Mohon tunggu...
Andreas Lalenoh
Andreas Lalenoh Mohon Tunggu... -

Seorang yang biasa-biasa saja yang mempunyai minat sebagai wisatawan, penulis amatir untuk jurnal perjalanannya dengan fokus di sejarahnya, kehidupan masyarakat setempat, dan tentu saja dengan sentuhan makanan dan minuman di setiap tempat yang dikunjunginya. Dia tinggal di Sapa, Propinsi Lao Cai, Vietnam dan bekerja sebagai salah satu executive di sebuah Hotel di Sapa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Berkenalan dengan Kota Phan Thiet dalam sehari

1 November 2010   04:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:56 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menara Air
Menara Air

Tidak jauh dari Water Tower, ada “rumah joglo”. Rumah joglo itu merupakan bangunan awal dari sekolah Duc Thanh. Sekolah ini menjadi terkenal karena seorang guru bernama Nguyen Tat Thanh mengajar di Phan Thiet, di sekolah ini, pada tahun 1910. Nguyen Tat Thanh adalah nama lain dari Ho Chi Minh, Bapak Pemersatu Vietnam. Oleh sebab itu, diseberang rumah ini, dipinggir bantaran sungai Ca Ty, terdapat bangunan musium Ho Chi Minh dengan patung raksasa Uncle Ho bersama anak-anak.

Salah satu perusahaan di pasar ikan

Siap Jual

Lebih ke arah hulu sungai, Pasar ikan Phan Thiet praktis bekerja 24 jam. Pagi, siang, sore, dan malam hari pun mereka tetap bekerja dengan irama bekerja yang tidak pernah melambat. Jadi, setiap “perusahaan” yang mempunyai lot tersendiri di pasar ikan ini sudah mengikat kontrak dengan beberapa perahu nelayan. Begitu perahu-perahu itu merapat, mereka langsung ambil ikannya, masuk ke dalam gudang mereka, mereka pilih dan pack dengan es, dan akhirnya masuk ke truk berpendingin untuk langsung dipasarkan di kota-kota besar.
Bagi nelayan “lepasan”, di areal tengah pasar ikan, sudah siap “inang-inang” yang dapat dengan mudah dikenali dengan tas pinggangnya siap untuk membeli ikan-ikan dari perahu yang tidak terikat kontrak.Suasana riuh rendah dan hiruk pikuk memenuhi setiap sisi pasar.

Sore itu, ada kapal yang merapat dan langsung didatangi buruh muatan. Setelah dibongkar, ternyata hampir seluruh isi perahu itu adalah hiu. Besar dan kecil. Mungkin belum ada penyuluhan dari pemerintah setempat, bahwa hiu itu sekarang adalah hewan yang dilindungi.

Hiu
Hiu

Van Thuy Tu Temple

Mungkin bagi penduduk setempat, hiu merupakan hewan yang biasa-biasa saja. Tapi, para nelayan Phan Thiet memuja paus setengah mati.Coba saja datang ke Kuil Van Thuy Tu di Ngu Ong Street atau Jalan Nelayan. Kuil ini khusus dibangun untuk menyembah Ong Nam Hai yang dipercaya dikirim Tuhan untuk melindungi para nelayan di Phan Thiet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun