Mohon tunggu...
Andreas Priangga Gilang C
Andreas Priangga Gilang C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maba Universitas Katolik Parahyangan

Mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan Angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keberagaman

8 September 2022   18:25 Diperbarui: 8 September 2022   21:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

UNPAR-

Negeri Seribu Bangsa

Disinilah kita berada

Di tanah pusaka nenek moyang kita

Yang kaya dimata dunia

Dengan ratusan Bahasa

Dan ribuan suku bangsa

Pulau-pulau berjejer membentang

Tarian yang kaya akan makna

Lagu yang merdu suaranya

Dengan semboyan rakyatnya

Berbeda-beda tetapi tetap satu juga

Yang menyatukan seluruh Nusantara

Tanah Indonesia

Tanah yang harus kita jaga

Sampai akhir hidup kita

Referensi :

Karya saya terinspirasi dari puisi berikut :

Negri elok penuh pesona
Menebar istiadat bangsa
Pusaka nenek moyang kita
memukau mata dunia
Indah ragam adat istiadat indonesia
Gemulai tarian daerahnya
Tangkasnya pencak silat
Lugunya wayang golek
Uniknya ukiran batik
Merdunya suara gamelan
Itulah indonesia
Saya berbangga....
Menjadi buah hati indonesia
Melestarikan adat istiadat bangsa
Warisan leluhur kita

https://blogs.uajy.ac.id/andrea/9-contoh-puisi-tentang-kebudayaan-yang-harus-kamu-tau/

Tema : Keberagaman

Latar Belakang :

Indonesia adalah negara yang kaya, kaya akan Budaya, kaya akan Suku Bangsa, kaya akan Bahasa, dan masih banyak lagi. Namun, seringkali segelintir orang justru menganggapnya sebagai faktor pemecah. Saya membuat karya ini untuk sekali lagi mengingatkan bahwa keberagaman bukanlah sebuah ancaman, tetapi sebuah peluang. Peluang untuk memperkaya bangsa dan menjadi bangsa yang besar dan utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun