Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tokuryu, Yakuza Digital Versi Gen Z yang Mengambil Alih Jepang

24 Januari 2025   16:39 Diperbarui: 24 Januari 2025   16:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://blog.cakap.com/bahasa-jepang-keren/

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk memerangi kejahatan digital, termasuk memperketat regulasi terhadap transaksi cryptocurrency dan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas di dunia maya. Namun, langkah-langkah ini belum cukup untuk sepenuhnya mengatasi ancaman Tokuryu. Kemampuan mereka untuk selalu selangkah lebih maju dalam inovasi teknologi membuat pihak berwenang kesulitan untuk memprediksi langkah mereka berikutnya.

Transformasi Budaya Kriminal

Tokuryu juga membawa dampak pada cara pandang masyarakat terhadap kejahatan terorganisasi. Jika Yakuza masih memiliki semacam aura tradisional yang dipandang sebagai "kejahatan bermoral" dalam budaya Jepang, Tokuryu tidak memiliki elemen tersebut. Mereka beroperasi murni untuk keuntungan finansial tanpa peduli pada kode etik atau nilai-nilai budaya.

Namun, justru karena itu, Tokuryu berhasil menarik anggota dari generasi muda yang merasa teralienasi dari masyarakat. Mereka menawarkan solusi instan untuk mengatasi ketidakpuasan hidup, sesuatu yang tidak bisa diberikan oleh sistem tradisional.

Masa Depan Tokuryu

Pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana masa depan Tokuryu akan berkembang. Apakah mereka akan menggantikan posisi Yakuza sepenuhnya, atau justru menciptakan model kejahatan baru yang bahkan lebih sulit dikendalikan? Dalam beberapa tahun terakhir, kolaborasi internasional antara aparat penegak hukum telah meningkat untuk menangani kejahatan siber, tetapi Tokuryu tetap menjadi ancaman yang sulit diatasi.

Di sisi lain, pemerintah dan masyarakat Jepang juga perlu memikirkan cara untuk mengatasi akar masalah yang menyebabkan kemunculan kelompok seperti Tokuryu. Pendidikan teknologi yang lebih baik, peluang kerja yang lebih luas, dan pendekatan sosial yang inklusif dapat membantu mencegah generasi muda terjebak dalam jaringan kriminal ini.

Tokuryu adalah cerminan dari zaman yang terus berubah. Mereka tidak hanya memanfaatkan celah teknologi, tetapi juga mengungkap kelemahan fundamental dalam sistem sosial. Fenomena ini menjadi pengingat bahwa kejahatan selalu berevolusi seiring dengan perkembangan zaman.

Bagi Jepang, dan dunia pada umumnya, Tokuryu adalah peringatan akan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan tanggung jawab sosial. Selama ada ketimpangan, akan selalu ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan, baik melalui cara tradisional maupun digital. Di tengah dunia yang semakin kompleks, penting bagi kita semua untuk tetap waspada terhadap ancaman baru yang mungkin datang dari tempat yang tidak terduga.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun