Beberapa analis menyebutkan bahwa BRICS juga perlu menciptakan sistem keuangan dan perbankan yang independen dari pengaruh AS. Langkah ini termasuk dalam menciptakan sistem pembayaran baru yang dapat mengurangi ketergantungan pada SWIFT, sebuah sistem pembayaran global yang banyak dikendalikan oleh negara-negara Barat. Hal ini menunjukkan bahwa membangun mata uang baru adalah proses yang tidak hanya melibatkan ekonomi, tetapi juga teknologi dan infrastruktur keuangan yang canggih.
Jika BRICS berhasil meluncurkan mata uang baru, dampaknya terhadap ekonomi global bisa sangat signifikan. Beberapa negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin mungkin akan tertarik untuk bergabung dalam sistem ini, yang akan menambah basis kekuatan mata uang tersebut. Mata uang BRICS dapat menjadi simbol perlawanan terhadap dominasi ekonomi AS serta menciptakan tatanan baru yang lebih multipolar, di mana banyak negara memiliki peran lebih besar dalam menentukan aturan ekonomi dunia.
Dengan dukungan kuat dari anggota BRICS, mata uang ini berpotensi menjadi salah satu pemain penting di pasar internasional. Kendati demikian, dalam tahap awal peluncurannya, penerimaan dan penggunaannya kemungkinan akan terbatas pada anggota BRICS dan negara-negara mitra. Jika peluncuran ini sukses dan perlahan mendapatkan kepercayaan global, mata uang BRICS bisa menjadi alternatif yang solid di masa depan, meskipun perjalanan menuju status tersebut masih panjang.
Peluncuran mata uang baru oleh BRICS bisa menjadi titik awal dalam upaya mendiversifikasi sistem moneter global. Meskipun terdapat banyak tantangan, keberhasilan ini bisa memberikan keuntungan besar bagi negara-negara BRICS serta negara berkembang lainnya yang ingin mengurangi ketergantungan mereka pada dolar. Namun, keberhasilan proyek ini akan sangat bergantung pada seberapa baik negara-negara BRICS dapat menyatukan kebijakan ekonomi mereka dan mengatasi perbedaan yang ada.
Jika mata uang BRICS dapat menavigasi tantangan-tantangan ini, dunia mungkin akan menyaksikan kebangkitan tatanan ekonomi global baru yang lebih beragam dan multipolar. Namun, keberhasilan penuh dari mata uang ini masih bergantung pada faktor ekonomi, politik, dan stabilitas yang harus diperjuangkan oleh anggota BRICS secara kolektif. Dengan berbagai ketidakpastian dan tantangan yang ada, mata uang BRICS mungkin bukan ancaman langsung bagi dolar, tetapi jelas menjadi sinyal kuat bahwa era dominasi tunggal mungkin mulai berubah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H