Mohon tunggu...
Andreas Raditya
Andreas Raditya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - :)

:)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Evaluasi Video Motivasi Merry Riana: Generasi Micin Zaman Now

26 Februari 2019   09:17 Diperbarui: 27 Februari 2019   08:30 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : www.MerryRiana.com

Hal unik dari video motivasi yang dibawakan oleh Merry Riana adalah karena video yang ia ciptakan berkonsep 'Spoken Word'.

Apa itu Spoken Word?

Spoken Word merupakan salah satu cara membacakan sebuah syair dalam puisi. Adanya Spoken Word dilatarbelakangi oleh beberapa kelompok di Amerika Serikat guna memperoleh keadilan sosial. Ekspresi dan aktualisasi diri dengan cara membacakan puisi menjadi salah satu hal yang dinilai mampu menarik perhatian khalayak. Oleh karena itu, supaya konten pesan mampu tersampaikan dengan cepat, ada beberapa instrumen pendukung seperti musik.

Sebelum membahas lebih jauh tentang video tersebut, alangkah lebih baik jika teman-teman menontonnya terlebih dahulu.

Evaluasi Video

The University of Vermont memiliki cara bagaimana mengevaluasi sebuah video, yakni dengan memberikan penilaian desain serta konten atau pesan yang disampaikan. Berdasarkan pada format penilaian yang dibuat oleh universitas tersebut, teman-teman dapat menilai beragam video secara lebih terperinci. Nah, untuk tahu lebih banyak tentang evaluasi video, teman-teman bisa mengunduh format penilaian di sini.

Kembali pada Merry Riana!

Video yang dibuat oleh Merry Riana tentu tidak bisa lepas dari penilaian kita sebagai khalayak. 

Ada dua hal besar yang patut menjadi perhatian khalayak dalam mengevaluasi, yakni design serta content or message.

1. Design

Terdiri dari style dan organization serta creativity, video tersebut memiliki nilai kreativitas yang cukup tinggi dengan runtutan narasi yang jelas. Berawal dari pepatah Bung Karno yang dinarasikan oleh Merry Riana lalu dilanjutkan dengan timelapse, video tersebut dirasa memiliki daya tarik yang kreatif untuk mempertahankan penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun