Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi Mall Klender: Sebuah Catatan Kelam dalam Sejarah Indonesia

6 Agustus 2024   20:58 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:59 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kerusuhan Mei 1998 adalah salah satu peristiwa paling gelap dalam sejarah Indonesia, dan salah satu episode paling tragis dalam kerusuhan tersebut adalah kebakaran di Mall Klender, Jakarta Timur. Sebagai seorang yang masih duduk di bangku sekolah dasar saat kejadian, saya hanya bisa meraba-raba kepingan informasi yang tersebar di kemudian hari. Namun, kisah ini masih menghantui banyak orang hingga sekarang.

Pada akhir 1990-an, Indonesia dilanda krisis ekonomi yang parah. Inflasi melambung tinggi, pengangguran meningkat drastis, dan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto mencapai puncaknya. Kondisi ini memicu serangkaian kerusuhan di berbagai kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Kerusuhan yang terjadi di ibukota ini tidak hanya bersifat destruktif tetapi juga menelan banyak korban jiwa.

Mall Klender, sebuah pusat perbelanjaan populer di Jakarta Timur, menjadi salah satu titik panas dalam kerusuhan tersebut. Pada tanggal 15 Mei 1998, mall ini diserang oleh massa yang beringas. Mereka membakar gedung tersebut, menjadikan Mall Klender sebuah neraka yang mengurung ratusan orang di dalamnya. Sebagian besar dari mereka adalah pengunjung yang sedang berbelanja dan karyawan mall yang tidak sempat melarikan diri.

Kebakaran di Mall Klender menjadi mimpi buruk bagi mereka yang terperangkap di dalamnya. Api yang membesar dengan cepat membuat banyak orang tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan diri. Diperkirakan ratusan orang meninggal dalam kebakaran ini, meskipun jumlah pastinya masih diperdebatkan. Para korban tewas karena terpanggang, terhirup asap, atau terinjak-injak saat mencoba melarikan diri.

Tragedi ini menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab hingga kini. Apakah kebakaran ini murni akibat kerusuhan atau ada unsur kesengajaan? Mengapa pihak keamanan tidak mampu mengendalikan situasi? Apa yang seharusnya dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan?

Tragedi Mall Klender menjadi refleksi tentang betapa rapuhnya keamanan dan kedamaian dalam situasi krisis. Peristiwa ini mengajarkan kita tentang pentingnya respons cepat dan efektif dalam menangani kerusuhan, serta perlunya kebijakan yang dapat meredam ketidakpuasan masyarakat sebelum berujung pada kekerasan massal.

Sebagai generasi yang mungkin tidak menyaksikan langsung peristiwa ini, penting bagi kita untuk terus belajar dari sejarah. Tragedi Mall Klender bukan hanya catatan kelam yang harus kita kenang, tetapi juga pelajaran berharga untuk masa depan. Dengan memahami dan menganalisis kejadian ini, kita dapat lebih bijak dalam menjaga kedamaian dan stabilitas di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun