Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menulis Artikel Pendek Ternyata Lebih Susah dari Artikel Panjang

4 November 2024   18:01 Diperbarui: 4 November 2024   18:08 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis artikel panjang memungkinkan penulis untuk menyampaikan berbagai pandangan dan mengembangkan ide secara bertahap. Penulis dapat berlama-lama mengembangkan narasi dan menyajikan detail yang mungkin membantu pembaca lebih memahami konteks. Namun, dalam artikel pendek, penulis harus membuat pilihan yang sulit: mana yang harus disampaikan, dan mana yang harus dikorbankan?

Menurut penelitian Muse by Clio, seorang penulis harus memiliki kemampuan untuk membedakan antara informasi yang penting dan yang sekadar tambahan. Pemilihan ini membutuhkan pemahaman mendalam terhadap materi yang dibahas, serta keberanian untuk mengorbankan informasi yang dianggap kurang relevan. Hal ini menjadi semacam seni memilih, di mana penulis harus bisa menilai apakah sebuah fakta benar-benar menambah nilai atau hanya memenuhi halaman.

Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, artikel pendek memerlukan klarifikasi yang lebih tinggi untuk menghindari kebingungan dan menyampaikan informasi dengan efektif. Penulis harus memastikan setiap kalimat mudah dipahami dan tidak menimbulkan kebingungan, karena tidak ada ruang untuk elaborasi berlebihan.

https://www.istockphoto.com
https://www.istockphoto.com

Menulis artikel pendek yang efektif membutuhkan keterampilan yang berbeda dari menulis artikel panjang. Penulis harus dapat mengendalikan gaya bahasa, tetap objektif, dan langsung ke inti permasalahan. 

Ini seringkali memerlukan latihan intensif dan kebiasaan menulis secara konsisten. Menurut Neil Patel, seorang penulis dapat melatih kemampuan brevitas dengan mencoba menulis ulang kalimat-kalimat panjang menjadi singkat namun tidak mengurangi esensi yang ingin disampaikan.

Banyak penulis profesional juga menyarankan latihan menulis ringkas dalam paragraf-paragraf pendek. Latihan ini akan membantu meningkatkan kemampuan dalam mengutamakan pesan utama dan menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak relevan. 

Dari sisi bisnis, penulis yang mampu menulis secara efektif dalam format singkat biasanya lebih berhasil menyampaikan ide-ide mereka di dunia digital yang penuh informasi. Ini adalah aset berharga dalam era di mana komunikasi yang cepat, singkat, dan tajam menjadi kunci kesuksesan.

Menulis artikel pendek membutuhkan kematangan dalam berpikir dan kemampuan untuk menilai mana informasi yang benar-benar penting. Keahlian ini tidak muncul begitu saja, tetapi memerlukan pemahaman mendalam dan latihan terus-menerus. Semakin pendek artikel, semakin besar pula tantangan yang dihadapi penulis, karena ia dituntut untuk mampu menyusun ide yang utuh tanpa melewatkan hal-hal krusial.

Bagi seorang penulis, kemampuan menulis secara singkat namun tetap berbobot menjadi cerminan kompetensi dan profesionalitas. Di era di mana pembaca lebih menyukai konten singkat yang dapat dibaca dalam sekali gulir, seorang penulis yang bisa menguasai seni brevitas akan mendapatkan keunggulan kompetitif. Dalam konteks ini, brevitas menjadi lebih dari sekadar gaya penulisan; ia adalah keterampilan yang menunjukkan kedalaman pengetahuan dan kemampuan analitis yang tinggi.

Menulis artikel pendek memang jauh lebih sulit daripada yang sering dibayangkan. Di dalamnya terdapat tantangan untuk mengekstraksi esensi dari informasi yang berlimpah, memprioritaskan pesan utama, dan menyajikan semuanya dalam bentuk yang ringkas namun tetap berbobot. Dalam banyak hal, keberhasilan dalam menulis artikel pendek menunjukkan bahwa penulis memiliki pemahaman mendalam terhadap topik yang ia sampaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun