Mohon tunggu...
Andreas Agil Munarwidya
Andreas Agil Munarwidya Mohon Tunggu... Guru - SMK IT Ihsanul Fikri Mungkid

Guru, Penulis, dan Sastrawan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Sejarah Fiksi melalui Project Based Learning (PjBL) dengan Metode Latihan Terbimbing

7 September 2024   09:45 Diperbarui: 7 September 2024   11:21 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumentasi pribadi

Setelah melakukan pembelajaran di kelas menggunakan model dan metode yang dipilih, secara umum, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan telah mampu meningkatkan keterampilan berbicara dan presentasi peserta didik. Dampak dari pembelajaran tersebut yakni pembelajaran menjadi student centered karena guru bertugas sebagai fasilitator. Dalam proses pembelajarannya pun peserta didik menjadi aktif dan lebih mendapatkan pengetahuan karena dilatih untuk mencari, mendiskusikan, dan menganalisis informasi dari berbagai sumber dan data yang ada, yang didapatkan dari semua proses pembelajaran yang dilakukan tersebut. Sehingga, pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa berhasil menerbitkan antologi cerita cerita sejarah fiksi dengan judul Derai Angin Timur, yang diterbitkan di Haura Publishing dengan nomor ISBN: 978-623-492-315-5.

Terbukti, dengan model dan metode pembelajaran tersebut, guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyelenggarakan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) karena secara tidak langsung, dengan digunakannya model dan metode tersebut dalam pembelajaran, guru akhirnya dilatih untuk mengembangkan diri dan beradaptasi pada setiap kelas yang diajarnya. Maka dari itu, diperlukan sinergi antarkelompok masyarakat sekolah agar pembelajaran keterampilan tersebut dapat benar-benar sukses dilakukan sesuai dengan tujuan yang dicanangkan di awal.

Kepala sekolah wajib membersamai guru pengajar sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya berbicara dan mempresentasikan untuk kehidupan peserta didik kelak di masa depan. Koordinasi yang baik dengan pengajar atau pengambil kebijkan di kejuruan juga penting mengingat keterampilan tersebut berdampak pada salah satu bagian pelaporan praktik kerja industri/lapangan peserta didik. Teman sejawat menjadi pendukung yang dapat berkolaborasi dengan guru lain agar pembelajaran selain mata pelajaran Bahasa Indonesia bisa terkoneksi dengan mata pelajaran lain karena bagaimana pun juga, presentasi pasti dilakukan peserta didik di semua mata pelajaran. Terakhir, tentu peserta didik sebagai aktor utama dalam menyukseskan pembelajaran tersebut. Sikap kooperatif dan pembelajar diharapkan muncul agar peserta didik dapat menyerap materi dengan baik. 

sumber: dokumentasi pribadi (https://youtu.be/3oc7D9a_ppE?si=5ykOJ3PlokwIj7sB)
sumber: dokumentasi pribadi (https://youtu.be/3oc7D9a_ppE?si=5ykOJ3PlokwIj7sB)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun