Terlihat aneh memang, tapi sejatinya keanehan ini juga mendorong munculnya faktor lain yang juga membuat Pokemon Go sukses besar:perbincangan di media sosial.
Pada 2013, wartawan Inggris Charlie Brooker menyebut Twitter sebagai salah satu permainan yang mengubah dunia.
Mungkin Anda bertanya apakah Twitter bisa dikategorikan sebagai game?
Jawabannya ya, menurut Brooker. Pada Twitter terdapat beberapa unsur yang membuat layanan media sosial ini tak ubahnya game. Misalnya ada kompetisi yang berbasis sistem poin (yang ditandai dengan jumlah pengikut).
Jadi, media sosial adalah permainan atau setidaknya bisa dimainkan seperti layaknya aplikasi game.
Pokemon Go punya potensi besar untuk di-meme-kan di mediasosial. Lihat saja berapa meme Pokemon Go yang sudah beredar di Twitter,Facebook, Snapchat, atau di layanan pesan WhatsApp.
Dan bisa diperkirakan, meme yang lucu sudah hampir pasti mendapat hujan komentar dan akan langsung disebar ke yang lain.
Jadi, Pokemon Go tidak hanya game tapi juga media sosial. Dalam konteks kesuksesan Pokemon Go, faktor media sosial dan interaksi sosial tak bisa diremehkan.
Banyak pemain yang mengaku sekarang lebih interaksi dengan orang di dunia nyata gara-gara Pokemon Go, jadi harus diakui game ini mendorong interaksi dengan orang lain, baik online maupun secara langsung (face to face).
Menurut Przybylski Pokemon Go adalah game era mediasosial.
"Era media sosial secara tidak langsung telah melatih kita untuk siap memainkan Pokemon Go," kata Przybylski.