Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kebangkitan Pseudo-Intellectual:, Semua Orang Tahu, Semua Orang Pintar

20 Oktober 2024   10:52 Diperbarui: 20 Oktober 2024   10:58 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pseudo-intellectuals juga menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat awam. Ketika seseorang yang tampak pintar dan berbicara dengan percaya diri mendominasi ruang publik, banyak orang akan menganggap pendapat mereka sebagai kebenaran, meskipun argumen tersebut mungkin salah atau tidak berdasar. Hal ini menciptakan efek domino di mana opini dangkal dan salah kaprah dapat menyebar dengan cepat, merusak tatanan pemikiran kritis di masyarakat.

Lalu, bagaimana kita melawan fenomena ini? Salah satu solusinya adalah dengan kembali menghargai kejujuran intelektual. Orang yang benar-benar bijak atau cerdas tidak takut mengakui ketidaktahuan mereka atau mencari pengetahuan baru. Mereka tidak akan defensif saat pendapatnya ditantang, melainkan menggunakan kritik sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Mereka tidak akan mencoba untuk menipu orang lain dengan retorika kosong, tetapi justru berbicara dengan jelas, sederhana, dan berbasis fakta.

Selain itu, kita perlu mendorong lebih banyak diskusi yang bermakna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menciptakan ruang di mana pendapat yang berbeda dihargai, tetapi juga harus disertai dengan argumen yang mendalam dan berbasis fakta, kita dapat mulai memerangi dominasi pseudo-intellectuals. Kesadaran bahwa pengetahuan sejati adalah hasil dari pembelajaran yang terus menerus, bukan dari sekadar menampilkan citra intelektual, adalah langkah awal yang penting dalam menghadapi kebangkitan fenomena ini.

Pada akhirnya, kita harus ingat bahwa menjadi pintar tidak hanya tentang seberapa banyak informasi yang kita ketahui, tetapi juga tentang bagaimana kita menggunakan pengetahuan tersebut untuk memperbaiki diri dan masyarakat di sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun