Fasilitas kesehatan yang terbangun pun masih di bawah standar, rata-rata jumlah RS di kedua provinsi tersebut hanya 29 jumlah bangunan, berbeda jauh dengan rata-rata nasional yang mencapai 71 bangunan pada 2018. Pun demikian dengan Puskesmas yang rata-rata jumlahnya hanya 299, bandingkan dengan rata-rata nasional yang jumlahnya 319 bangunan.
Pun demikian halnya di bidang pendidikan, kehadiran dana otsus belum berdampak optimal terhadap kualitas pendidikan anak-anak di Papua dan Papua Barat. Angka lama sekolah rata-rata di Provinsi Papua ada di angka 6,52 tahun, sementara di Papua Barat 7,27 tahun. Jauh di bawah rata-rata lama sekolah nasional yang mencapai 8,17 tahun.Â
Dari segi infrastruktur sekolah, rata-rata bangunan Sekolah Dasar di dua provinsi tersebut hanya 1.152 bangunan, jauh lebih sedikit di banding rata-rata nasional yang jumlahnya mencapai 2.160 bangunan.Â
Bahkan, angka buta huruf di dua provinsi tersebut masih tinggi, yaitu 13,80% (2018). Hal itu masih jauh di bawah rata-rata angka buta huruf nasional yang hanya 5,27%.
Dari fakta tersebut, memang perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh terhadap pemberian dana otsus selama ini untuk wilayah Papua. Dana Otsus tentu masih perlu diberikan ke depannya, namun dengan mekanisme dan kontrol yang jelas dan ketat, sehingga tujuan mulia dari digelontorkannya dana otsus dapat benar-benar tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H