Mohon tunggu...
Andrea Wiwandhana
Andrea Wiwandhana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Digital Marketer

Menggeluti bidang digital marketing, dan saat ini aktif membangun usaha di bidang manajemen reputasi digital. Spesialis dalam SEO, dan Optimasi Google Business.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Maskulinitas Modern: Ketika Pria Merawat Diri Dipandang Berlebihan

21 Juni 2024   07:04 Diperbarui: 21 Juni 2024   17:29 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/YX6f5TzKEb2fhhAx5

Perubahan sosial dan budaya di era modern telah membawa berbagai dampak positif, salah satunya adalah meningkatnya kesadaran akan pentingnya merawat diri. Namun, di balik tren ini, ada pandangan konservatif yang kerap menyindir pria yang terlalu memperhatikan penampilan mereka sebagai "terlalu feminim" atau bahkan "banci." Sebagai seorang pengamat sosial, saya ingin mengeksplorasi fenomena ini dari sudut pandang yang manusiawi dan memahami dinamika maskulinitas dalam konteks modern.

Secara tradisional, maskulinitas sering dikaitkan dengan sifat-sifat seperti kekuatan, ketangguhan, dan ketidaktergantungan. Pria yang merawat diri dengan menggunakan produk kecantikan, pedikur, atau perawatan kulit mungkin dulu dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan citra maskulin tradisional. Namun, seiring waktu, definisi maskulinitas telah berkembang. Pria modern semakin menerima dan mengadopsi praktik perawatan diri sebagai bagian dari kesejahteraan dan kesehatan holistik mereka.

Mengapa Pria Merawat Diri?

  1. Kesehatan dan Kebersihan: Banyak pria memahami bahwa merawat diri bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang kesehatan dan kebersihan. Penggunaan produk perawatan kulit, rambut, dan tubuh membantu mereka merasa lebih bersih dan sehat.

  2. Kepercayaan Diri: Penampilan yang terawat dapat meningkatkan kepercayaan diri. Pria yang merasa nyaman dengan penampilan mereka cenderung lebih percaya diri dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk karier dan hubungan sosial.


  3. Kesetaraan Gender: Perubahan pandangan tentang gender telah mendorong pria untuk lebih terbuka terhadap praktik perawatan diri. Mereka merasa tidak perlu lagi terikat pada stereotip maskulinitas yang kaku dan dapat mengekspresikan diri dengan lebih bebas.

Pandangan Masyarakat dan Stigma

Meskipun ada banyak manfaat dari perawatan diri bagi pria, pandangan konservatif dan stigma tetap ada. Pria yang terlalu merawat diri sering kali dianggap "kurang maskulin" atau bahkan dilecehkan dengan istilah-istilah yang merendahkan. Pandangan ini mencerminkan ketidaksiapan sebagian masyarakat untuk menerima perubahan dalam definisi maskulinitas.

Seringkali, pria yang merawat diri secara terbuka menjadi sasaran sindiran halus atau bahkan ejekan langsung. Mereka mungkin disebut "banci" atau "terlalu feminim" oleh individu atau kelompok yang masih memegang teguh nilai-nilai maskulinitas tradisional. Namun, penting untuk diingat bahwa sindiran semacam ini lebih mencerminkan ketakutan dan ketidakpahaman daripada kritik yang berdasar.

Mengapa Perubahan Ini Positif?

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun