Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Elaboration Likelihood Model: Mengapa Kita Percaya pada Iklan?

16 Juli 2024   23:06 Diperbarui: 16 Juli 2024   23:15 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://adsqoo.id/masa-depan-billboard-di-indonesia-mengintip-era-promosi-yang-inovatif/

Dalam dunia komunikasi dan pemasaran, memahami bagaimana orang memproses informasi dan membuat keputusan sangat penting. Salah satu teori yang membantu kita memahami proses ini adalah Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dikembangkan oleh Richard Petty dan John Cacioppo. Teori ini menjelaskan bagaimana persuasi bekerja melalui dua jalur utama: jalur sentral dan jalur perifer.

Apa Itu Elaboration Likelihood Model?

Elaboration Likelihood Model (ELM) adalah teori yang menjelaskan proses bagaimana orang memproses pesan persuasif dan bagaimana ini mempengaruhi perubahan sikap. Menurut ELM, ada dua jalur utama yang digunakan orang untuk memproses informasi:

  1. Jalur Sentral: Jalur ini melibatkan pemikiran yang mendalam dan analisis kritis terhadap argumen dalam pesan. Orang yang menggunakan jalur ini cenderung fokus pada kualitas argumen dan bukti yang disajikan.

  2. Jalur Perifer: Jalur ini melibatkan pemrosesan informasi yang lebih dangkal, di mana orang lebih dipengaruhi oleh isyarat sederhana seperti daya tarik visual, reputasi sumber, atau emosi yang dibangkitkan oleh pesan tersebut.

Contoh Kasus: Iklan Produk Kesehatan

Mari kita lihat contoh kasus untuk memahami penerapan ELM. Bayangkan ada sebuah iklan produk kesehatan yang mengklaim bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Jalur Sentral

Seorang ibu rumah tangga yang sangat peduli dengan kesehatan keluarganya melihat iklan tersebut. Karena dia memiliki pengetahuan dasar tentang nutrisi dan kesehatan, dia memutuskan untuk meneliti lebih lanjut. Dia membaca label produk, mencari ulasan online, dan membandingkan bahan-bahan yang terkandung dalam produk tersebut dengan produk lain di pasaran. Dia menganalisis argumen yang diberikan dalam iklan dan memutuskan untuk membeli produk tersebut karena dia yakin dengan bukti ilmiah yang mendukung klaimnya.

Jalur Perifer

Seorang pekerja kantor yang sibuk melihat iklan yang sama. Dia tidak punya waktu untuk meneliti lebih lanjut, tetapi dia melihat bahwa iklan tersebut dibintangi oleh seorang selebriti terkenal yang dia kagumi. Dia juga terkesan dengan desain kemasan yang menarik dan slogan yang mudah diingat. Tanpa berpikir panjang, dia memutuskan untuk membeli produk tersebut karena dia merasa produk tersebut bisa dipercaya berdasarkan isyarat-isyarat sederhana yang dia lihat dalam iklan.

ELM penting karena memberikan wawasan tentang bagaimana kita bisa menyusun pesan persuasif yang efektif. Dalam pemasaran, memahami apakah audiens kita lebih cenderung menggunakan jalur sentral atau jalur perifer dapat membantu kita merancang kampanye yang lebih efektif.

  1. Target Audiens: Dengan mengetahui preferensi audiens kita, kita bisa menyesuaikan pesan agar lebih sesuai dengan cara mereka memproses informasi.

  2. Pengembangan Konten: Konten yang kaya dengan informasi dan bukti akan lebih efektif untuk audiens yang menggunakan jalur sentral, sementara konten yang menarik secara visual dan emosional akan lebih efektif untuk audiens yang menggunakan jalur perifer.

  3. Strategi Pemasaran: ELM membantu kita memilih strategi pemasaran yang tepat, apakah melalui kampanye informasi yang mendalam atau melalui kampanye visual yang menarik dan mudah diingat.

Cara Menggunakan Elaboration Likelihood Model dalam Kehidupan Sehari-hari

  1. Kenali Audiens Anda: Pahami apakah audiens Anda cenderung memproses informasi melalui jalur sentral atau perifer. Ini bisa dilakukan melalui riset pasar dan analisis perilaku konsumen.

  2. Sesuaikan Pesan Anda: Buat pesan yang sesuai dengan jalur yang digunakan audiens Anda. Jika audiens Anda cenderung analitis, berikan bukti dan argumen yang kuat. Jika audiens Anda lebih dipengaruhi oleh isyarat sederhana, fokuslah pada elemen visual dan emosional.

  3. Evaluasi Efektivitas: Selalu evaluasi efektivitas pesan Anda. Gunakan umpan balik dan data analitik untuk memahami bagaimana audiens Anda merespons dan sesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.

Elaboration Likelihood Model (ELM) yang dikembangkan oleh Richard Petty dan John Cacioppo memberikan alat yang berharga untuk memahami bagaimana orang memproses pesan persuasif dan bagaimana kita bisa mempengaruhi perubahan sikap mereka. Dengan memahami jalur sentral dan jalur perifer, kita bisa merancang pesan yang lebih efektif dan sesuai dengan cara audiens kita memproses informasi. Ingatlah bahwa dalam dunia komunikasi dan pemasaran, memahami audiens adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun