Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memaknai Teori Interaksi Simbolik: Mengapa Makna Itu Dibentuk Melalui Interaksi

17 Juli 2024   09:44 Diperbarui: 17 Juli 2024   09:48 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia sosiologi dan komunikasi, Teori Interaksi Simbolik memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana individu berinteraksi dan membentuk makna melalui simbol. Teori ini dikembangkan oleh George Herbert Mead dan kemudian dipopulerkan oleh Herbert Blumer. Interaksi simbolik adalah proses di mana manusia menciptakan makna melalui interaksi sosial, menggunakan simbol seperti bahasa, gestur, dan artefak budaya.

Teori Interaksi Simbolik berfokus pada bagaimana individu memahami dunia sosial mereka dan bagaimana makna dibentuk dan diubah melalui interaksi sosial. Mead percaya bahwa manusia adalah makhluk sosial yang selalu terlibat dalam proses interpretasi dan pembentukan makna melalui simbol-simbol. Beberapa konsep kunci dalam teori ini meliputi:

  1. Simbol: Objek, kata, atau tindakan yang memiliki makna khusus yang disepakati secara sosial.

  2. Self: Identitas individu yang terbentuk melalui interaksi sosial dan refleksi diri.

  3. Role-Taking: Kemampuan untuk mengambil perspektif orang lain dan memahami bagaimana mereka melihat dunia.

Contoh Kasus: Percakapan di Tempat Kerja

Mari kita lihat sebuah contoh kasus untuk memahami penerapan Teori Interaksi Simbolik. Bayangkan ada dua rekan kerja, Ali dan Budi, yang terlibat dalam percakapan mengenai proyek baru.

Ali dan Budi di Tempat Kerja

Ali: "Proyek ini sepertinya menantang, ya. Saya khawatir kita tidak punya cukup waktu untuk menyelesaikannya."

Budi: "Benar, tetapi jika kita bisa bekerja sama dengan baik, saya yakin kita bisa menyelesaikannya tepat waktu."

Dalam percakapan ini, kita melihat bagaimana Ali dan Budi menggunakan simbol (kata-kata) untuk berkomunikasi dan berbagi makna. Ali mengungkapkan kekhawatirannya dengan kata "menantang" dan "tidak punya cukup waktu", sementara Budi menggunakan kata "bekerja sama" dan "tepat waktu" untuk memberikan dorongan dan optimisme.

Melalui interaksi ini, kedua rekan kerja ini tidak hanya bertukar informasi, tetapi juga membentuk dan mengubah makna proyek dalam pikiran mereka. Mereka menafsirkan simbol-simbol yang digunakan berdasarkan pengalaman dan perspektif mereka masing-masing.

Teori Interaksi Simbolik penting karena memberikan wawasan tentang bagaimana makna dibentuk dan diubah melalui interaksi sosial. Dalam konteks bisnis, pemahaman ini dapat membantu manajer dan karyawan untuk berkomunikasi lebih efektif dan memahami bagaimana persepsi dan makna dapat mempengaruhi kinerja kerja.

Dengan memahami bagaimana simbol digunakan dan ditafsirkan, individu dapat meningkatkan kemampuan komunikasi mereka dan menghindari kesalahpahaman. Memahami bagaimana makna dibentuk dapat membantu dalam mengelola konflik di tempat kerja, karena seringkali konflik berasal dari perbedaan interpretasi simbol. Menggunakan konsep role-taking, tim dapat lebih baik memahami perspektif anggota lain dan bekerja sama lebih efektif.

Cara Menggunakan Teori Interaksi Simbolik dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Perhatikan Simbol: Sadari simbol-simbol yang Anda gunakan dalam komunikasi sehari-hari dan bagaimana orang lain mungkin menafsirkannya.

  2. Refleksi Diri: Refleksi diri tentang bagaimana interaksi sosial mempengaruhi identitas dan pandangan Anda tentang dunia.

  3. Empati: Latih kemampuan untuk mengambil perspektif orang lain dan memahami bagaimana mereka melihat dunia, ini akan membantu dalam membangun hubungan yang lebih baik.

Teori Interaksi Simbolik yang dikembangkan oleh George Herbert Mead memberikan alat yang berharga untuk memahami bagaimana individu berinteraksi dan membentuk makna melalui simbol. Dalam dunia yang semakin kompleks dan terhubung, pemahaman ini penting untuk meningkatkan komunikasi, mengelola konflik, dan membangun tim yang efektif. Dengan memperhatikan simbol dan makna dalam interaksi sehari-hari, kita dapat menjadi komunikator yang lebih baik dan lebih memahami dunia sosial kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun