Mohon tunggu...
Andreas Prajurid
Andreas Prajurid Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa S1 Pariwisata Universitas Gadjah Mada

Saya Memiliki hobi berwisata dan seni. Memiliki fokus dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berbasis masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Seribu Langkah Menuju Merbabu

18 Juni 2022   20:53 Diperbarui: 24 Juni 2022   02:00 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur Menuju Puncak Merbabu

Kegelapan tidak menghalangi perjuangan menuju basecamp Merbabu via Wekas yang berada di Desa Wekas, Kecamatan Pakis. 

Lika-liku perjalanan yang saya alami bersama teman teman menjadi lebih menantang ketika sampai di basecamp pukul 1 dini hari.

Sesampainya di Wekas, kami merasa kebingungan karena tidak adanya rumah yang dibuka, dan tidak ada tanda tanda sebuah basecamp pendakian. 

Setelah 15 menit mencari, akhirnya kami mendapat rumah warga yang digunakan sebagai basecamp pendakian.

Perasaan puas saat sampai di basecamp meredakan pegal pegal akibat mengendarai motor selama 3 jam dari Kota Solo. Suasana di basecamp sangat nyaman dan pemilik rumah sangat ramah dalam menyambut tamu walaupun datang pada dini hari.

Kemudian aku dan teman teman berencana mulai mendaki pagi hari berikutnya, sehingga aku punya waktu melepas kelelahan akibat perjalanan.

Cuaca cerah hari berikutnya menambah semangat kami buat mendaki gunung Merbabu yang cukup dikenal dengan jalur yang panjang.

Kami menyantap hidangan sederhana yang disediakan oleh pemilik basecamp hanya dengan 15 ribu rupiah lengkap dengan kopi dan teh panas untuk menghangatkan badan. 

Kombinasi senderhana nasi telur, sayur lodeh dan kopi hangat terasa nikmat karena pemandangan alam Merbabu yang indah.

Setelah berpamitan dengan pemilik basecamp, kami langsung melanjutkan ke tempat regristrasi pendakian yang biasa disebut simaksi.

Simaksi Gunung Merbabu via Wekas dibandrol dengan harga total 30 ribu rupiah dengan rincian simaksi TNGM (Taman Nasional Gunung Merbabu) 15 ribu rupiah dan pengelola basecamp/desa 15 ribu rupiah. 

Suasan Basecamp Wekas
Suasan Basecamp Wekas

Setelah melakukan regristrasi, aku dan teman-teman mulai mendaki yang di awali dengan naik ojek lokal menuju gerbang pendakian. Tarif ojek lokal Gunung Merbabu via Wekas sebesar 10 ribu rupiah dengan jarak sekitar 1,5 kilometer.

Hal ini menjadi pilihan ketika pendaki ingin menghemat waktu saat memulai pendakian. Setelah 1 jam berjalan wajah senyum teman-teman mulai bercampur dengan tempo napas yang cepat menandakan jalur pendakian cukup berat.

Jalur pendakian via Wekas memiliki jalan berjenis tanah dan cukup licin saat musim penghujan. Tekstur  tanah cukup empuk, sehingga beban carrier tidak lebih terasa dibandingkan jalur berbatu. 

Suasana Jalur Pendakian
Suasana Jalur Pendakian

Jalan menuju Puncak Merbabu
Jalan menuju Puncak Merbabu

Suasana pendakian terasa nyaman dan tidak panas karena hutan daerah Gunung Merbabu sangat rindang, sehingga pada saat aku dan teman-teman beristirahat dibawah pohon terasa nyaman.

Angin sepoi-sepoi dengan sejuknya udara dataran tinggi menjadi semangat kami dalam melanjutkan pendakian ke puncak Tiangulasi, 3142 mdpl.

Langkah demi langkah terus kami lakukan hingga sampai di pos-pos yang sudah disiapkan oleh pengelola sebagai tempat peristirahatan dan chekpoint oleh para pendaki.

Awal tujuan kami adalah pos 2, karena memiliki tempat yang luas untuk beristirahat dan berkemah. Jarak dari basecamp menuju pos 2 sekitar 3,5 jam perjalanan. Awan abu-abu dan gemuruh terdengar sebagai tanda cuaca sedang kurang bagus.

Oleh karena itu kami memutuskan untuk bermalam di pos 2. Setelah sampai di pos 2, kami mendirikan tenda dan berencana untuk bermalam di pos 2 karena hujan cukup deras. 

Dingin melanda di sekujur tubuh, dan bergegas membuka sleeping bag untuk menhangatkan badan. Setelah hujan mulai mereda, udara sejuk menjadi sangat nikmat dibarengi dengan secangkir kopi.   

Keesokan harinya, kami melajutkan pendakian ke puncak 3,143 mdpl. Perjalanan terasa lebih ringan karena kami meninggalkan barang bawaan di tenda, dan hanya membawa sedikit pelengkapan dan air minum.

Akan tetapi, jalur setalah melewati pos 2 jauh lebih menanjak dari pada basecamp menuju pos 2. Jantung berdetak kencang dengan nafas yang teregah-engah ditambah melihat jalur yang cukup miring membuat kami cukup meringis, karena mental kami diuji dengan penampakan jalur yang terlihat dari bawah keatas dan menjadi rintangan pertama kami. 

Perpaduan jalanan licin akibat hujan dan miringnya jalur menjadi tantangan tersendiri dalam mendaki Merbabu via Wekas. Dalam keadaan berjuang mendaki jalur yang cukup mengerikan, kami menjadi belajar tentang kehidupan. Kita harus melewati rintangan terlebih dahulu jika ingin melihat sesuatu yang indah.

Setelah melewati rintangan pertama, usaha kami terbanyarkan dengan melihat hamparan rumput hijau sejauh mata memandang. Sabana Merbabu seperti menyambut kedatangan para pendaki yang sudah berjuang melewati rintangan pertama.

Lautan awan putih penjadi pelengkap indahnya pemandangan yang kami lihat. Pemandangan ini terasa seperti berada di daratan diatas awan.

Tak terasa pegal-pegal mulai melanda tubuh kami satu persatu. Jalan tanah berganti menjadi jalan berbatuan yang cukup keras ketika diinjak.

Kondisi ini dibarengi pada saat sampai pada rintangan ke dua yang dijuluki sebagai jembatan setan, karena jalan ini hanya dapat dilalui satu orang saja yang berada di atas tebing dengan kiri kanan merupakan jurang yang dalam.

Setelah melewati tantangan kedua, sedikit lagi perjalanan akan menemui hasilnya. 

Jalur Menuju Puncak Merbabu
Jalur Menuju Puncak Merbabu

Rasa lelah kaki yang terus berjalan terbayarkan pada garis finis dengan ketinggian 3.142 mdpl. Setelah lima belas meit berjalan dari rintangan ke dua kami akhirnya sampai di Puncak Kenteng Songo yang menjadi garis finis dan tujuan utama kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun