Mohon tunggu...
Andreas Romulo
Andreas Romulo Mohon Tunggu... -

Optimistic...

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Bulutangkis Indonesia Nihil Medali - Sebuah Rekor Baru untuk Indonesia

3 Agustus 2012   10:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:17 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jumat, 03 Agustus 2012. 17:47 WIB
Lengkap sudah hasil buruk bulutangkis Indonesia di ajang Olimpiade London 2012, setelah satu-satunya harapan Indonesia untuk menambah medali perunggu lewat Tantowi Ahmad/Lilyana Natsir menyerah mudah dari pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Cristina Pedersen dengan straight game 21-12, 21- 12 . Penampilam Tantowi dan Lilyana jauh di luar harapan dan menjadi antiklimaks setelah kemarin bertarung ketat dengan pasangan China. Penampilan yang tidak meyakinkan dari kedua pasangan ini dengan banyak melakukan kesalahan sendiri membuat medali perunggu jatuh ke pasangan Denmark.

Hasil ini sekaligus menghapus peluang Indonesia untuk menambah medali di ajang Olimpiade London 2012. Dan tentu saja, ini merupakan rekor baru untuk perbulutangkisan Indonesia dimana pada Olimpiade London 2012 gagal menyumbangkan satupun medali.

Siapakah yang bertanggung jawab untuk hasil ini? Sudah jelas. Kalau ingin ditilik lebih dalam, sistem yang ada di PBSI lah yang patut dipersalahkan. Regenerasi pemain yang tidak berjalan dengan baik, kurangnya jam terbang pemain muda, ketidakberanian mengirimkan pemain-pemain muda Indonesia di turnamen internasional, menjadikan bumerang untuk bulutangkis Indonesia.

Rasanya berbagai kritik dan saran telah diberikan kepada PBSI dari berbagai pihak yang kompeten di bidang ini, tapi apa daya, PBSI memang "budek" kalo ga mau dibilang "conge-an". Terbukti, kritik dan saran yang pernah diberikan oleh para mantan atlet pada suatu ajang diskusi yang dilakukan oleh salah satu stasium TV swasta ditanggapi dingin dan angkuh oleh ketua umum PBSI beserta jajaran pengurus. Lalu, apakah langkah yang harus diambil selanjutnya? Tentunya bersih-bersih dalam PBSI, bersih dari orang-orang yang tidak berkompeten mengurus bulutangkis Indonesia. Masyarakat hanya berharap bulutangkis bangkit kembali dan mengharumkan Indonesia di ajang bulutangkis dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun