Tidak jauh dari Water Tower, ada “rumah joglo”. Rumah joglo itu merupakan bangunan awal dari sekolah Duc Thanh. Sekolah ini menjadi terkenal karena seorang guru bernama Nguyen Tat Thanh mengajar di Phan Thiet, di sekolah ini, pada tahun 1910. Nguyen Tat Thanh adalah nama lain dari Ho Chi Minh, Bapak Pemersatu Vietnam. Oleh sebab itu, diseberang rumah ini, dipinggir bantaran sungai Ca Ty, terdapat bangunan musium Ho Chi Minh dengan patung raksasa Uncle Ho bersama anak-anak.
Lebih ke arah hulu sungai, Pasar ikan Phan Thiet praktis bekerja 24 jam. Pagi, siang, sore, dan malam hari pun mereka tetap bekerja dengan irama bekerja yang tidak pernah melambat. Jadi, setiap “perusahaan” yang mempunyai lot tersendiri di pasar ikan ini sudah mengikat kontrak dengan beberapa perahu nelayan. Begitu perahu-perahu itu merapat, mereka langsung ambil ikannya, masuk ke dalam gudang mereka, mereka pilih dan pack dengan es, dan akhirnya masuk ke truk berpendingin untuk langsung dipasarkan di kota-kota besar.
Bagi nelayan “lepasan”, di areal tengah pasar ikan, sudah siap “inang-inang” yang dapat dengan mudah dikenali dengan tas pinggangnya siap untuk membeli ikan-ikan dari perahu yang tidak terikat kontrak.Suasana riuh rendah dan hiruk pikuk memenuhi setiap sisi pasar.
Sore itu, ada kapal yang merapat dan langsung didatangi buruh muatan. Setelah dibongkar, ternyata hampir seluruh isi perahu itu adalah hiu. Besar dan kecil. Mungkin belum ada penyuluhan dari pemerintah setempat, bahwa hiu itu sekarang adalah hewan yang dilindungi.
Van Thuy Tu Temple
Mungkin bagi penduduk setempat, hiu merupakan hewan yang biasa-biasa saja. Tapi, para nelayan Phan Thiet memuja paus setengah mati.Coba saja datang ke Kuil Van Thuy Tu di Ngu Ong Street atau Jalan Nelayan. Kuil ini khusus dibangun untuk menyembah Ong Nam Hai yang dipercaya dikirim Tuhan untuk melindungi para nelayan di Phan Thiet.