Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengapa Isu Agama Selalu Muncul dalam Politik?

5 Agustus 2024   16:02 Diperbarui: 5 Agustus 2024   16:04 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
capstonerel.as.ua.edu

Isu agama dan politik sering kali tampak tak terpisahkan dalam banyak perdebatan publik. Mengutip Mahatma Ghandi, "Those Who Say Religion Has Nothing To Do With Politics, Do Not Know What Religion Is". 

Mengapa demikian? Mari kita telaah lebih dalam mengenai hubungan kompleks antara agama dan politik, serta mengapa isu ini selalu muncul dalam diskursus politik.

Agama dan politik memiliki sejarah panjang yang saling terkait. Dari zaman kuno hingga era modern, agama sering kali digunakan sebagai dasar untuk legitimasi kekuasaan politik. Raja-raja dan pemimpin sering mengklaim otoritas ilahi untuk memperkuat posisi mereka. 

Dalam banyak budaya, agama memainkan peran sentral dalam membentuk hukum, moralitas, dan struktur sosial. Keterkaitan ini menciptakan fondasi kuat yang sulit dipisahkan dalam diskursus politik kontemporer.

Agama sering kali menjadi elemen penting dalam identitas individu dan kelompok. Nilai-nilai dan keyakinan agama mempengaruhi pandangan hidup, keputusan, dan perilaku sehari-hari. 

Oleh karena itu, politisi sering kali memanfaatkan isu agama untuk menarik dukungan dari pemilih yang memiliki keyakinan agama yang kuat. Mengangkat isu agama dapat membantu politisi terlihat lebih dekat dengan konstituen mereka, menunjukkan bahwa mereka memahami dan menghargai nilai-nilai yang dianut oleh pemilih.

Isu agama memiliki kekuatan untuk memobilisasi massa. Sentimen agama yang kuat dapat mendorong individu untuk berpartisipasi dalam proses politik, baik melalui pemungutan suara, demonstrasi, maupun aksi lainnya. 

Politisi sering kali menggunakan bahasa agama untuk memicu emosi dan mendapatkan dukungan. Dengan menggunakan retorika agama, mereka dapat menggugah rasa persatuan dan solidaritas di antara para pemilih.

Dalam konteks sosial dan politik tertentu, isu agama menjadi semakin relevan. Di negara-negara dengan populasi religius yang besar, seperti Indonesia, India, atau Amerika Serikat, agama menjadi isu penting dalam politik. 

Selain itu, dalam situasi di mana masyarakat menghadapi tantangan sosial, ekonomi, atau politik yang signifikan, agama sering kali digunakan sebagai sarana untuk memberikan harapan dan solusi.

Meski demikian, penggunaan isu agama dalam politik tidak lepas dari kontroversi. Ketika agama digunakan sebagai alat politik, hal ini dapat memicu polarisasi dan konflik. 

Isu agama sering kali digunakan untuk mendiskreditkan lawan politik atau memecah belah masyarakat berdasarkan garis keyakinan. Selain itu, politisi yang terlalu bergantung pada isu agama berisiko mengabaikan kebijakan substantif dan solusi konkret untuk masalah sosial dan ekonomi.

Contoh penggunaan isu agama dalam politik dapat dilihat dalam retorika politik di Amerika Serikat. Presiden Joe Biden, misalnya, sering menggunakan bahasa religius dalam pidato dan kebijakannya, yang mencerminkan nilai-nilai Kristiani. 

Di sisi lain, mantan Presiden Donald Trump juga kerap mengangkat isu agama untuk menarik dukungan dari pemilih evangelis. Kedua politisi ini menunjukkan bagaimana agama terus menjadi isu penting dalam politik Amerika Serikat.

Isu agama dalam politik bukanlah fenomena baru. Dengan sejarah panjang dan pengaruh kuat terhadap identitas dan nilai-nilai individu, agama akan terus menjadi elemen penting dalam diskursus politik. 

Meski dapat memobilisasi massa dan memperkuat hubungan antara politisi dan pemilih, penggunaan isu agama juga membawa tantangan dan kontroversi yang perlu diwaspadai. 

Dalam konteks politik yang kompleks, penting bagi kita untuk memahami dan mengkritisi bagaimana isu agama digunakan dan dampaknya terhadap masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun