Sayangnya, depresi juga sering diperburuk oleh stigma sosial yang melekat pada penyakit mental. Banyak orang yang mengalami depresi merasa malu atau takut mencari bantuan karena mereka khawatir dianggap lemah atau tidak mampu. Stigma ini hanya memperkuat kebohongan depresi bahwa seseorang yang depresi tidak berharga atau tidak pantas mendapatkan bantuan. Padahal, depresi adalah penyakit yang membutuhkan perhatian medis, seperti halnya penyakit fisik lainnya.
Mitos-mitos tentang depresi, seperti anggapan bahwa seseorang bisa "keluar" dari depresi hanya dengan berpikir positif, juga memperburuk situasi. Pemahaman yang lebih luas tentang sifat depresi dapat membantu mengurangi stigma ini dan mendorong lebih banyak orang untuk mencari bantuan. Salah satu langkah pertama dalam melawan depresi adalah menerima bahwa apa yang mereka rasakan bukanlah cerminan dari realitas. Dengan mencari dukungan dari profesional kesehatan mental dan orang-orang terdekat, penderita depresi bisa mulai melawan kebohongan yang diciptakan oleh penyakit ini.
Salah satu kebohongan terbesar yang disampaikan depresi adalah keyakinan bahwa tidak ada harapan atau solusi. Ini adalah mitos yang sangat merusak. Faktanya, banyak orang yang telah pulih dari depresi dan menjalani kehidupan yang penuh makna setelah mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Terapi kognitif, konseling, obat-obatan, dan dukungan sosial adalah beberapa metode yang dapat membantu orang menghadapi dan mengatasi depresi.
Menghadapi depresi adalah perjuangan yang sulit, tetapi penting untuk diingat bahwa ini adalah penyakit yang bisa dikelola. Depresi mungkin berusaha mengendalikan cara kita berpikir, tetapi kenyataannya, kita memiliki kemampuan untuk melawan kebohongan-kebohongan yang disebarkannya. Kita bisa mulai dengan mengakui bahwa apa yang kita rasakan adalah hasil dari kondisi medis dan mencari bantuan yang diperlukan untuk memulihkan diri.
Depresi mungkin terasa menakutkan dan mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Namun, penting untuk diingat bahwa depresi bukanlah akhir. Pikiran-pikiran negatif yang muncul saat kita mengalami depresi bukanlah cerminan dari kenyataan. Mereka adalah hasil dari penyakit yang bisa diobati dan dikelola. Dengan memahami bagaimana depresi bekerja dalam otak kita dan bagaimana ia berusaha menipu kita, kita bisa mulai mengambil langkah untuk melawan kondisi ini. Pemulihan dari depresi adalah proses yang panjang, tetapi itu adalah jalan yang bisa ditempuh oleh setiap orang yang mencari bantuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H