Langkah strategis Indonesia bergabung dengan BRICS pada awal 2025 telah menjadi perhatian besar di tingkat nasional dan global. BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini menyambut Indonesia sebagai anggota penuh. Keputusan ini memposisikan Indonesia dalam kelompok ekonomi berkembang yang memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi dunia. Namun, apa dampaknya bagi dunia usaha di Tanah Air?
BRICS dan Pentingnya bagi Indonesia
BRICS bukan sekadar aliansi ekonomi, tetapi juga simbol pergeseran kekuatan ekonomi dunia. Gabungan negara-negara ini mewakili lebih dari 40% populasi dunia dan hampir sepertiga dari total PDB global. Dengan Indonesia bergabung, negara ini tidak hanya memperluas aksesnya ke jaringan perdagangan global tetapi juga memperkuat posisi strategisnya di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Menurut laporan CNN Indonesia, salah satu keuntungan langsung adalah potensi Indonesia untuk memperluas mitra dagang dan investasi, terutama di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah. Negara-negara anggota BRICS dikenal memiliki pasar besar dan permintaan tinggi terhadap komoditas, teknologi, dan produk manufaktur. Indonesia, dengan kekayaan sumber daya alam dan tenaga kerja melimpah, memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Dampak bagi Dunia Usaha
Bagi dunia usaha, keanggotaan Indonesia di BRICS memberikan berbagai peluang, tetapi juga membawa tantangan. Dalam wawancara dengan Kumparan Bisnis, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyoroti bahwa para pengusaha perlu mempersiapkan diri untuk bersaing di pasar global yang lebih luas. Berikut adalah beberapa dampak utama yang perlu diperhatikan:
Akses Pasar Baru
Dengan menjadi bagian dari BRICS, pengusaha Indonesia dapat mengakses pasar besar seperti Rusia, Brasil, dan India. Produk-produk Indonesia, mulai dari komoditas seperti kelapa sawit hingga barang manufaktur seperti tekstil dan elektronik, berpotensi mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.Kerjasama Investasi
Bergabung dengan BRICS juga membuka peluang investasi dari negara-negara anggota. China, misalnya, memiliki rekam jejak dalam mendukung proyek infrastruktur di negara-negara berkembang. Dengan kerjasama ini, pengusaha lokal dapat memanfaatkan aliran investasi untuk mengembangkan bisnis mereka.Tekanan untuk Berinovasi
Namun, persaingan di pasar global juga berarti bahwa pengusaha Indonesia harus beradaptasi dengan standar internasional. Inovasi dalam produk, layanan, dan teknologi akan menjadi kunci untuk tetap relevan di tengah persaingan yang ketat.
Reputasi Bisnis sebagai Faktor Kunci