Mohon tunggu...
Andreas Vido
Andreas Vido Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Mengapa Orang Tergila-gila dengan "Pokemon GO" ?

19 Oktober 2016   23:24 Diperbarui: 19 Oktober 2016   23:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pokemon GO (ditulis sebagai Pokémon GO) adalah sebuah permainan realitas tertambah dalam telepon pintar yang dikembangkan oleh Niantic,sebuah perusahaan sempalan milik Google, yang tersedia untuk perangkat iOS dan Android. Permainan ini diluncurkan secara beta pada bulan Juli 2016. Permainan ini memungkinkan pemainnya untuk menangkap, melatih, menukar, dan mempertarungkan setiap karakter Pokémon yang ada di dalam telepon di setiap tempat dalam dunia nyata. Meskipun permainan ini gratis untuk diunduh dan dimainkan, Pokémon Go melayani pembelian dalam aplikasi.Ke depannya, permainan ini dapat menggunakan perangkat sandang yang mendukung keberjalanan permainan bernama Pokémon GoPlus.Alat yang menggunakan koneksi Bluetooth ini berfungsi untuk memberitahu pemain ketika karakter Pokémon yang dicari dekat dengan pemain. Alat ini dilengkapi dengan sebuah layar LED dan alat getar ringan.

Salah satu faktor kesuksesan Pokemon Go yang begitufenonemal adalah kemudahan memainkan game ini, kata Andrew Przybylski, psikolog di Institut Internet Oxford yang banyak melakukan kajian tentang game.

Bagi banyak orang, ponsel pintar, dan GPS (sistem pemosis iglobal) bukan barang asing. Siapa yang tak punya ponsel pintar dan siapa pulayang tak menggunakan aplikasi peta?

"Anda akan dengan mudah memainkannya," ujar Przybylski.

Faktor lain adalah nostalgia. Banyak penggemar Pokemon Goyang memang sudah jatuh cinta dengan karakter ini ketika seri pertama Pokemon diluncurkan pada 1996.

Tapi nostalgia saja tidak cukup. Przybylski mengatakanpermainan yang menjual nostalgia masa lalu juga harus punya unsur 'kebaruan'dan 'keasyikan' agar mendapat sambutan hangat.

"Agar bisa asyik, pemain harus merasa percaya diri,game harus memberi mereka keleluasaan untuk melakukan eksplorasi, dan terhubung dengan para pemain lain. Jika tiga faktor ini terpenuhi, besar kemungkinan game tersebut akan sukses besar," papar Przybylski.

Tiga syarat ini dipenuhi Pokemon Go, seperti dikatakan Norris yang kini lebih aktif menjelajahi daerah Brighton dengan Pokemon Go.

"Ada banyak jalan di Brighton yang tidak saya ketahui sebelumnya," kata Norris.

Karena begitu asyiknya mencari Pokemon dunia maya, adayang sampai berada di luar rumah hingga tengah malam atau bahkan ketika menunggu istri yang tengah melahirkan.

Terlihat aneh memang, tapi sejatinya keanehan ini juga mendorong munculnya faktor lain yang juga membuat Pokemon Go sukses besar:perbincangan di media sosial.

Pada 2013, wartawan Inggris Charlie Brooker menyebut Twitter sebagai salah satu permainan yang mengubah dunia.

Mungkin Anda bertanya apakah Twitter bisa dikategorikan sebagai game?

Jawabannya ya, menurut Brooker. Pada Twitter terdapat beberapa unsur yang membuat layanan media sosial ini tak ubahnya game. Misalnya ada kompetisi yang berbasis sistem poin (yang ditandai dengan jumlah pengikut).

Jadi, media sosial adalah permainan atau setidaknya bisa dimainkan seperti layaknya aplikasi game.

Pokemon Go punya potensi besar untuk di-meme-kan di mediasosial. Lihat saja berapa meme Pokemon Go yang sudah beredar di Twitter,Facebook, Snapchat, atau di layanan pesan WhatsApp.

Dan bisa diperkirakan, meme yang lucu sudah hampir pasti mendapat hujan komentar dan akan langsung disebar ke yang lain.

Jadi, Pokemon Go tidak hanya game tapi juga media sosial. Dalam konteks kesuksesan Pokemon Go, faktor media sosial dan interaksi sosial tak bisa diremehkan.

Banyak pemain yang mengaku sekarang lebih interaksi dengan orang di dunia nyata gara-gara Pokemon Go, jadi harus diakui game ini mendorong interaksi dengan orang lain, baik online maupun secara langsung (face to face).

Menurut Przybylski Pokemon Go adalah game era mediasosial.

"Era media sosial secara tidak langsung telah melatih kita untuk siap memainkan Pokemon Go," kata Przybylski.

Nah, pertanyaannya sekarang, apakah kesuksesan yang luar biasa ini akan bertahan lama atau akan bernasib seperti game-game lain, yang menghilang dalam hitungan pekan atau bulan.

Tentu belum bisa dijawab sekarang. Tapi yang pasti di balik itu semua,ada faktor-faktor psikologis yang membuat orang tergila-gila dengan Pokemon Go.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun