahun 1950 hingga lebih dari 381 juta ton pada tahun 2018. Jenis sampah plastik yang menjadi polutan bervariasi diantaranya adalah bungkus makanan, botol plastik, sedotan, kantong plastik, tutup botol, sampai dengan alat makan plastik. Sampah-sampah ini merupakan jenis sampah yang sulit didaur ulang dan tidak dapat langsung dialihfungsikan sehabis pakai.Â
Di Indonesia, angka sampah plastik mencapai 64 juta ton per tahun dengan 3,2 juta ton sampah plastik yang dibuang ke laut. Angka tersebut berhasil membuat Indonesia menduduki posisi kedua setelah Cina dalam hal produksi sampah plastik. Lebih lanjut lagi, diantara 3,2 juta ton sampah plastik yang terbuang ke laut, terdapat 10 miliar lembar sampah kantong plastik atau setara dengan 85,000 ton sampah kantong plastik yang pada akhirnya terpecah menjadi mikro plastik dan membahayakan ikan-ikan kecil di laut. Indonesia pada saat ini belum banyak memiliki lembaga yang menaungi alokasi pengolahan sampah plastik serta, kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah plastiknya sendiri juga rendah.Â
Belum mampunya Indonesia dalam mengolah sampah plastik menyebabkan berbagai masalah serius namun tidak disadari oleh masyarakat Indonesia sendiri. Dampak secara nyatanya, sampah plastik yang tidak dapat diolah di Indonesia seringkali menewaskan hewan laut karena pembuangan yang dilakukan masyarakat tidak bertanggung jawab. Menjadikan keberadaan sampah plastik masalah bersama seluruh manusia.Â
HUNI hadir untuk membantu masyarakat mengurangi permasalahan sampah plastik sekali pakai dengan produk yang berupa Novelty Beeswax Wrap. Produk ini merupakan bungkus makanan yang berbahan dasar kain dengan lapisan beeswax yang dapat dibentuk mengikuti bentuk makanannya. Wrap ini dapat digunakan berkali-kali sehingga, bukan termasuk golongan sampah sekali pakai buang. Penggunaan HUNI ini dapat diaplikasikan untuk membungkus potongan makanan seperti, keju, sayuran, roti, buah, rempah dan lain-lain. HUNI juga dapat digunakan untuk menutupi mangkok atau piring pengganti plastic foil yang sering digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.Â
HUNI yang memiliki produk Novelty Beeswax Wrap, menyediakan food wrap dengan desain yang bukan pada umumnya dan eye-catchy sehingga, menimbulkan rasa senang atau bangga ketika pengguna memanfaatkan food wrap pribadi untuk membungkus makanannya. Sesuai dengan title nya yaitu "Novelty", HUNI berkomitmen untuk membantu mengurangi permasalahan lingkungan dengan cara yang menyenangkan atau tidak biasa bagi penggunanya.Â
BUSINESS MODEL CANVAS
Pada bagian ini, akan dibahas pemaparan mengenai Business Model Canvas (BMC) dari HUNI yang akan dijadikan landasan bisnis HUNI beroperasi dari saat ini hingga lima tahun kedepan. Berikut ini adalah pemaparannya.Â
Customer Segments
Segmentasi pasar yang akan ditetapkan oleh HUNI adalah pada mass market dengan pertimbangan bahwa produk ini mudah dijangkau dan dapat digunakan oleh masyarakat umum. Segmentasi yang akan dilakukan adalah wanita dari umur 15 sampai dengan 60 tahun. Hal ini dikarenakan pengguna beeswax wrap mayoritas adalah ibu rumah tangga yang kesehariannya melakukan kegiatan memasak atau berbelanja sayur dan buah. Namun, pada Novelty Beeswax Wrap ini didesain dengan wrap yang eye-catchy sehingga, selain ibu rumah tangga, dapat menggunakannya tanpa merasa "tua". Melalui desain yang ditawarkan, HUNI ingin menyasar segmentasi anak muda yang sering menyantap masakan diluar rumah dan sering melakukan take away makanan.Â
Value Propositions